Lecehkan 6 Murid SD, Pendeta Benyamin Dituntut 15 Tahun

Pengacara korban berharap hukuman tetap maksimal

Medan, IDN Times – Nasib Pendeta Benyamin Sitepu menanti vonis hakim Pengadilan Negeri Medan. Benyamin didakwa telah melakukan tindak asusila kepada enam orang muridnya di Sekolah Dasar Galilea Hosana, Kota Medan.

Benyamin dituntut hukuman 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim pada persidangan pekan lalu. Pengacara para korban Ranto Sibarani mengatakan, tuntutan yang diberikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) adalah hukuman maksimal.  

"Minggu lalu JPU Irma Hasibuan telah membaca tuntutannya. Oknum BS dituntut 15 tahun penjara," katanya kepada wartawan, Selasa (13/12/2021).

1. Pengacara korban apresiasi tuntutan maksimal JPU kepada terdakwa

Lecehkan 6 Murid SD, Pendeta Benyamin Dituntut 15 TahunRanto Sibarani, kuasa hukum korban asusila Pendeta Benyamin. (Istimewa)

Ranto menjelaskan, tuntutan terhadap Benyamin telah diatur sebagaimana Pasal 82  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Kami sangat apresiasi tuntutan jaksa tersebut yang berani menuntut maksimal. Kami berharap majelis hakim tidak ragu memvonis sebagaimana dengan tuntutan jaksa," jelasnya.

2. Benyamin akan menyampaikan pembelaan pekan ini

Lecehkan 6 Murid SD, Pendeta Benyamin Dituntut 15 TahunIlustrasi hukum (IDN Times/Mardya Shakti)

Benyamin dijadwalkan akan kembali disidang pekan ini dengan agenda pleidoi atau pembelaan.

"Minggu ini akan sidang pledoi. Kalau tidak ada halangan minggu depan paling lama (sidang vonis). Dalam tahun ini mudah-mudahan sudah divonis," ungkap Ranto.

3. Kasus asusila Benyamin terungkap pada Maret 2021 lalu

Lecehkan 6 Murid SD, Pendeta Benyamin Dituntut 15 TahunIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasus asusila Benyamin terungkap pada Maret 2021 lalu. Salah satu korban angkat bicara soal tindakan Benyamin.

Beberapa kali orangtua sempat melakukan unjuk rasa di sekolah itu. Benyamin diduga melakukan aksinya dengan modus memanggil korban ke ruangannnya.

Dalam kasus ini beberapa korban juga ada yang dibawa ke hotel dan rumah Benyamin. Bahkan, salah satu korban dipaksa untuk melakukan oral seks di dalam kamar hotel.

Baca Juga: Bobby Klaim Medan PPKM Level 1, Edy: Bila Perlu Mengklaimnya 0 Persen

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya