Viral! Tolak Penyekatan, Emak-emak di Siantar Aksi Buka Baju
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times – Aksi seorang emak-emak di Kota Pematangsiantar viral di media sosial. Emak-emak tersebut membuka bajunya saat berunjuk rasa di depan pintu masuk DPRD Pematangsiantar, Kamis (2/9/2021).
Unjuk rasa itu merupakan protes dari para pedagang di Pasar Horas. Mereka memrotes Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karena PPKM, akses jalan ke Pasar Horas disekat.
1. Selama PPKM para pedagang mengaku tidak mendapat bantuan
Penutupan akses Jalan Sutomo dan Jalan Merdeka membuat mereka semakin sengsara. Pembeli semakin sepi. Pendapatan pun semakin sedikit.
Perempuan yang merupakan pedagang kaki lima itu membuka bajunya sambil memukul-mukul dada. Itu adalah bentuk ekspresi dari kekecewaannya. Selama PPKM Level IV diberlakukan, mereka juga belum pernah mendapat bantuan.
Saat perempuan itu membuka baju, massa pedagang lainnya mencoba menenangkannya. Hingga akhirnya dia kembali dipakaikan baju.
Baca Juga: Tas Ancaman Bom Bikin Heboh di Siantar, Polisi Buru Peneror
2. Unjuk rasa ditanggapi wakil rakyat
Unjuk rasa para pedagang diterima Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Pematangsiantar Netty Sianturi. Dia langsung mendengarkan keluhan para pedagang. Dia pun menilai, aksi emak-emak bertelanjang dada itu adalah bentuk kekesalan karena PPKM di Pematangsiantar.
“Makanya dia sampai telanjang dada," kata Netty kepada awak media.
"Saya menenangkan ibu itu dengan tenang dan saya tidak mau melawan. Mereka ngomong apa saya dengarkan. Saya manggut, aja mendengarkan mereka," ujarnya
3. Aspirasi para pedagang akan segera dibahas
Kata Netty, dirinya akan membawa aspirasi pedagang kepada Ketua DPRD Pematangsiantar. Para pedagang hanya meminta supaya akses ke Pasar Horas tidak ditutup. Sehingga akses para pembeli bisa lebih mudah.
"Mereka cuma minta akses jalan nggak ditutup, karena dagangan mereka tidak bisa laku, tidak ada pembeli. Jadi meraka tidak bisa membiayai anaknya makan dan segala macam, hanya itu saja. Jadi usulan, mereka nanti saya bawa ke ketua DPRD dan akan dibawa di rapat,"kata dia
Netty sendiri secara pribadi medukung dibukanya akses jalan menuju Pasar Horas. Tapi tentunya harus ada syarat. Misalnya protokol kesehatan harus ketat begitu juga pengawasannya.
Baca Juga: Wali Kota Bobby Ganti Batik dengan Baju Melayu, Aulia Pilih Cirebon