Dilibas Virus Corona, Peternak Ayam Terancam Gulung Tikar

Harga jual terjun bebas!

Serdang Bedagai, IDN Times – Menurunnya kondisi ekonomi karena pandemi corona membuat para peternak terancam gulung tikar. Harga produksi mereka lebih tinggi ketimbang harga jual.

Ini dirasakan betul oleh Muslim. Peternak ayam pedaging asal Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Mereka mulai merugi sejak corona merebak di Indonesia.

1. Tiga pekan terakhir, peternak ayam terus merugi

Dilibas Virus Corona, Peternak Ayam Terancam Gulung TikarIDN Times/ Muchammad Haikal

Kerugian terus didera Muslim selama tiga pekan terakhir. Lantaran ongkos produksi berbanding terbalik dengan harga jual di pasaran.

"Harga jual jauh dari harga produksi. Sekarang harga ongkos produksi mencapai Rp17 ribu. Sementara harga jual mayoritas di Sumatera Utara adalah Rp 10 ribu. Jadi, peternak merugi Rp 7 ribu per kilonya," ucapnya.

Baca Juga: Ekspor Kentang Sumut Meroket di Tengah Pandemi Corona, Capai 80,5 Ton

2. Harga pakan ternak pun kian naik

Dilibas Virus Corona, Peternak Ayam Terancam Gulung TikarIDN Times/ Muchammad Haikal

Kerugian itu pun ditambah harga pakan yang harganya terus naik. Kenaikan harga ini, kata Muslim, lantaran bahan baku yang juga mahal.

Sebelum corona merebak, harga jual berada di kisaran Rp17-20 ribu. “Kalau ini berkelanjutan tidak bisa diatasi maka peternak akan gulung tikar. Kalau kondisi ini terus terjadi, kami tidak bisa usaha lagi,” ungkapnya.

3. Berharap pemerintah bisa duduk bersama untuk membahas soal nasib peternak

Dilibas Virus Corona, Peternak Ayam Terancam Gulung TikarPeternakan Ayam (IDN Times/Istimewa)

Oleh karena itu, Muslim berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan dan membahas dampak penurunan harga jual ayam dari peternak ke pasar.

“Jika krisis moneter 1998 dulu, harga produksi melejit. Tapi dibarengi harga yang juga naik. Sementara ini harga jual terus menurun. Tidak sebanding dengan ongkos produksi. Kami berharap kepada pemerintah langkah yang harus dilakukan adalah duduk bersama dengan para peternak untuk menentukan harga pasar. Setidaknya, walaupun rugi tidak terlalu besar seperti dipatok harga jual berapa. Jangan terlalu jauh dengan ongkos produksi," pungkasnya.

Baca Juga: Viral! Foto Warga Medan Sebagai Penerima Bantuan, Ini Kata Pemko Medan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya