GM Utut Adianto Beberkan 3 Hal Sulitnya Urus Olahraga Catur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Grand Master (GM) Utut Adianto resmi melantik Ketum Percasi Sumatra Utara, Amran Sinaga dan jajaran untuk kepengurusan periode 2019-2023, di Hotel Polonia, Medan, Sabtu (29/2).
Amran yang juga Wakil Bupati Simalungun ini bertekad mengembalikan kejayaan catur Sumut. Dia melihat potensi besar khususnya di kabupaten Karo, Simalungun, Tapanuli, dan daerah lainnya di Sumut harus dimanfaatkan.
"Ini jadi semangat buat kita untuk kembangkan catur di Sumut. Kedua kami juga akan memberdayakan semua pengurus untuk kemajuan catur lewat kerja sama dengan pihak swasta yang juga punya potensi, jadi tak hanya KONI dan Pemerintah Daerah," kata Amran.
Sementara Utut Adianto berharap para pengurus yang baru dilantik mampu solid dan bekerja keras agar potensi pecatur Sumut terus muncul. Dan dalam kesempatan itu, Utut menyampaikan sulitnya mengurus olahraga catur.
1. Utut Adianto menilai konsep latihan jadi hal pertama yang harus dibenai untuk olahraga catur
Utut Adianto mengakui bahwa bakat-bakat pecatur Indonesia sangat baik, tak terkecuali di Sumut. Bahkan dia mengakui, lumbung pecatur hebat itu banyak lahir di Sumut. Tentunya potensi saja belum cukup, Utut punya trik untuk memaksimalkannya termasuk konsep latihan.
"Nantinya saya akan datangkan pelatih dari Rusia ke Sumut. Jadi kan konsep latihan jelas sehingga bakat dan potensi atlet semakin baik," ungkap Utut.
Baca Juga: Warrior Open Karate Championship Digelar, Pertandingkan 6 Kategori
2. Utut Adianto mau pecatur mengikuti banyak pertandingan
Poin kedua sulitnya mengurus olahraga catur adalah bagaimana mengirim atlet bertanding. Utut Adianto sadar itu butuh dana yang tidak sedikit, sementara anggaran olahraga sangat terbatas.
"Makanya ketua dan jajaran harus solid dab bekerja. Bahu membahu cari sponsor yang banyak dan patungan agar atlet bisa mengikuti banyak pertandingan," sebutnya.
3. Evaluasi harus tepat untuk mengukur kemampuan pecatur
Poin terakhir adalah evaluasi. Setelah latihan yang tepat, berkompetisi, selanjutnya evaluasi harus dijalankan.
"Itulah bagaimana potensi yang ada dikelola jadi barang jadi. Karena memang potensi Sumut sangat banyak karena kita tahu dulu ada GM cerdas barus, MI Salor Sitanggang, David Elroy Tarigan dan lainnya," terangnya.
Baca Juga: Jelang PON 2020, Wagub Ijeck Ingatkan Hal Penting ke KONI Sumut