2 Gajah Mati di Aras Napal, Calingnya Diambil Orang

Gajah mati diduga berkelahi karena dipaksa kawin pejantan

Medan, IDN Times – Dua ekor gajah sumatra ditemukan mati di kawasan Dusun Aras Napal Kanan, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Satu bangkai gajah ditemukan pada Minggu 10 April 2022. Sedangkan satu bangkai lagi ditemukan dalam keadaan tinggal tulang. Diduga sudah mati dalam waktu yang lama.

Bangkai terbaru ditemukan di kebun jeruk milik  masyarakat. Tepatnya di kawasan Hutan Produksi  Terbatas (HPT) yang berjarak sekitar 140 meter dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kondisi gajah berkelamin betina itu sudah dalam keadaan membusuk.

1. Penyebab gajah mati diduga kehabisan darah karena berkelahi dengan pejantan

2 Gajah Mati di Aras Napal, Calingnya Diambil OrangPetugas melakukan nekropsi terhadap bangkai gajah yang ditemukan mati di kawasan Dusun Aras Napal Kanan, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Dok BBKSDA Sumut)

Irzal menjelaskan, tim dari BBKSDA Sumut, BBTNGL dan Yayasan Orangutan Sumatra Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) melakukan pengumpulan informasi terkait dugaan penyebab matinya gajah. Tim melakukan nekropsi terhadap gajah.

Pada saat ditemukan, tubuh gajah ditemukan dalam kondisi sudah mulai membusuk.   Di tubuhnya ditemukan banyak luka bekas tusukan. Kondisi usus terburai.  Di lokasi sekitar bangkai (cadaver), ditemukan banyak jejak gajah.

Keterangan dari masyarakat menyebut, pada Sabtu 9 April 2022, mereka mendengar suara gajah. Namun sangat riuh tidak seperti biasanya.

Hasil nekropsi pada gajah ditemukan luka tusukan yang mengakibatkan pendarahan pada organ dalam. Sehingga dugaannya, gajah mat karena kehabisan darah.

Perkelahian itu diduga karena gajah jantan sedang dalam kondisi musth atau gajah jantan dewasa mengalami peningkatan hormon testosteron sehingga perilakunya menjadi lebih agresif.

“Gajah betina didatangi oleh gajah jantan yang sedang masa musth kemudian menyerang dan memaksa untuk kawin, namun gajah betina yang tidak dalam periode estrus atau belum siap untuk kawin melakukan perlawanan sehingga akhirnya menyebabkan kematian gajah betina,” kata Irzal.

Baca Juga: Bukan Hanya Gajah, 7 Hewan Ini Juga Memiliki Gading

2. Caling gajah hilang, diduga diambil orang

2 Gajah Mati di Aras Napal, Calingnya Diambil OrangPetugas melakukan nekropsi terhadap bangkai gajah yang ditemukan mati di kawasan Dusun Aras Napal Kanan, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Dok BBKSDA Sumut)

Petugas di lapangan juga tidak menemukan caling kiri (gigi pada gajah yang menonjol dan berevolusi, lebih kecil dari gading. Hanya ditemukan pada gajah betina). Kuat dugaan, caling gajah itu diambil orang setelah gajah mati.

“Karena ada bekas sayatan untuk ambil caling kiri,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Balai Konservasi  Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut Irzal Azhar, Jumat (15/4/2022).

Hasil temuan tim menunjukkan, caling diduga diambil dengan menggunakan benda tajam. Karena ada bekas sayatan pada otot pengikat caling. Sedangkan caling sebelah kanan, masih berada utuh di tubuh gajah.

Bangkai gajah itu kemudian dikubur. Petugas juga mengambil sampel berupa isi lambung dan bagian lambung untuk dilakukan  uji toksik di laboratorium.

3. Gajah kedua ditemukan tinggal tulang

2 Gajah Mati di Aras Napal, Calingnya Diambil OrangPetugas melakukan nekropsi terhadap bangkai gajah yang ditemukan mati di kawasan Dusun Aras Napal Kanan, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Dok BBKSDA Sumut)

Pada saat melakukan identifikasi, masyarakat  kemudian memberikan informasi adanya bangkai gajah lainnya. Lokasinya sekitar 1,4 Km dari temuan pertama.

Gajah betina itu ditemukan dalam kondisi tinggal tulang dengan kondisi daging yang mencair. Kondisi tulang belulang juga tidak lengkap. Caling juga tidak ditemukan di bangkai.

“Diperkirakan sudah mati enam bulan yang lalu,” kata Irzal. 

Hasil identifikasi menunjukkan ada bekas retakan di bagian tengkorak kepala. Diduga karena berbenturan dengan gading pejantan.

Informasi yang  diterima dari masyarakat, di sekitar  lokasi memang sering terlihat gajah jantan soliter berukuran cukup besar. Ciri khasnya, ekornya terpotong sehingga dinamai si buntung. Ada juga yang menamainya dengan Sukro.

“Diduga gajah inilah yang dominan di sekitar lokasi dan sering menyerang serta memaksa gajah betina untuk kawin,” pungkas Irzal.

Baca Juga: Polisi yang Tewas Amankan Demo di Kendari dari Mandailing Natal

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya