Bibit Siklon Tropis Muncul di Utara Aceh, Waspadai Hujan di Sumut

Hujan sedang hingga lebat diprediksi masih terjadi

Medan, IDN Times – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan menyebut jika Typhoon Rai atau siklon tropis yang kuat aktifitasnya kian melemah. Sebelumnya, Typhon Rai terdeteksi di Laut China Selatan.

Aktivitas Typhoon Rai memicu hujan lebat di sejumlah daerah termasuk Sumtra Utara. Meski aktfitasnya kian melemah,  Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi masih akan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra Utara pada Senin (20/12/2021).

“Untuk hari ini, masih berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah pegunungan, lereng dan pantai Barat,” ujar Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Martha Manurung.

1. Ada pertumbuhan bibit Siklon Tropis baru di Utara Aceh

Bibit Siklon Tropis Muncul di Utara Aceh, Waspadai Hujan di SumutIlustrasi prediksi cuaca BMKG (IDN Times/bmkg.go.id)

Hasil analisis BMKG juga menunjukkan, ada pertumbuhan bibit baru siklon tropis 94B di kawasan Utara Aceh. Kondisi ini juga yang mendorong terjadinya hujan di kawasan Pantai barat Sumatra hingga lereng barat.

“Masih akan terjadi potensi hujan sedang hingga lebat dan disertai angin kencang,” ungkap Martha.

Baca Juga: Banjir di Gunungsitoli, 350 Rumah Warga Terendam

2. Gelompang tinggi masih terjadi di kawasan perairan barat

Bibit Siklon Tropis Muncul di Utara Aceh, Waspadai Hujan di Sumutilustrasi ombak (IDN Times/Mardya Shakti)

Martha mengatakan, masyarakat juga harus mewaspadai gelombang tinggi. Analisis BMKG menunjukkan, gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di perairan Kepulauan Nias dan Sibolga.

“Kemudian gelombang tinggi 2,5 – 4 meter diprediksi terjadi di Pulau Simeulue hingga Nias,” katanya.

3. Banjir menerjang sejumlah kabupaten di Sumut

Bibit Siklon Tropis Muncul di Utara Aceh, Waspadai Hujan di SumutIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Curah hujan yang tinggi dan dugaan semakin berkurangnya daerah resapan air karena kerusakan hutan menyebabkan sejumlah daerah di Sumatra Utara banjir.

Bencana ekologi ini terjadi mulai dari Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan hingga Mandailingnatal. Banjir paling parah dilaporkan terjadi di Mandailingnatal sejak Jumat (17/12/2021). Ribuan rumah dikabarkan terendam.

Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di Madina. Ada lima titik longsor terjadi di sana. Jalan Provinsi penghubung Panyabungan menuju Kecamatan Natal Kecamatan Natal Provinsi Sumatera Utara dikabarkan hingga saat ini belum bisa dilewati kenderaan roda empat karena masih tertimbun material longsor.

Baca Juga: Banjir Madina Rendam 16 Kecamatan, Lebih 2 Ribu Keluarga Terdampak

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya