Yogi Adjie Mendirikan 'Semut Sumut' untuk Anak Putus Sekolah
IMasdalena Napitupulu/IDN Times
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Yogi Adjie merupakan Founder Semut Sumut. Semut Sumut adalah sebuah program sosial yang membuka ruang belajar kepada anak putus sekolah.
Kata Yogi, para murid akan belajar selama satu tahun secara gratis. Hal tersebut untuk melatih keterampilan, menurutnya, bekerja bukan karena ijazah tapi karena skill.
"Di sini tidak belajar formal melainkan life skill agar mereka bisa mendapatkan profesi yang sama dengan sarjana," ujarnya kepada IDN Times, Jumat, (11/1).
Yogi menyebutkan ada empat bidang pengajaran yang tersedia di Semut Sumut, yakni Videography, Public Speaking, Music dan Design Graphic.
1. Ide sudah ada sejak 2017
IMasdalena Napitupulu/IDN Times tYogi menyampaikan bahwa ide tersebut sudah ada sejak 2017 lalu.
Katanya, ide program Semut Sumut yang dibuatnya berasal dari data demografi tahun 2017 di Sumatera Utara, yang setiap harinya ada 9 anak SMA dan 16 anak SMK putus sekolah.
Yogi juga menjelaskan, Semut Sumut baru berjalan sebagai program sejak 2018. "Berawal dari ide yang di mentoring Achmad Zaky, Ceo dan Pendiri Bukalapak di Jakarta," katanya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Stop Penerbangan ke Danau Toba
2. Belajar di Semut Sumut hanya anak usia 16-25 tahun saja
IMasdalena Napitupulu/IDN TimesDalam program Semut Sumut, kata Yogi, hanya tersedia untuk anak usia 16-25 tahun saja.
"Tentunya dengan latar belakang ekonomi rendah dan tidak dapat menyelesaikan pendidikan formal nya atau putus sekolah ," ujarnya saat ditemui di ruang belajar Semut Sumut, Jl. Setia Budi, Medan.
3. Saat ini sudah terkumpul 41 murid dengan latar belakang kerja yang berbeda-beda
IMasdalena Napitupulu/IDN TimesYogi mengatakan, saat ini dia dan team nya berhasil mengumpulkan 41 murid yang sudah terseleksi untuk mengikuti proses pembelajaran. "Perempuan berjumlah 20 dan Laki-laki 21," ujarnya.
Bahkan, katanya, murid-muridnya adalah para pekerja yang rela meninggalkan pekerjaan nya demi belajar. "Motivasi mereka untuk belajar sudah sampai di tahap itu," tuturnya.
Adi Triadi, salah satu murid yang menceritakan kisahnya pernah kerja serabutan dan di tinggalkan kedua orang tuanya. Lalu, putus sekolah saat SMA kelas satu karena faktor ekonomi.
"Saya senang di Semut Sumut ini, saya ingin belajar di sini, karena bagi saya belajar itu penting sekali," ujar Adi.
4. Berharap agar anak muda yang putus sekolah menjadi bermanfaat
IMasdalena Napitupulu/IDN TimesReza Kahar, seorang penyiar radio dan stand up comedy memilih untuk menjadi relawan pengajar di Semut Sumut dengan bidang Public Speaking. "Awalnya aku di ajak dari tim Semut Sumut dan dengan senang hati aku bilang ya aku mau," ujarnya.
Reza berharap agar anak muda yang putus sekolah menjadi bermanfaat. Baginya, di dalam diri setiap orang mempunyai potensi.
"Aku senang buat ngajarin orang dan aku miris liat orang yang putus sekolah, itu yang membuat aku tergerak untuk mengajar di sini," kata Reza.
5. Sirklus Program
SemutsumutNah, bagi kamu yang punya keinginan belajar tapi terkendala biaya, kamu bisa bergabung di Semut Sumut, dengan cara:
1. Registrasi
Pendaftaran terbuka dan gratis untuk seluruh anak putus sekolah
2. Seleksi Berkas
Para pendaftar harus melengkapi berkas yang diminta
3. Interview
Calon murid diinterview untuk diketahui minat dan motivasinya
4. Trial Class
Para calon murid juga harus mengikuti trial class selama satu bulan
5. Kelas Belajar
Mengikuti pembelajaran sesuai bidang yang dipilih (Videography, Public Speaking, Music dan Design Graphic).
6. Kelas Penjurusan
Murid akan memilih jurusan yang diminatinya. Cth: Editor untuk bidang Videography/Typeface untuk Graphic Design.
7. Portfolio
Setelah itu murid akan membuat karya untuk dijadikan portfolio
8. Pencarian kerja/ akses berwirausaha
Kemudian, Semut Sumut akan mencarikan akses kerja/wirausaha sesuai dengan skill yang dilatih
Baca Juga: [BREAKING] Jalan ke Danau Toba Longsor Lagi, Hanya Dibuka Satu Arah
