Usaha Susu Perah Terdampak Corona, Omzet Peternak Merosot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Pandemik Corona memukul usaha susu perah di Kota Medan, Sumatera Utara. Omzet pengusaha merosot dalam beberapa bulan terakhir.
Pelanggan pun sepi. Seperti yang terlihat di peternakan milik Surinder Singh di kawasan Kecamatan Medan Sunggal. Surinder mengaku omzetnya menurun selama masa pandemik.
1. Penjualan susu menurun 30 persen
Kata Surinder, omzetnya menurun dalam beberapa bulan terakhir. Jumlahnya mencapai 30 persen.
Penurunan ini disinyalir menurunnya daya beli masyarakat di tengah impitan ekonomi di masa corona.
“Yah memang menurun. Kita juga mau bilang apa lagi. Kondisinya sudah begitu,” kata Surinder, Jumat (8/5).
Baca Juga: Impor dari India Mandek, Stok Daging Beku di Sumut Kosong
2. Kurangi volume produksi susu
Di peternakannya, Surinder menyediakan susu kambing, kerbau dan sapi. Warga bisa membeli langsung ke kandangnya dan melihat bagaimana pemerahan susu. Sehari, biasanya Surinder bisa menghasilkan 70-80 liter susu.
Di masa pandemik saat ini, Surinder mengurangi jumlah produksinya. Paling tidak bisa memangkas biaya produksi.
Meski omzet menurun, Surinder tidak mau menjual ternak-ternaknya itu. Namun dia hanya mengandalkan tabungan untuk menutupi beberapa pembiayaan.
3. Penjualan kambing akikah paling anjlok
Selain susu, di peternakannya Surinder juga memelihara kambing. Biasanya, kambing-kambing ini dijualnya untuk keperluan akikah masyarakat. Namun saat ini usaha kambingnya terdampak paling parah.
“kalau sekarang udah gak ada lagi yang pesan kambing akikah. Padahal biasa sebulan bisa sampai 7-8 ekor,” pungkasnya.
Baca Juga: Fotografi Virtual Jadi Pilihan Supaya Dapur ‘Mat Kodak’ Tetap Ngebul