Banjir Serdang Bedagai, Lebih 46 Ribu Jiwa Terdampak

Warga sempat terisolasi karena akses jalan terputus

Serdang Bedagai, IDN Times  -  Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatr Utara direndam banjir. Hujan yang terjadi dalam kurun waktu tiga hari ke belakang mempercepat air naik dan masuk ke pemukiman warga.

Informasi yang dihimpun, kondisi di Kecamatan Sei Rampah, dikepung banjir. Seluruh desa di sana dilaporkan terendam mulai ketinggian 30 Cm sampai 2 meter. Banjir juga merendam Jalan Lintas Sumatra di kawasan Dusun 3 Simpang Bedagai, Desa Sei Rampah. Arus lalu lintas menjadi terganggu.

1. Data BPBD: 8 Kecamatan terendam

Banjir Serdang Bedagai, Lebih 46 Ribu Jiwa TerdampakBanjir merendam Jalan Dr Mansyur Medan, Kamis (18/8/2022) pagi. Sejumlah kendaraan mogok karena nekat menerjang banjir (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdang Bedagai mencatat setidaknya hingga Senin (12/12/2022) siang, banjir menggenangi 8 Kecamatan. Antara lain, Kecamatan Sei Rampah, Perbaungan, Dolok Masihul, Kecamatan Tebing Tinggi, Teluk Mengkudu, Sei Bamban, Tanjung Beringin, dan Bandar Khalifah.

Perkembangan data BPBD menunjukkan ada 13.190 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 46.132 orang terdampak. Rumah warga terendam air hingga ketinggian lebihd ari 1 meter.

“Sebagian warga mengungsi. Sekitar 105 jiwa mengungsi,” kata Kepala BPBD Sergai Frits Damanik kepada awak media.

Baca Juga: Banjir Mandailing Natal, Sejumlah Desa Terendam Banjir

2. Tanjung Beringin paling parah terdampak, ada wilayah yang aksesnya terputus

Banjir Serdang Bedagai, Lebih 46 Ribu Jiwa TerdampakWarga melintasi banjir yang merendam pemukiman di kawasan Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, Senin (27/2/2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Adapun wilayah yang terdampak parah akibat banjir yakni Kecamatan Sei Rempah dengan jumlah 8 desa yang terdampak dan 16.675 jiwa. Kemudian Kecamatan Tanjung Beringin ada 5 Desa yang terdampak dengan total 19.352 jiwa.

“Terparah di Tanjung Beringin karena memang itu yang dipinggiran sungai dan kebetulan sekarang banjir Rob dimulai tanggal 7 Desember akibat air yang dari gunung itu menyebabkan tidak sampai ke laut. Itu karena curah hujan yang tinggi. Terutama banjir kiriman dari Simalungun mengalir ke Sei Rempah dan Tanjung Beringin,” cetus Frits.

Air yang naik hingga ke pemukiman berasal dari sejumlah sungai yang meluap. Mulai dari Sungai Sibarau, Sungai Belutu, Sungai Simalau, dan Sungai Rempah. Banjir diperparah dengan jebolnya tanggul di sejumlah titik.

“Ada sekitar tiga tanggul yang kami tahu, tapi kemungkinan akan ada update nya. Kami lagi naikkan status darurat mulai besok atau nanti malam, bisa bagikan secara keseluruhan untuk bantuan,” tuturnya.

Sejumla akses penghubung antar desa juga dilaporkan terputus. Diantaranya warga Kampung Pulo Kecamatan Tanjung Beringin saat ini mendapat penanganan khusus terutama penambahan perahu karet, karena tidak bisa dilalui akses kendaraan akibat tingginya genangan air.

“Kalau perkantoran seperti kantor Bupati, walaupun tergenang tapi masih bisa beraktivitas, tapi kalau sejumlah sekolah ada tergenang air dan tidak beraktivitas. Gangguan arus listrik sampai sekarang belum ada, tapi pertanian sudah pasti, tapi lagi posisi didata sama dinas pertanian,” kata Frits.  

3. Rumahnya terendam, sejumlah warga sempat terisolasi

Banjir Serdang Bedagai, Lebih 46 Ribu Jiwa TerdampakIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Kata Frits sampai saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi kepada sejumlah warga yang rumahnya terendam. Tidak sedikit warga yang terisolasi karena tidak ada akses ke luar dari rumah.

Pihak BPBD juga sudah menyiagakan posko darurat bagi pengungsi. “Ada 19 posko kita dirikan bersama dinas sosial, dan ada juga warga yang mendirikan tenda belum kita data. Sedangkan untuk dapur umum yang berperan pihak kecamatan yang mengkoordinir,” jelasnya.

 Sejauh ini para pengungsi juga memerlukan bantuan  tenda, perahu karet, termasuk sandang seperti tikar dan matras.

Saat ini, pihak Pemkab Sergai sudah menetapkan status tanggap darurat bencana.

Baca Juga: Bersahabat Dengan Sinabung, Pembelajaran Mitigasi Cukup Penting

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya