10.298 Babi Mati karena Kolera di Sumut, Paling Tinggi di Deli Serdang

Virus Hog Cholera tidak menulari manusia yah guys

Medan, IDN Times - Hog Cholera (Kolera) babi terus meluas persebarannya di Sumatera Utara. Data terakhir menyebut, virus ini sudah menyebar ke 16 dari 33 Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara.

Hingga hari ini, sudah 10.298 ekor ternak babi yang mati. Langkah pencegahan terus dilakukan pemerintah. Namun belum bisa menekan angka kematian.

Kematian babi itu juga menuai masalah baru.Tak sedikit bangkai babi yang dibuang sembarangan. Padahal harusnya dikubur untuk mencegah persebaran virus.

1. Ternak babi yang mati paling banyak di Deli Serdang

10.298 Babi Mati karena Kolera di Sumut, Paling Tinggi di Deli SerdangWarga membawa bangkai babi yang dibuang pemiliknya di Danau Siombak Marelan, Medan, Sumatera Utara, Senin (11/11). (ANTARA FOTO/Nur Aprilliana Sitorus)

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Sumatera Utara Mulkan Harahap menjelaskan, Deli Serdang menjadi kabupaten yang kasus kematian ternak babinya paling banyak. Totalnya ada 3.276 ekor.

“Itu karena Hog Cholera. Paling sedikit di Siantar, ada 3 ekor," katanya, Jumat (22/11).

Baca Juga: Diciduk Polisi, Pembuang Bangkai Babi Mengaku Diupah Rp500 Ribu

2. Gubernur Edy Rahmayadi surati Menteri Pertanian

10.298 Babi Mati karena Kolera di Sumut, Paling Tinggi di Deli SerdangPetugas melakukan penyemprotan disinfektan ke peternakan babi di Kabupaten Karo (Prayugo Utomo/IDN Times)

Kondisi ini sudah disampaikan ke Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Bahkan, mantan Panglima Kostrad tiu juga menyurati menteri pertanian tentang kondisi Hog Cholera di Sumut.

“Jadi Gubernur juga sudah besurat ke Menteri Pertanian tentang hal yang sama, baik itu secara klinis, epidemologi dan hasil laboratorium. Surat itu, kata dia, sudah disampaikan ke Menteri tanggal 18 November. Kita tunggu dari Menteri. Menurut aturan yang berhak menyampaikan itu Menteri," katanya.

3. Warga takut makan ikan karena bangkai babi sampai ke laut

10.298 Babi Mati karena Kolera di Sumut, Paling Tinggi di Deli SerdangNelayan memarkirkan perahu karena bangkai babi (IDN Times/Handoko)

Bangkai-bangkai babi yang sengaja dibuang sudah sampai ke laut. Khususnya di kawasan Selat Malaka. Belakangan, mencuat isu tentang bangkai babi mempengaruhi ikan di laut.

Sontak, kondisi ini membuat warga khawatir. Bahkan warga sampai takut makan ikan. Akibatnya, nelayan merugi. Penjualannya anjlok.

Padahal, pemerintah sudah menegaskan jika virus Hog Cholera tidak menular ke manusia.

Baca Juga: Bangkai Babi Bermuara ke Laut, Perekonomian Nelayan Anjlok

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya