Melihat Koleksi Ratusan Senjata Swarna Dwipa di Museum Negeri Sumut

Pameran ini berlangsung selama satu bulan

Medan, IDN Times- Pameran Regional Sumatra Hikayat Senjata Swarna Dwipa resmi dibuka pada Selasa (4/10/2022). Pameran akan berlangsung selama satu bulan. 

Ivonne Visse Karina (36), Edukator Museum Negeri Sumatra Utara, mengatakan pameran ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan bersama museum negeri yang ada di Sumatra. Tahun ini, tuan rumahnya Sumatra Utara. Nantinya, akan dilanjutkan ke Aceh.

"Kali ini temanya adalah senjata tradisional dengan mengundang Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Ada ratusan koleksi. Temanya akan berubah setelah delapan provinsi menjadi tuan rumah," ujarnya kepada IDN Times.

1. Swarnadwipa adalah nama kuno Sumatra

Melihat Koleksi Ratusan Senjata Swarna Dwipa di Museum Negeri SumutIDN Times/Masdalena Napitupulu

Ia menjelaskan, tema hikayat senjata swarna dwipa memiliki makna tersendiri.  Swarnadwipa adalah nama kuno Sumatra. Kemudian, hikayat senjata yang memiliki keunikan pada setiap daerah.

"Paling unik itu dari Nias yang pegangannya terbuat dari gigi hewan dan juga perisai. Ada juga baju adatnya," ucapnya. 

Baca Juga: Udah Tahu? Bendera Merah Putih Pertama di Medan Ada di Museum TNI 

2. Mengedukasi sejarah secara langsung kepada masyarakat Sumatra Utara

Melihat Koleksi Ratusan Senjata Swarna Dwipa di Museum Negeri SumutIDN Times/Masdalena Napitupulu

Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk mengedukasi sejarah secara langsung kepada masyarakat Sumatra Utara, khususnya Kota Medan. "Agar masyarakat belajar sejarah. Gak hanya teks book tapi bisa belajar langsung," tuturnya.

"Orang berpikir selama ini senjata untuk berburu atau pertahanan diri dari perang. Padahal ini juga digunakan untuk adat tradisional," tambahnya.

3. Pameran ini berlangsung selama satu bulan

Melihat Koleksi Ratusan Senjata Swarna Dwipa di Museum Negeri SumutIDN Times/Masdalena Napitupulu

Pameran ini berlangsung selama satu bulan. Masyarakat dikenakan biaya masuk reguler untuk melihat koleksi senjata. Untuk itu, ia mengajak masyarakat Medan datang ke museum.

"Siapa saja bisa melihat koleksi ini. Nantinya akan disimpan kembali ke Aceh. Koleksi lainnya yang bisa dilihat di Museum Negeri ini adalah etnografi, bagaimana untuk hidup orang zaman dulu, batu arca, prasejarah, pers juga ada," sebut Ivonne.

"Hapus stigma bahwa berkunjung ke museum itu adalah hal kuno. Banyak ilmu yang bisa kita dapat di museum," pungkasnya. 

Baca Juga: Pidato Haru Jenderal AH Nasution Melepas Jenazah Pahlawan Revolusi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya