Mayat di Objek Wisata Batu Gantung Parapat Diduga Korban Pembunuhan

Sampai saat ini identitasnya belum terungkap

Simalungun, IDN Times - Identitas mayat perempuan di objek wisata Batu Gantung, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sabtu 21 Maret lalu, hingga kini belum dapat diungkap Polres Simalungun atau Polsek Parapat. Sejauh ini belum ada datang pihak keluarga atau pun orang lain yang mengenal jasad perempuan tersebut. Hal ini dibenarkan Kapolsek Parapat, AKP Irsol, Senin (30/3).

Sebelumnya, masyarakat yang tinggal dan biasa beraktivitas di perairan Danau Toba, Parapat tepatnya di Nagori Sibaganding, Kecamatan Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan dalam kondisi mengambang.

Temuan mayat ini tidak jauh dari objek wisata Batu Gantung. Setiap orang yang ke sana harus melalui perairan Danau Toba menggunakan kapal maupun sampan. Dan, penemuan mayat perempuan ini pun menimbulkan tanda tanya. Selain tidak ada jalan darat ke lokasi penemuan, kondisi pinggiran danau pun tebing yang cukup tinggi dan sebagian besar sangat terjal.

1. Untuk mengungkap kematian perempuan itu butuh identitas

Mayat di Objek Wisata Batu Gantung Parapat Diduga Korban PembunuhanPolisi pakai kapal tradisional ke lokasi penemuan mayat (Dok.IDN Times/Istimewa)

Irsol mengatakan, pihaknya telah menyebarkan informasi lewat berbagai media untuk memberitahukan kepada masyarakat luas atas penemuan mayat tersebut. Akibat tak kunjung ada yang mengaku sebagai pihak keluarga korban, polisi pun tak biisa banyak berbuat. Sementara untuk mengungkap kejanggalan atas kematian korban membutuhkan identitas.

Ia menerangkan, untuk menemukan penyebab kematian korban, apakah karena bunuh diri atau karena perbuatan tindak pidana, maka fokus utama polisi adalah melidik siapa keluarga korban. Mengingat jenazah korban sudah satu minggu di rumah sakit, polisi berharap ada yang mengenal korban.

"Sampai sekarang posisi mayat perempuan tersebut ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasemen Saragih, Kota Pematangsiantar. Belum ditemukan identitasnya," jelasnya.

Baca Juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Sekitar Objek Wisata Batu Gantung Parapat

2. Tim Polda Sumut turun membantu Polres Simalungun

Mayat di Objek Wisata Batu Gantung Parapat Diduga Korban PembunuhanKapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin saat memberikan arahan kepada personel gabungan (Istimewa)

Dijelaskan, AKP Irsol, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polisi Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) sudah turun guna mengindintifikasi korban. Namun hasilnya masih nihil karena Inafis berperan penting dalam mengidentifikasi seseorang melalui cara ilmiah pemeriksaan sidik jari.

Sementara jari korban sudah membusuk karena sudah meninggal lebih dari satu minggu sebelum ditemukan seorang nelayan. "Tim Inafis dari Polda Sumut dan Polres Simalungun sudah turun. Tidak bisa ditemukan juga identitasnya melalui sidik jari karena sidik jarinya sudah membusuk. Mungkin sedang diupayakan dan dipelajari entah dari gigi maupun rambut oleh Polda Sumut," terangnya.

3. Sejak awal Kapolsek menduga korban meninggal akibat dibunuh

Mayat di Objek Wisata Batu Gantung Parapat Diduga Korban PembunuhanPolisi mengevakuasi mayat dari danau mengandalkan kapal (Dok.IDN Times/Istimewa)

Penemuan mayat di lokasi yang aksesnya sangat terbatas dianggap janggal. Pertama, korban bukan warga Parapat dan orang yang biasa beraktifitas ke lokasi hanya nelayan. Kedua, jauh hari hingga sekarang belum ada laporan soal hilangnya wisatawan. Sebab, selain nelayan, yang kerap pergi ke sana adalah wisatawan yang dipandu oleh pengemudi kapal tradisional maupun kapal boat. Lantas bagaimana perempuan tersebut bisa ke lokasi sebelum meninggal. Ia mempertegas kematian perempuan tersebut belum bisa disimpulkan.

"Karena tidak ada akses lain, kemungkinan itu dibuang. Dan tidak mungkin jatuh dari atas tebing karena itu jurang yang di atasnya (pinggir jalan Parapat) banyak bangunan. Kemudian, kalau wisatawan jatuh dari kapal, pasti diketahui orang banyak. Paling tidak dilaporkan yang mengemudikan kapal. Kita lihat bukan karena bunuh diri karena tebing di pinggiran danau sangat terjal dan tinggi. Kemungkinan mayat itu dibuang ke sana," katanya tanpa menjelaskan detail.

Dijelaskannya, adapun ciri-ciri wanita tersebut, memakai baju kaus warna ungu dan memakai celana panjang jeans warna hitam, warna kulit putih, dan umur diperkirakan 30 tahun. Ia mengakui, dari tubuh jenazah tersebut ditemukan sejumlah luka, namun luka tersebut diperkirakan bukan semata-mata karena penganiayaan. Bisa saja karena terbentur ke beberapa benda saat terapung atau mengambang di atas air danau dan dimakan ikan.

4. Dari hasil forensik, korban dianalisis meninggal di darat bukan di air. Kemungkinan dicekik

Mayat di Objek Wisata Batu Gantung Parapat Diduga Korban Pembunuhan(IDN Times/Mia Amalia)

Sementara hasil pemeriksaan dokter Forensik RSUD Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahean mengatakan, berdasarkan analisis Medikolegal ditemukan bahwa korban meninggal di darat bukan di air atau Danau Toba. Namun, pihaknya tidak menemukan bekas benda tajam di tubuh korban. Kemungkinan, korban meninggal karena dicekik atau disumbat menggunakan bantal.

"Kalau dikatakan korban meiliki riawat penyangkit jantung, agak sulit dipahami. Kemungkinan korban meninggal lalu dibuang ke danau. Hasil pemeriksaan, korban diduga akibat pembumuhan," jelas dr Reinhard.

Baca Juga: Polda Sumut: Bikin Kegiatan Mengumpulkan Massa Akan Dihukum

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya