Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta Menariknya

Antarkan riko simanjuntak jadi pemain timnas

Semen Padang FC akhirnya kembali ke Liga 1 Indonesia musim 2019 mendatang. Setelah memastikan diri masuk ke partai final Liga 2 Indonesia, Selasa (4/12/2018).

Meskipun kalah dari 0-2 dari PSS Sleman di laga pamungkas, tak menjadi persoalan. Target kembali ke Liga 1 toh sudah terpenuhi.

PSS Sleman, Semen Padang FC, dan Kalteng Putra adalah tiga tim yang promosi ke Liga 1 musim depan. 

Tim Liga 1 yang degradasi ke Liga 2 belum bisa dipastikan siapa saja hingga laga terakhir pekan depan. Ada lima tim yang berpotensi degradasi, PS Tira, PSMS Medan, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, dan Perseru Serui.

Namun kali ini perhatian ada pada Semen Padang. Berikut fakta menarik seputar Semen Padang sepanjang berkarir di duni

1. Dikendalikan oleh Perusahaan BUMN

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta MenariknyaNusantara.news

Persatuan Sepak Bola (PS) Semen Padang didirikan pada tanggal 30 November 1980.

Dari awal berdirinya, Semen Padang didukung dan dikendalikan oleh PT Semen Padang, sebuah perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang industri semen.

Pada musim pertamanya, Semen Padang bermain di Divisi I Galatama yang merupakan tingkat kedua dari struktur liga tersebut.

Hanya butuh dua musim bagi klub ini untuk promosi ke Divisi Utama. Pada musim perdananya di tingkat tertinggi, Semen Padang hanya dapat sampai pada putaran grup di Wilayah Barat.

2. Juara Galatama Tahun 1992

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta MenariknyaKompasiana.com

Semen Padang lebih banyak menghabiskan petualangan mereka di Galatama pada papan tengah; berturut-turut, SP duduk di peringkat enam pada musim 1984,1985, dan 1986-87 sebelum terjun ke peringkat delapan pada 1987-88.

Pada 1993-94, dengan format Divisi Utama yang baru dan terakhir sebelum penyatuan dengan Perserikatan, Semen Padang nyaris lolos ke semifinal sebagai peringkat ketiga Wilayah Barat di bawah Medan Jaya dan Pelita Jaya.

Satu-satunya kesuksesan Semen Padang pada era Galatama adalah menjuarai Piala Galatama pada tahun 1992 setelah mengalahkan Arema Malang di final, berkat gol semata wayang Delfi Adri.

Berkat kemenangan ini, Semen Padang berhak untuk mewakili Indonesia di Piala Winners Asia 1993–94.

Pada penampilan perdananya di kancah Asia ini, Semen Padang mendapatkan bye dari putaran pertama dan berhasil mengalahkan wakil Vietnam Cảng Sài Gòn dengan skor agregat 2-1 pada putaran kedua.

Di putaran ketiga, Semen Padang terpaksa mengakui keunggulan wakil Jepang Nissan Motors F.C. dengan agregat 2-12, setelah berhasil menang 2-1 di Padang.

3. Bermain di Divisi Utama

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta MenariknyaGoal.com

Pada musim 1994-95, PSSI menyatukan Perserikatan dan Galatama untuk membentuk Liga Indonesia. Semen Padang memenuhi syarat untuk tampil sebagai salah satu dari 34 peserta Divisi Utama pada musim itu.

Semen Padang tergabung di Wilayah Barat dan mengakhiri musim pada peringkat kelima, hanya setingkat di bawah zona kelolosan menuju putaran kedua.

Seperti halnya di Galatama, Semen Padang tidak mencatat prestasi signifikan di Divisi Utama. Semen Padang pertama kali lolos ke babak gugur pada musim 1998–99 setelah menjadi peringkat kedua di Wilayah Barat di bawah PSMS Medan, namun harus tersingkir di putaran kedua setelah kalah saing dari Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang.

Pada musim 2002, SP berhasil menjuarai Wilayah Barat dengan tim yang diperkuat oleh pemain seperti Ellie Aiboy, Erol Iba, Carlos Renato Elias, dan Rommy Diaz Putra.

Mereka berhasil melaju ke semifinal, namun harus menelan kekalahan lewat adu penalti dari Petrokimia Putra yang diperkuat oleh Widodo C. Putro, yang kemudian menjuarai liga (juga lewat adu penalti).

Pada musim 2004 yang berformat satu divisi, Semen Padang buat pertama kalinya terlempar dari sepuluh besar; mereka mengakhiri musim di peringkat ke-15 dari 18 tim, hanya satu tingkat dan satu poin di atas rival sepulau PSPS Pekanbaru yang terdegradasi.

Tiga musim kemudian, Semen Padang mengakhiri musim di peringkat ke-16 di Wilayah Barat dan gagal terpilih menjadi salah satu tim yang ikut dalam Liga Super Indonesia, kasta tertinggi profesional baru yang akan bergulir pada tahun 2008-09; Divisi Utama otomatis menjadi kasta kedua.

Untuk pertama kalinya sejak dua musim pertamanya, Semen Padang bermain di divisi kedua.

Di bawah asuhan kepala pelatih asal Moldova Arcan Iurie pada musim 2009–10, Semen Padang berhasil mengamankan satu tiket promosi ke Liga Super sebagai peringkat ketiga, dengan mengalahkan Persiram Raja Ampat.

4. Bekas Kapten Tim Jadi Pelatih

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta MenariknyaVidio.com

Kepala pelatih Semen Padang asal Moldova Arcan Iurie pada musim 2009–10 mundur dari jabatannya setelah membawa Semen Padang promosi; sebagai penggantinya adalah mantan asistennya dan eks kapten SP Nil Maizar.

Nil berhasil membawa Semen padang mengakhiri musim 2010–11 di peringkat keempat, hanya berselisih dua belas poin dari juara Persipura Jayapura.

Tim yang diperkuat striker Edward Wilson Junior dan kiper Jandia Eka Putra.

Setelah Liga Prima dibubarkan, Liga Super kembali digelar sebagai kasta tertinggi sepak bola profesional Indonesia pada musim 2014. Semen Padang berhasil lolos sebagai juara bertahan Liga Prima dan tergabung di dalam Wilayah Barat.

Tim yang masih dibesut oleh Jafri Sastra ini menduduki peringkat tiga di wilayah dan lolos ke putaran kedua, di mana mereka kalah bersaing dengan Persipura dan Arema. Liga Super musim 2015 dimulai pada bulan April 2015.

Empat bulan sebelumnya, Jafri digantikan kembali oleh Nil Maizar. Semen padang baru memainkan dua laga saat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membekukan kepengurusan PSSI dan menghentikan bergulirnya Liga Super pada bulan Mei 2015.

PSSI kemudian dibekukan oleh FIFA pada akhir Mei, sehingga menghentikan jalannya seluruh kompetisi sepak bola profesional di Indonesia.

5. Wakili Indonesia di Piala AFC 2013

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta Menariknyaspartacks batusangkar

Terjadi konflik dan dualisme yang terjadi di tubuh PSSI, terdapat dua liga profesional yang bermain di Indonesia pada musim 2011–12, yaitu Liga Super dan Liga Prima.

Manajemen Semen Padang memilih untuk berlaga di Liga Prima yang diakui oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.

Nil tetap memimpin tim ini sampai penunjukkannya sebagai kepala pelatih tim nasional pada bulan April 2012. Setelah itu ia digantikan oleh pelatih senior Suhatman Imam.

Suhatman membawa Semen Padang juara Liga Prima dengan kompetisi masih menyisakan beberapa pekan lagi. Namun, kesempatan SP untuk menyandingkan gelar juara liga dengan Piala Indonesia sirna setelah dikalahkan oleh Persibo Bojonegoro di final.

Sebagai juara Liga Prima, Semen Padang berhak untuk tampil sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2013. Pada penampilan kedua mereka di kancah Asia sepanjang sejarah ini, SP tergabung dengan Grup E dan berhasil lolos sebagai juara grup.

Di putaran 16 besar, mereka berhasil mengalahkan wakil Vietnam SHB Đà Nẵng dengan skor 2-1, sebelum ditekuk oleh wakil India East Bengal di babak perempatfinal.

6. Degradasi dan Kembali Lagi ke Liga 1 Indonesia

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta Menariknyaliga-indonesia.id

Selama periode pembekuan PSSI, Semen Padang berkompetisi di beberapa turnamen persahabatan. Masih ditukangi oleh Nil, SP berkompetisi di Indonesia Soccer Championship A 2016, mengakhiri musim di peringkat ke-8 dari 18 tim.

Mereka dikalahkan oleh Mitra Kukar di final Piala Jenderal Sudirman 2015 dan meraih peringkat keempat pada Piala Presiden 2017.

Setelah bergulirnya kembali kompetisi sepak bola profesional resmi dengan nama Liga 1, Semen Padang terpilih menjadi salah satu dari 18 tim peserta musim perdananya.

Namun, pada bulan Oktober 2017, Nil dipecat setelah hanya dapat membawa SP di peringkat ke-15, setingkat di atas zona degradasi.

Penunjukan Delfi Adri sebagai pelatih sementara, disusul pengangkatan Syafrianto Rusli sebagai kepala pelatih tetap pada akhir bulan tidak dapat mengangkat performa tim, yang terpaksa mengakhiri musim sebagai peringkat ke-16, otomatis terdegradasi bersama Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik United.

Syafrianto dipertahankan sebagai kepala pelatih untuk mengarungi Liga 2 musim 2018. SP berhasil tampil sebagai juara Wilayah Barat pada putaran pertama dan juara Grup A pada putaran kedua sebelum mengalahkan Persita Tangerang dengan skor agregat 3-2 pada semifinal, yang memastikan satu tiket untuk promosi ke Liga 1 musim 2019.

Namun di Partai Final kalah dari PSS Sleman 0-2 di Stadion Pakansari Bogor pada 4 Desember 2018.

7. Irsyad dan Riko Simanjuntak Masuk Skuat Timnas Indonesia

Semen Padang FC Promosi ke Liga 1, Berikut 7 Fakta MenariknyaMedcom.id

Salah satu keberhasilan Semen Padang dalam beberapa tahun terakhir adalah melahirkan pemain-pemain berbakat dan bermain di Timnas Indonesia. Satu di antaranya Irsyad Maulana.

Namun saat Semen Padang degradasi ke Liga 2, Irsyad menolak pindah ke tim Liga 1. Ia pun dicoret dari daftar pemain timnas.

Sejumlah pemain ternama pindah ke klub Liga 1. Di antaranya Riko Simanjuntak yang dikontrak Persija Jakarta.

Bermain di tim Oranye, Riko tampil moncer dan kini iapun menjadi langganan di skuat Timnas Indonesia. 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya