Kapolda Sumut: Begal yang Melawan, Kirim Sajalah ke Akhirat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto tampaknya begitu berang dengan yingkah para begal yang semakin marak khususnya di Kota Medan. Dia pun memerintahkan jajarannya untuk bertindak tegas dalam penanganan kasus begal.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengurangi angka kejahatan jalanan. Namun kejahatan jalanan terus bertunbuh dengan motif-motif baru.
Teranyar adalah kasus Komplotan Guntur yang melukai tangan kanan para korbannya untuk melemahkan. Setelah korban terjatuh, para korban langsung mengambil sepeda motor dan barang berharga milik korbannya.
Guntur Syahputra (diduga ketua komplotan) dan Leou Halawa tewas diterjang timah panas polisi. Mereka melukai Bripka Johanes Purba saat melakukan penangkapan.
Sedangkan Tengku Aditya Hidayat dan Muhammad Febrian ditembak di bagian kaki. Tengku adalah seorang residivis dengan kasus yang sama.
Agus mengintruksikan jajarannya untuk tidak memberikan toleransi kepada pelaku begal. Bahkan jika ada yang membandel harus ditindak tegas.
“Mereka kalau melawan, kirim sajalah ke akhirat. Kasihan masyarakat yang menjadi korban,” ujarnya.
1. Polda Sumut bakal berdayakan CCTV untuk ungkap kasus begal dan kejahatan jalanan lainnya
Irjen Agus Andrianto mengayakan, Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pemantau bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka kejahatan jalanan. Nantinya Polda Sumut akan berkoordinasi untuk penempatan CCTV pada titik yanb dianggap rawan.
“CCTV akan terinterkoneksi dengan yang ada di Polda Sumut. Kemudian juga ada interkoneksi dengan kabupaten kota di Sumut,” kata Agus saat konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Rabu (21/8) petang.
Baca Juga: Waspada! Ada Begal Modus Lukai Tangan Kanan Pengendara Motor di Medan
2. Masyarakat dan pelaku usaha juga didorong pasang CCTV
Kasus kejahatan yang terekam CCTV dianggap memudahkan kepolisian untuk melakukan pengungkapan kasus kejahatan jalanan. Terbukti, kasus Komplotan Guntur juga terungkap berkat bantuan rekan CCTV.
Untuk itu, Agus juga mendorong masyarakat dan pelaku usaha memasang CCTV. “ CCTV dipasang pada titik yang memungkinkan memonitor situasi di lapangan sehingga akan memudahkan kita untuk melakukan upaya pengungkapan kasus,” ungkap Agus.
3. Kata Irjen Agus, Begal yang melawan bakal dikirim ke akhirat
Dalam konferensi pers itu, para korban juga dihadirkan. Dihadapkan langsung di depan para pelakunya.
Ibu salah satu korban sampai mengungkapkan kekesalannya pada para pelaku. Sang ibu memarahi mereka.
Tengku, salah satu pelaku merupakan residivis dalam kasus begal. Sedangkan Febrian mengaku hanya ikut-ikutan. Aksi begal yang dilakukan mereka sudah membuat tujuh orang korban. Uang hasil begal disebut-sebut digunakan untuk membeli narkoba.
Dengan rasa menyesal, pelaku Febri menyampaikan permintaan maaf. “Saya meminta maaf atas kelakuan saya sendiri,” kata Febri disambut umpatan dari sejumlah keluarga korban yang hadir.
Agus mengintruksikan jajarannya untuk tidak memberikan toleransi kepada pelaku begal. Bahkan jika ada yang membandel harus ditindak tegas.
“Mereka kalau melawan, kirim sajalah ke akhirat. Kasihan masyarakat yang menjadi korban,” pungkasnya.
Baca Juga: Serang Polisi saat Ditangkap, Dua Begal Medan Ditembak Mati