HPN 2023: ChatGPT Canggih, Tapi Jurnalisme Masih Butuh Manusia

Rawan produksi hoaks, apalagi jelang Pemilu 2024

Medan, IDN Times- Memperingati Hari Pers Nasional 2023, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) menggelar diskusi publik bertajuk "Literasi Digital Menghadapi Pemilu 2024" di Rumah Literasi Ranggi, Rabu (8/2/2023). Diskusi ini masih dalam rangkaian Sarasehan Jurnalis Perempuan Indonesia 2023 memeringati Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan.

Ketua Umum FJPI, Zulfiani Lubis atau yang akrab disapa Uni Lubis memaparkan kecanggihan chatbot dari OpenAI bernama Generative Pre-Trained (GPT) yang dapat membantu penggunanya untuk mencari informasi. Hal ini menjadi tantangan bagi dunia jurnalisme.

"Saat ini sedang terjadi pertarungan di antara platform global yang besar dan semakin canggih maka akan semakin besar kemungkinan produksi hoaks," ungkap Uni. 

Uni mengatakan Indonesia paling aktif terhadap teknologi. Dengan kemudahan ini, maka akan memudahkan penggunanya semakin besar dalam menghasilkan konten yang banyak. Meskipun demikian, ia menilai untuk jurnalisme masih membutuhkan manusia. 

1. Jurnalisme masih membutuhkan manusia

HPN 2023: ChatGPT Canggih, Tapi Jurnalisme Masih Butuh ManusiaLiterasi Digital Menghadapi Pemilu 2024 (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Uni menjelaskan ChatGPT merupakan teknologi yang mampu menjawab pertanyaan dan permintaan pengguna lewat teks. ChatGPT ini dapat memudahkan manusia untuk menghasilkan konten yang banyak. 

"Bahayanya itu ketika jurnalisme menurun. Meskipun ada teknologi, ChatGPT ratusan kali lebih canggih, verifikasi dari jurnalisme masih memerlukam manusia," ujar Uni.

Untuk itu, ia menambahkan, literasi media punya tugas penting dan semakin berat untuk bisa memproduksi konten-konten yang makin berkualitas.

Baca Juga: Uni Lubis: Pers Paling Bawel Soal Kesetaraan, Tapi Tak Menerapkannya

2. Meskipun canggih, gunakan lah teknologi dengan benar

HPN 2023: ChatGPT Canggih, Tapi Jurnalisme Masih Butuh ManusiaLiterasi Digital Menghadapi Pemilu 2024 (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah mengatakan jika teknologi semakin canggih, masyarakat harus dapat menggunakannya dengan benar. 

"Kita berharap setiap pemilu, harapan semua masyarakat yang terpilih itu mewakili masyarakat. Baik itu di tingkat kabupaten, provinsi dan Indonesia agar menjadi wakil rakyat di parlemen," katanya. 

3. Masyarakat diingatkan agar tidak terpecah belah karena black campaign

HPN 2023: ChatGPT Canggih, Tapi Jurnalisme Masih Butuh ManusiaLiterasi Digital Menghadapi Pemilu 2024 (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Oleh karena itu, Ijeck berharap masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dengan pintar di era digital ini. 

"Seperti kata Uni Lubis. Apalagi tadi ChatGPT, ada yang baru lagi. Benar-benar harus melihat kebenarannya, karena pastinya ada yang dimanfaatkan. Apalagi ini buatan manusia karena ada kepentingan, karena manusia kelompok yang besar," ujar Wagub Sumut yang akrab disapa Ijeck.

Ijeck mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah belah dikarenakan adanya kampanye hitam dalam pemilihan umum 2024 mendatang. 

"Jangan terjadi seperti sebelumnya, lebih dewasa. Bagi masyarakat agar menjaga kondusif di daerah. Pengalaman yang lalu biarlah jadi pengalaman, jangan diulang kembali," katanya. 

"Tentukan pilihan karena nasib bangsa tergantung pada pemilihan ke depan. Jangan terpecah karena black campaign," ucapnya. 

Baca Juga: Pameran Pers HPN 2023, Koran Tertua Ada di Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya