Terluka Hingga Berbelatung, Harimau ‘Dewi Siundol’ Diduga Terjerat

Kondisinya masih lemah di Sanctuary

Padanglawas, IDN Times – ‘Dewi Siundol’ masih sangat lemah kondisinya di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS), Desa Batunanggar, Kecamatan Batangonang, Kabupaten Padanglawas. Harimau Sumatra betina itu tengah menjalani perawatan intensif sejak dievakuasi dari Desa Siundol Julu, Kecamatan Sosopan, Kamis (16/12/2021) lalu.

Dewi Siundol terluka parah. Bahkan lukanya sudah berbelatung.

“Artinya itu luka sudah lama. Lukanya itu, pada siku bagian kaki depan dan belakang serta pada semua telapak kaki depan dan belakang terlihat luka, bahkan luka tersebut sebagian telah berbelatung. Tim medis berkesimpulan bahwa tingkat luka masif,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut Darmawan, Selasa (21/12/2021).

1. Dewi Siundol diduga terkena kawat berduri dan berupaya melepaskan diri

Terluka Hingga Berbelatung, Harimau ‘Dewi Siundol’ Diduga TerjeratKondisi luka yang ada di tubuh Dewi Siundol. Harimau Sumatra yang dievakuasi di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas, Sumatra Utara, Kamis (16/12/2021) lalu. (Dok: BBKSDA Sumut)

Luka di tubuh Dewi Siundol diperiksa. Hasil pemeriksaan memberikan petunjuk, jika luka itu diduga disebabkan oleh kawat berduri. Karena kondisinya  berlubang.

“Dugaan kita, dia terkena kawat berduri. Itu melilit tubuhnya, kemudian harimau ini berusaha melepaskan diri. Ini terlihat dari mulut bagian bawah sobek. Dia seperti berupaya menggigit kawat untuk melepaskan diri,” kata Darmawan.

Baca Juga: Eksekusi PT Kalista Alam Mandek, Warga Mengadu ke KLHK di Jakarta

2. BBKSDA telusuri soal kemungkinan harimau terkena jeratan

Terluka Hingga Berbelatung, Harimau ‘Dewi Siundol’ Diduga TerjeratKondisi luka yang ada di tubuh Dewi Siundol. Harimau Sumatra yang dievakuasi di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas, Sumatra Utara, Kamis (16/12/2021) lalu. (Dok: BBKSDA Sumut)

Dugaan lainnya mengarah pada jerat yang dipasang oleh manusia. Karena, selain untuk pagar perkebunan, kawat berduri juga sering dijadikan jerat. Biasanya, jika ketahuan memasang jerat, pelakunya beralasan itu untuk menjebak babi hutan.

“Kita masih mencoba menelusuri informasi, melalui patroli sapu jerat dan lainnya,” ungkap Darmawan.

Selama ini di kawasan hutan di sana, petugas patroli memang sering menemukan jerat . Mereka kemudian membongkarnya.

“Selama ini, yang kita ketahui, jerat dalam bentuk sling. Kalau yang gulung belum pernah kita lihat di lapangan,” ungkapnya.

3. Dewi Siundol masih punya harapan untuk bisa selamat dan dilepasliarkan

Terluka Hingga Berbelatung, Harimau ‘Dewi Siundol’ Diduga TerjeratKondisi luka yang ada di tubuh Dewi Siundol. Harimau Sumatra yang dievakuasi di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas, Sumatra Utara, Kamis (16/12/2021) lalu. (Dok: BBKSDA Sumut)

Tim dokter di Suaka Barumun terus berupaya memulihkan Dewi Siundol. Teranyar, kondisinya masih lemah. Jalannya masih pincang karena luka yang ada di kakinya.

“Lukanya itu parah sekali. Tapi ini dia sudah mau makan. Kita juga masih menunggu hasil cek darah di laboratorium,” ungkap Darmawan.

Dewi Siundol masih punya harapan untuk pulih. Sehingga nantinya satwa terancam punah itu bisa dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

Dewi Siundol muncul di pemukiman warga sejak awal November 2021 lalu. Memang, kawasan pemukiman itu, berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa (SM) Barumun yang menjadi habitat Harimau Sumatra. Kemunculan Dewi Siundol membuat warga kahawatir. Tiga kandang jebak dipasang untuk mengevakuasi Dewi Siundol. Hingga akhirnya dia masuk ke kandang yang dipasang di Desa Siundol Julu dan dievakuasi.

Kasus kemunculan Harimau, bukan kali ini saja terjadi. Informasi yang dihimpun, kasus kemunculan harimau terjadi di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, April 2016, seekor anak harimau masuk ke dalam luban jebakan yang diduga dibuat warga di Desa Banua Tonga, Kecamatan Sosopan.

Kemudian, pada Juli 2017, dua ekor harimau dilaporkan mati. Satu ekor ditemukan mati di kawasan Desa Sihaporas, Kecamatan Sosopan. Satu ekor lainnya  sempat dievakuasi ke Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) sebelum akhirnya mati. Karena saat ditemukan, harimau sudah dalam kondisi lemas. Harimau yang mati itu dalam kondisi kumis dan taring yang sudah hilang saat diserahkan ke BBKSDA.

Pada Mei 2019, terjadi kasus penyerangan harimau terhadap warga. Seorang warga dilaporkan tewas. Sementara satu korban lagi berhasil selamat dalam kondisi luka-luka.

Baca Juga: 5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Unik

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya