Ada Kejanggalan Meninggalnya Aktivis Walhi Sumut, Ini Kronologinya

Ditemukan terkapar di Fly Over Simpang Pos Medan

Medan, IDN Times - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Golfrid Siregar meninggal di RSUP Adam Malik, Minggu (6/10). Sebelumnya, ia sempat menjalani perawatan intensif hingga operasi akibat luka serius di bagian kepala pada Jumat (4/10).

Roy Lumbangaol, Aktivis Walhi Sumatera Utara mengatakan Golfrid ditemukan dalam keadaan terkapar di Fly Over Simpang Pos, pada Kamis (3/10) pada pukul 01.00 dini hari.

Namun, Kata Roy, ada kejanggalan dari peristiwa yang menimpa Golfrid Siregar. Dengan hal tu, WALHI Sumut mendesak dan mendorong Polda Sumatera Utara untuk segera mengusut tuntas penyebab kejadian yang menimpa korban Golfrid Siregar. Berikut kronologi yang dijelaskan Roy kepada IDN Times, Senin (7/10).

1. WALHI Sumut menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa Golfrid

Ada Kejanggalan Meninggalnya Aktivis Walhi Sumut, Ini KronologinyaIDN Times/Istimewa

Roy menyampaikan bahwa keterangan dari Kepolisian menyatakan Golfrid menjadi korban kecelakaan tabrakan lalu lintas. Namun, WALHI Sumut menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa Golfrid.

"Kepala korban mengalami luka serius dan bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti layaknya orang mengalami kecelakaan lalu lintas".

"Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin hilang. Kemudian, sepeda motornya hanya mengalami kerusakan kecil saja," jelas Roy dalam keterangan tertulis.

"Fakta-fakta ini menunjukkan Golfrid tidak sekadar menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa," tutur Roy.

2. Roy menyampaikan WALHI Sumut melihat bahwa Golfrid terindikasi telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan

Ada Kejanggalan Meninggalnya Aktivis Walhi Sumut, Ini Kronologinya(ilustrasi jenazah) Dok.IDN Times/Istimewa

Roy menyampaikan Walhi Sumut melihat bahwa Golfrid terindikasi telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan. Hal itu, karena aktivitas politik korban selama ini sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya untuk isu lingkungan melalui Walhi Sumatera Utara.

"Kami berharap pihak kepolisian mengungkap kasus yang menimpa aktivis lingkungan hidup dan kuasa hukum WALHI," ujar Roy.

WALHI Sumut mendesak dan mendorong Polda Sumatera Utara untuk segera mengusut tuntas penyebab kejadian yang menimpa korban Golfrid Siregar.

"Sangat penting agar pengungkapan kasus, transparansi dan akuntabilitas terhadap penanganan kasus ini dalam memberikan hak-hak pada keluarga korban dan memberikan rasa aman pegiat HAM dan masyarakat sipil di Sumatera Utara," sambungnya.

3. Korban ditemukan oleh penarik becak yang kebetulan melintas

Ada Kejanggalan Meninggalnya Aktivis Walhi Sumut, Ini KronologinyaIDN Times/Imam Rosidin

Sebelumnya, Golfrid Siregar menghilang sejak Rabu (2/10). Sekitar pukul 17.00 WIB. Golfrid pergi ke JNE dan akan menemui orang di Marendal.

Sejak saat itu, korban tidak bisa dikontak oleh istri korban. Korban kemudian ditemukan terkapar di Fly Over Simpang Pos pada hari Kamis (3/10) pada pukul 01.00 dini hari.

"Korban ditemukan oleh tukang becak yang kebetulan melintas di sana dan kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Adam Malik," jelas Roy melalui keterangan tertulis.

4. Golfrid Siregar mengalami luka serius di bagian kepala. Hal ini mengharuskan korban menjalani operasi

Ada Kejanggalan Meninggalnya Aktivis Walhi Sumut, Ini KronologinyaIDN Times/Imam Rosidin

Golfrid Siregar mengalami luka serius di bagian kepala. Hal ini mengharuskan korban menjalani operasi pada Jumat (4/10). Setelah sekitar tiga hari mendapatkan penanganan intensif, akhirnya korban mengembuskan napas terakhir pada Minggu (6/10).

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya