Cerahnya Bisnis Mural, Omzet Bisa Mencapai Puluhan Juta 

Jasanya dipakai kafe, babershop, hingga hotel

Medan, IDN Times - Mural dikenal dengan seni melukis di media dinding dan tembok. 
Saat ini, seni mural sudah menjadi bisnis kreatif yang menjanjikan untuk dijalani.

Pasalnya, target pemasaran bisnis ini sudah sangat luas, diantaranya pengusaha kafe, babershop, hotel hingga instansi pemerintah.

Nah, cukup menjanjikan kan? Berikut ulasan menjalani bisnis mural.

Founder Mural Medan, Fedricho Purba mengatakan Mural Medan sudah ada sejak tahun 2016, tapi untuk fokus manajemennya baru dua tahun belakangan ini.

"Adapun, untuk pelukis di Mural Medan sudah ada 12 orang dan untuk tim manajemennya ada empat orang semua berasal dari Sumatera Utara." kata Fedricho.

1. Berawal dari desain grafis hingga tertarik melukis ornamen batak

Cerahnya Bisnis Mural, Omzet Bisa Mencapai Puluhan Juta IDN Times/ Masdalena Napituplu

Fredrico Purba, Founder Mural Medan mengatakan berawal dari dirinya yang sudah tertarik dengan desain grafis sejak menduduki bangku Sekolah Dasar hingga pada akhirnya dia menyukai ornamen batak toba.

"Saya suka melukis berawal dari desain grafis, dari SD buat gravity di aplikasi paint," ujarnya.

Lalu, lanjutnya, saat mengemban pendidikan di Sekolah Menengah Pertama ia sudah bisa membuat lukisan. Adapun lukisan pertamanya adalah sosok  Mbah Surip.

Fedricho mengaku mulai saat itu ia tertarik dengan seni melukis dan menyukai ornamen batak toba seperti halnya melukis gorga batak.

Nah, dari situ saya memilih untuk mengambil jurusan seni rupa di salah satu universitas negeri di Kota Medan.

Walaupun memilih kuliah, katanya, jiwa seniman itu kembali ke diri sendiri, bukan dari kampus. "Kalau mengharapkan dari kampus pasti kurang," kesalnya.

Baca Juga: Ribuan Pengikut Thareqat Naqsabandiyah Padati Perkampungan Religius

2. Biasanya pelukis kanvas, jika dihadapkan dengan mural akan gamang

Cerahnya Bisnis Mural, Omzet Bisa Mencapai Puluhan Juta Dok/ IDN Times

Fedricho menjelaskan dalam seni lukis, dasarnya adalah kanvas. Jika sudah lihai di media dasar tersebut seorang pelukis akan bisa membuat mural.

"Kalau di kanvas kan cenderung nyaman, tapi ketika di hadapkan tembok besar dan outdoor lalu berdiri beserta naik tangga maka pelukis akan gamang," ujarnya.

Adapun, tantangan teknik dalam seni mural adalah media dinding outdoor yang sering kali di dapat dari permintaan klien. Melukis di media Outdoor tersebut harus menyesuaikan cuaca.

"Ketika kita melukis mural outdoor tentu berpengaruh pada cuaca hujan dan panas," katanya.

Lanjutnya, untuk lukisan mural indoor akan bertahan tujuh tahun berbeda dengan mural outdoor yang hanya lima tahun saja.

3. Delapan lukisan givency one termasuk project Mural Medan

Cerahnya Bisnis Mural, Omzet Bisa Mencapai Puluhan Juta Dok/IDN Times

Belakangan ini perumahan Givency One menjadi daya tarik masyarakat dan menjadikannya wisata mural di Kota Medan. 

Ya, Givency one, salah satu karya dari Mural Medan.

"Ada 24 tembok mural di sana dan empat vendor yang megang, salah satunya Mural Medan, ya kami melukis delapan tembok," kata Founder Mural Medan itu.

Tak hanya itu, lukisan flamingo termasuk salah satu project besar juga dan kami pernah melukis hingga 12 meter," sebut Fedricho.

4. Project paling jauh hingga Kota Makassar

Cerahnya Bisnis Mural, Omzet Bisa Mencapai Puluhan Juta Dok/ IDN Times

Biasanya, untuk memenuhi keinginan klien, Mural Medan akan memberikan yang terbaik dalam coretan tangannya. Terbukti dengan banyaknya project yang didapatkan hingga sampai ke Kota Makassar.

Dalam menjalani bisnis ini, Fedricho menyampaikan kepuasan klien adalah hal yang paling utama.

Kata Fedricho, ketika sudah memuaskan klien, biasanya mereka akan merekomendasikan pada orang lain. 

"The power of mulut penting dan project paling jauh pernah ke Kota Makassar, ya kita mendapatkan link dari mulut ke mulut," ujarnya.

5. Omzet Mural Medan mencapai puluhan juta

Cerahnya Bisnis Mural, Omzet Bisa Mencapai Puluhan Juta Dok/ IDN Times

Fedricho mengatakan sudah dua tahun Mural Medan berpengalaman menjalani bisnis ini.

 Katanya, untuk kisaran omzet mural yang di dapat minimal dua juta per project. Lalu, untuk yang paling mahal bisa sampai puluhan juta.

Adapun karya yang sudah rampung dilaksanakan diantaranya, mural Gorilla di Ringroad City Walk dan mural Gurita di Mikey Holiday Berastagi.

Fedricho juga menyampaikan keinginannya yang belum pernah melukis di ruang publik.

"Pengen lukis di ruang publik, di gedung Lonsum," katanya.

Baca Juga: VIRAL! Warga Rekam Lumba-lumba Putih di Sungai Labuhanbatu Utara

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya