Darurat Corona, Gubernur Edy Rahmayadi: Tidak Ada Mudik

Demi keselamatan bersama!

Medan, IDN Times – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi langsung menyambut baik kebijakan larangan mudik bagi warga di masa pandemik corona. Edy dengan tegas melarang warganya untuk mudik.

“Tidak ada Mudik. Ini sudah keputusan saya selaku Gubernur Sumut. Rakyatku. Hindari mudik,” kata Edy Rahmayadi, Rabu (22/4).

1. Kata Edy, tidak mudik merupakan cara untuk menyelamatkan keluarga dari COVID-19

Darurat Corona, Gubernur Edy Rahmayadi: Tidak Ada MudikIlustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Sebelumnya, Pemerintah Pusat menerbitkan kebijakan untuk idak mudik mulai Jumat (24/4) mendatang. Itu dilakukan untuk memutus rantai persebaran COVID-19 yang bisa saja dibawa oleh para pemudik ke kampung halaman.

“Jangan Mudik Dulu. Selamatkan diri anda, selamatkan keluarga anda, selamatkan tetangga anda. Kita berhenti dulu. Stay at Home. Kalau terpaksa keluar, gunakan masker, hindari keramaian. Ini masyarakat kita masih sangat sulit diimbau,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini 10 Fatwa MUI Sumut untuk Tuntunan Ibadah Ramadan 

2. Sumut belum PSBB, masih pakai cara imbauan kepada masyarakat

Darurat Corona, Gubernur Edy Rahmayadi: Tidak Ada MudikIlustrasi tes swab. IDN Times/Candra Irawan

Peningkatan mobilitas masyarakatdi luar rumah kembali terlihat. Khususnya di Kota Medan yang sudah ditetapkan menjadi zona merah dengan transmisi lokal penularan COVID-19.

Edy pun menjawab, kenapa pihaknya belum mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat. Dia masih percaya dengan imbauan-imbauan yang dilakukan untuk memahamkan masyarakat tentang bahaya COVID-19.

“PSBB bukan itu urusannya. Jangan memandang PSBB memaksakan kehendak. PSBB bukan itu. Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dia tersekat mennentukan zona. Yang disikapi dengan financial yang disiapkan. Ini komprehensif. Tidak bisa begitu. Kita masih menekankan , mengimbau, meminta. Nanti kita sama sama tegas , untuk menggiring rakyat kita yang harus diam di rumah,” tukasnya.

3. Kasus di Sumut sudah lebih dari 100

Darurat Corona, Gubernur Edy Rahmayadi: Tidak Ada MudikPetugas penggali kubur menggunakan alat pelindung diri (ADP) bersama kerabat keluarga memakamkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Senin (30/3) (ANTARA Foto/Septianda Perdana)

Sebelumnya, kasus COVID-19 di Sumatera Utara terus mengalami peningkatan setiap harinya. Data per 21 April 2020 menunjukkan, Jumlah pasien positif sampai hari ini berjumlah 105 orang. Rinciannya 84 orang terkonfirmasi dari uji swab tenggorok dengan metode reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (polymerase chain reaction). Ditambah 21 orang dinyatakan positif melalui Rapid test.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hari ini juga menurun 2 angka menjadi 148 orang. Untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami peningkatan dari hari sebelumnya 1.749 orang menjadi 1.841 orang.

Sementara, untuk pasien yang meninggal dunia yang terkonfirmasi positif COVID-19 masih sama seperti hari sebelumnya sebanyak 10 orang.

Namun jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal, belum termasuk PDP yang meninggal. Saban hari jumlahnya terus bertambah. Namun angka pastinya tidak pernah terkonfirmasi sama sekali.

Kabar baik datang dari jumlah pasien yang sembuh. Pasien yang berhasil sembuh dari penyakit ini bertambah 8 orang. Totalnya ada 21orang yang berhasil sembuh di Sumatera Utara.

Baca Juga: Baru Mualaf, 5 Artis Ini Akan Jalani Ibadah Puasa Pertama

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya