Pelaku Bom di Medan Diduga Terkait dengan Perencana Bom Istana Negara

Istri RMN sering berkomunikasi dengan Napiter

Medan, IDN Times – Perempuan berinisial DA, istri dari terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan RMN, disebut terpapar terorisme terlebih dahulu. Dia juga disebut intens berkomunikasi dengan Napi Teroris Lapas Tanjung Gusta, Medan.

Napi perempuan di Lapas Kelas IIA itu berinisial I. Dari penelusuran IDN Times, inisial itu merujuk kepada IPS alias I alias TS alias SBS. Perempuan 38 tahun itu adalah satu-satunya Napiter yang tengah menjalani hukuman di sana.

 “Orangnya ada (di Lapas Kelas IIA Tanjung Gusta), tapi nggak boleh juga kami ngomong atau infokan apa pun juga, harus Densus 88,” kata Kalapas Kelas IIA Tanjung Gusta, Surta Duma Sihombing, Kamis (14/11).

1. IPS belum diperiksa Densus 88

Pelaku Bom di Medan Diduga Terkait dengan Perencana Bom Istana NegaraTim gabungan melakukan penggeledahan rumah terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Surta enggan mendetil lebih jauh soal komunikasi IPS dengan DA. “Saya nggak tahu apa-apa. Tanya langsung Densus 88, karena dia di bawah naungan Densus. Nggak bisa kami ngomong,” ujarnya.

Kata Surta, hingga saat ini petugas Densus 88 belum ada yang menjemput atau meminta keterangan dari IPS terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. “Nggak ada polisi yang ke sini,” ujarnya.

Baca Juga: Cerita Brigadir Juli, Ibunya Punya Firasat Sampai Salat Tahajud

2. IPS dihukum penjara terkait perencanaan bom di Istana Negara 2016

Pelaku Bom di Medan Diduga Terkait dengan Perencana Bom Istana NegaraIDN Times/Margith Juita Damanik

IPS dihukum penjara terkait perencanaan bom di Istana Negara 2016 lalu. Bahkan IPS disebut disiapkan untuk menjadi eksekutor bom bunuh diri di Bali.

Majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada 2017 menghukum IPS dengan pidana penjara selama 4 tahun dan denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan.

IPS dipindahkan dari Rutan Mako Brimob, Depok beberapa tahun lalu ke Medan. “Di Medan dikasih (setelah kasus) Mako Brimob yang masalah dulu, dikirim kemari. Satu orang saja,” pungkasnya.

 

3. DA dan IPS kerap berkomunikasi lewat media sosial.

Pelaku Bom di Medan Diduga Terkait dengan Perencana Bom Istana NegaraTerduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan terekam CCTV (Dok. Polrestabes Medan)

Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan jika DA dan I kerap berkomunikasi lewat media sosial.

 “DA cukup aktif di media sosial dan secara fisik sudah pernah berkomunikasi lewat Facebook atas nama I, yang saat ini I sedang menjalani proses hukuman di lapas klas 2 wanita, yang ada di Medan. Dan di dalam jejaring komunikasi media sosialnya mereka merencanakan aksi terorisme di Bali. Itu lagi didalami dan dikembangkan,” kata Dedi di Mako Brimob Depok, Kamis (14/11).

Dedi mengatakan Direktorat Siber Bareskrim Polri mendeteksi adanya komunikasi antara DA dengan salah satu narapidana teroris yang sedang menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Medan. Mereka berkomunikasi di media sosial. Selain itu, DA juga sering bertemu secara langsung dengan I di Lapas tersebut.

Baca Juga: Ustaz Ghazali: Bom di Medan Balas Dendam Atas Kematian Pimpinan ISIS

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya