Tertutup Awan, Super Blood Moon Gagal Terlihat di Langit Kota Medan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Puncak gerhana bulan tidak tampak di Kota Medan, Sumatra Utara dikarenakan cuaca mendung dan kabut yang menyelimuti tersebut, pada Rabu (26/5/2021).
Amatan IDN Times di lokasi pemantauan di Observatorium Ilmu Falak (OIF) Kampus Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, di Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatra Utara, gerhana baru terlihat sekitar pukul 18.34 WIB.
Akan tetapi penampakan gerhana bulan tidak begitu jelas terlihat dikarenakan awan menutupi fenomena alam tersebut.
1. Gerhana hanya sesekali terlihat karena tertutup awan
Kepala OIF UMSU, Arwin Juli Rahmadi Butarbutar mengatakan, berdasarkan hasil pantauan momen gerhana hanya sesekali dapat terlihat.
"Cuaca atau awan di langit di Kota Medan pada hari ini secara umum tidak begitu baik. Betapapun tadi beberapa momen kita bisa melihat dan mengabadikan momen terjadi gerhana tersebut," kata Arwin, pada Rabu (26/5/2021).
Baca Juga: Ini Tempat Terbaik untuk Menyaksikan Fenomena Gerhana Bulan Total
2. Di Medan hanya gerhana bulan sebagian
Editor’s picks
Adapun tahapan gerhana secara umum dikatakan Arwin, awal gerhana sebagian terjadi sekitar pukul 16.44 WIB. Kemudian sekitar pukul 18.11 WIB, mulai awal terjadi gerhana total.
Puncak gerhana baru terjadi pukul 18.18 WIB, sedangkan berakhirnya gerhana total pukul 18.25 WIB, dan akhir gerhana sebagian sekitar pukul 19.52 WIB.
"Secara umum hampir sama dengan seluruh di Indonesia, namun untuk di Medan tidak full (penuh) gerhana, karena belum terbit. Kita hanya kebagian gerhana bulan sebagian," jelas Arwin.
3. Gerhana bulan istimewa, ukuran bulan lebih besar
Momen gerhana bulan total kali ini dikatakan kepala OIF UMSU, secara ilmiah mempunya momen yang istimewa. Salah satunya gerhana yang hari ini terjadi adalah gerhana bulan darah atau Super Blood Moon.
Selain itu, bulan juga akan terlihat lebih besar dari biasanya dikarenakan posisi peredarannya lebih dekat dengan bumi.
"Sehingga bulan tampak lebih besar sedikit berkisar antara 5-7 persen dari durasi atau besar seperti biasanya," ujar Arwin.
Baca Juga: Super Blood Moon, Banjir Rob di Belawan Diprediksi Lebih Besar