Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi Sinabung

Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan bantuan sumur bor untuk pengungsi

Karo, IDNT Times - Mak Dayat (56 tahun), duduk lesehan di depan rumah kontrakan yang berjarak beberapa meter dari Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung di Desa Ndukom, Siroga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (20/3). 

Cucunya, Penam, yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, asyik bermain pasir. "Kami sudah biasa dengan situasi gunung meletus ini. Awalnya memang takut. Tapi macam mana lagi. Suami kerja di sini, mengajar di SMP, " kata Mak Dayat kepada IDN Times, Selasa (20/3). Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berkunjung ke pos pengamatan Gunung Sinabung.

Mak Dayat menceritakan, setiap kali ada erupsi lumayan besar, sebagaimana yang terjadi pada 19 Februari 2018, warga mendapat pembagian masker. "Yang terakhir itu getarannya juga lumayan, Dek. Udara gelap. Tak bisa kita lihat orang jarak dua meter," ujar Mak yang sudah tinggal di kawasan ini sejak 20 tahun lalu.

1. Menteri ESDM kunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung  

Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi SinabungIDN Times/Uni Lubis

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari ini, Selasa (20/3) melakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. 

Pada lawatannya kali ini, Menteri ESDM mengunjungi Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, memberikan apresiasi atas peran para Pengamat Gunung Api yang tidak mengenal lelah untuk terus melaporkan aktivitas gunung api dan menyampaikan rekomendasinya ke masyarakat luas secara rutin. 

Baca juga: Ngeri tapi Indah, Inilah 14 Potret Unik Letusan Gunung Sinabung

2. Gunung Sinabung masih berstatus awas

Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi SinabungIDN Times/Uni Lubis

Gunung Sinabung saat ini masih berstatus AWAS sejak ditetapkan 2 Juni 2015, setelah sempat beberapa kali mengalami peningkatan dan penurunan status. 

Letusan pertama Gunung Sinabung terjadi pada 27 Agustus 2010. Kegempaan Gunung Sinabung setelah letusan tanggal 19 Februari 2018 didominasi oleh gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB), yang diinterpretasikan masih adanya fluida yang bergerak dari bawah Kawah Gunung Sinabung.

3. Gunung Sinabung masih berpotensi erupsi

Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi SinabungIDN Times/Humas BNPB

Saat ini Gunung Sinabung masih memiliki potensi erupsi bersifat eksplosif terbatas pada radius 5 kilometer. Selain itu, pertumbuhan kubah masih berlangsung di puncak, guguran lava pijar, dan awan panas ke arah Timur-Tenggara dan Selatan-Tenggara. 

Aliran awan panas guguran masih mengancam ke arah selatan-tenggara sejauh kurang dari 7 km, sedangkan yang ke arah Timur-Tenggara sejauh 6 km dari puncak. 

Apabila musim hujan tiba, berpotensi terjadi lahar sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Sinabung. 

4. Masyarakat diminta tak beraktivitas di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung

Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi SinabungIDN Times/Uni Lubis

Untuk menghindari bahaya erupsi Gunung Sinabung, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, dan dalam jarak 4 km di sektor Utara-Timur Gunung Sinabung. 

5. Menteri Jonan menyerahkan bantuan sumur bor

Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi SinabungIDN Times/Uni Lubis

Selain mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Sinabung, Menteri ESDM juga melakukan serah terima program Bantuan Sumur Bor Air Tanah dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Tenaga Surya untuk pengungsi terdampak erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang akan dibangun pada tahun 2018.

PJU bertenaga surya akan dibangun pada 50 titik di jalan sekitar hunian tetap korban erupsi Gunung Sinabung. Pembangunan PJU ini akan berlangsung selama 7 bulan. Sementara sumur bor air tanah akan dibangun pada 4 lokasi, yakni:

  • a. Kecamatan Tiga Panah, Desa/Kelurahan Sukamaju, di Komplek Hunian Sementara (Huntara) GBKP dengan jumlah KK sebanyak 50 KK; 
  • b. Kecamatan Simpang Empat, Desa/Kelurahan Ndokum Siroga, Dusun Balai Adat (Jambur) dengan jumlah KK sebanyak 400 KK; 
  • c. Kecamatan Simpang Empat, Desa/Kelurahan Surbakti, di Komplek Hunian Tetap 2 (Huntap) dengan jumlah KK sebanyak 227 KK; 
  • d. Kecamatan Simpang Empat, Desa/Kelurahan Nangbelawan, di Komplek Hunian Tetap 2 (Huntap) dengan jumlah KK sebanyak 343 KK.

6. Menteri Jonan gratiskan listrik untuk 348 KK di Huntara

Cerita Mak Dayat, yang Hidup Dikepung Erupsi SinabungIDN Times/Uni Lubis

Saat mengunjungi hunian sementara (huntara) 3 di Desa Ndokum Siroga, Menteri Jonan disambut ratusan warga. Mereka mengeluhkan soal listrik. Selain biaya, juga sambungan meteran yang masih dibagi dua.

"Sudah saya putuskan, listrik untuk warga di Huntara gratis," kata Jonan.

Saat dialog dengan warga berlangsung, turun hujan lebat. "Puji Tuhan. Sudah lama tidak turun hujan di sini," kata Dahlia boru Sembiring, pemilik warung kopi dan kelontong di huntara 3.

Jonan kemudian mampir berteduh di warung milik Dahlia. Jonan kaget ketika diberitahu omset per hari warung itu Rp 1,5 juta. "Luar biasa ya. Ulet ibu ini," ujarnya.

Baca juga: Menteri ESDM Jonan Memantau Erupsi Gunung Sinabung

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya