[FOTO] Kupak-Kapik Warenhuis, Sejarah Awal Ekonomi Modern di Medan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan,IDN Times – Pilar-pilar bangunannya masih kokoh berdiri. Selama ini jadi bahan tontonan para pengendara yang melintas ke Jalan Hindu, Kota Medan.
Dari sejarahnya, bangunan itu disebut Warenhuis. Supermarket pertama di Kota Medan. Dibangun pada 1916 silam dan didesain oleh arsitek asal Jerman bernama G Bos.
Warenhuis diresmikan pada 1919 oleh Wali Kota Medan saat itu Daniel Baron Mackay. Supermarket ini menjual berbagai macam barang dulunya. Makanan, sandang hingga perlengkapan elektronik.
Erond L Damanik dari Pusat Studi Ilmu Sejarah dan Sosial Universitas Negeri Medan (PUSSIS-Unimed) mengatakan, keberadaan Warenhuis menandai era baru perekonomian di Kota Medan.
“Itu tanda dari munculnya ekonomi modern di Kota Medan. Sehingga harusnya sejarah itu dipertahankan,” ujar Erond kepada IDN Times, Jumat (9/8).
Eksistensi Warenhuis mulai meredup sejak Jepang masuk ke Kota Medan. Warenhuis diperkirakan bertahan 23 tahun. Pemiliknya kembali ke Belanda karena Medan mulai tidak kondusif.
Bangunannya tetap bertahan hingga kini. Meskipun kondisinya kupak-kapik. Belakangan Warenhuis dihuni beberapa keluarga. Selain itu ada juga beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).
Tepat hari ini, Pemko Medan kembali mengambil kembali asetnya. Sejak pekan lalu sosialisasi sudah dilakukan agar para penghuni hengkang. Sehingga hari ini mereka langsung berkemas.
Kondisi di dalam gedung begitu parah selama dihuni. Ada gunungan sampah. Perkakas yang tak tertata ada di mana-mana.
Warenhuis digunakan sebagai tempat tinggal untuk warga. Bahkan beberapa sudut bangunan ada yang ditambah dengan bangunan baru.
Di dalamnya juga terdapat bilik-bilik. Dengan beberapa alas tidur berupa karpet. Aroma tak sedap menusuk ke hidung.
Petugas Satpol PP merangsek masuk. Mengeluarkan segala barang-barang yang ada di dalam. Tak ada lagi penolakan dari penghuninya.
Erond berharap ada solusi untuk Warenhuis. Supaya sejarah tetap terjaga. Pemko sebenarnya punya kemampuan untuk melakukan revitalisasi.
“Perlu ada kajian untuk itu. Justru harusnya, kalau masih bisa direvitalisasi yah kenapa tidak. Itu dulu menjadi pusat perdagangan Kota Medan. Dengan statusnya sebagai supermarket pertama Kota Medan. Punya jejak historis yang tinggi. Karena menandai era ekonomi modern di Kota Medan. Kalau itu diruntuhkan , berarti menghapuskan nilai sejarahnya,” pungkasnya.
IDN Times berkesempatan mendokumentasikan detik-detik eksekusi Warenhuis...
Simak nih foto-fotonya guys...
1. Satuan Polisi Pamong Praja langsung membersihkan bangunan-bangunan tambahan di dalam gedung
2. Di dalam bangunan terdapat tumpukan sampah hingga rumput liar, miris
3. Kondisi bangunan sudah kupak-kapik, beberapa bagian gedung sudah hancur
4. Plafon kaca khas Eropa masih tersisa
5. Selama ini dihuni warga yang tak punya tempat tinggal di Medan
Baca Juga: Warenhuis Diambil Alih Pemko Medan, Untuk Apa Bangunan 103 Tahun Itu?
6. Refleksi ruangan gedung dari pecahan kaca yang tersisa
7. Selain tempat tinggal, Warenhuis digunakan warga untuk berjualan
8. Setelah dibersihkan bakal disegel karena merupakan aset Pemko Medan
9. Bisa dibayangin, bangunan berusia 103 tahun itu begitu jaya di masanya
10. Dinding gedung sudah ditumbuhi tanaman merambat
11. Kaca di bagian gerbang depan meninggalkan sejarah begitu indahnya bangunan khas Eropa
Baca Juga: Penghuni 'Warrenhuis' Menolak Digusur, Satpol PP Balik Kanan