Harga Cabai di Medan Tembus Rp90 Ribu, Berpotensi Memicu Inflasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Harga cabai merah di Sumatra utara meroket dalam sepekan belakangan. Di Kota Medan, harga cabai merah menyentuh Rp90 ribu per kilogram.
Kondisi ini berpotensi memicu laju inflasi yang tinggi di Sumatra Utara. Minimnya pasokan dan faktor lainnya yang memicu kenaikan harga cabai merah.
1. Pasokan cabai di Sumut berkurang
Kenaikan harga cabai merah kali ini adalah yang tertinggi sepanjang 2022. Meroktenya harga dipicu pasokan yang minim. Termasuk pasokan dari Pulau Jawa,
Sebelumnya, harga cabai merah masih Rp68 ribu per Kg.
Baca Juga: Sekarang Bayar Pajak Kendaraan di Sumut Bisa Pakai QRIS
2. Pedagang tidak bisa menjual banyak cabai
Sadrak salah satu pedagang cabai merasakan dampak kenaikan harga. Dia tidak berani membeli cabai terlalu banyak karena harganya yang terlalu tinggi.
Pada harga normal, biasa Sadrak membeli hingga 50 Kg. Saat ini di hanya berani mengambil 10 Kg saja. Konsumen juga terlihat hanya membeli secukupnya.
"Mahal gini gak berani kita ambil banyak kek biasa. Ini aja takut-takut kami ambil 10 kg. Susah jualnya karena untuk modal aja udah mahal Rp86 ribu per kg," ucap Sadrak.
3. Inflasi sumut berpotensi 4,6 persen
Kenaikan harga komoditas ini, bisa memicu inflasi yang cukup tinggi di Sumatera Utara. "Inflasi kita melejit 4,6 persen kalau inflasi naik harga seperti itu. Padahal seharusnya inflasi kita direntang 3 persen saja," kata Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi menyikapi kenaikan harga cabai merah, Senin (13/6/2022).
Edy tengah mencari solusi ihwal kenaikan harga itu. Dia sudah mengumpulkan pada kepala dinas dan berkordinasi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut.
"Maka harus dicari tahu apa sebab kenaikan harga ini," jelas Gubernur Edy.
Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengatakan pihaknya terus berupaya mencari solusi untuk menekan harga cabai yang naik kembali normal. Namun, catatan tidak merugikan petani cabai sendiri.
"Maka ini lah pengaruh inflasi yang barus kita pikirkan sama-sama. Jadi masih terus kita pelajari," pungkasnya.
Baca Juga: Ingin Pinjam Uang Rp500 Ribu, Pria Ini Jadi Polisi Gadungan