Jelang Lebaran, Omzet Pedagang Pernak Pernik Meningkat 60 Persen

Perputaran ekonomi mulai berjalan pulih

Medan, IDN Times - Menjelang lebaran atau Idul Fitri 1442 Hijriah tahun 2021 ini, para penjual pernak pernik meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun, masih dalam masa pandemik COVID-19 masih berlangsung khususnya bagi warga Kota Medan.

Artinya, fase perputaran ekonomi sudah mulai memulih hal ini diakui oleh, Islamiah seorang pemilik usaha kerajinan pernak-pernik lebaran yang berlokasi di pinggiran Jalan Adi Sucipto, Kota Medan.

1. Penjualanan pernak pernik Idul Fitri mulai meningkat hingga 60 persen

Jelang Lebaran, Omzet Pedagang Pernak Pernik Meningkat 60 PersenPenjualan pernak pernik idul fitri di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dirinya mengatakan penjualanan mulai laris, dan adanya peningkatan mencapai hingga 60 persen jika dibandingkan tahun lalu.

"Pernak pernik ini udah lama, 6 tahun kami jual pernak pernik (bulan puasa). Tahun ini belum pasti berapa dapat. Cuma di atas Rp10 juta targetnya. Tahun sebelumnya tercapai, terkecuali tahun salam saat masa pandemik COVID-19. Itu rugi total modal gak balik. Kalau tahun ini udah balik modal," ujarnya.

2. Pemesanan hingga dari luar Kota Medan

Jelang Lebaran, Omzet Pedagang Pernak Pernik Meningkat 60 PersenPemilik usaha pernak pernik idul Fitri di Medan, Islamia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Jenis pernak pernik yang dijualnya yaitu, bulan masjid, bulan bintang, bedug gantung, bingkai ketupat, dan lampion.

Masing-masing pernak pernik ini berbahan dasar sterofoam dan gabus. Kebanyakan yang diminati oleh pembeli adalah aksesoris dari bulan masjid, bulan bintang, lampion, bedug, dan ketupat sebagai penghias ataupun aksesoris dikantor.

"Pemesanan sampai luar kota ada, dari Pekanbaru, Binjai, Riau, Aceh dan wilayah lain. Kalau produk ada 1.000 bisa terjual," jelasnya.

3. Harga bahan dasar naik tanpa alasan

Jelang Lebaran, Omzet Pedagang Pernak Pernik Meningkat 60 PersenPenjualan pernak pernik idul fitri di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Untuk penjualanan harga dimulai dari yang paling murah yakni jenis item ketupat Rp5 ribu hingga Rp40 ribu dan yang paling mahal bedug mencapai harga Rp400 ribu.

Menurutnya, tahun ini ada kenaikan harga bahan dari tahun sebelumnya tanpa alasan dari penjual bahan dasar salah satunya gabus.

"Karena kami gak tahu kenapa naik padahal masih COVID. Dari tahun kemarin masih normal. Tapi sekarang naik, gabus ketupat naik, seterofoam naik juga naik 10 persen," ungkap Islamia.

4. Islamia bangun pemulihan ekonomi pada para pengangguran di kampungnya

Jelang Lebaran, Omzet Pedagang Pernak Pernik Meningkat 60 PersenPenjualan pernak pernik idul fitri di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Islamia berharap penjualanan pernak perniknya tahun ini bisa mencapai target agar dapat membantu ekonomi para pengangguran yang berada di kampungnya yang berada di Sei Rampah.

"Keuntungan dalam 6 tahun ini modal udah balik. Keuntungan ada Rp10 juta. Udah bisa gaji anggota, minimal 10 orang. Karena membantu juga bagi yang pengangguran ataupun anak-anak lajang daripada di kampung gak ada kerjaan jadi awak bawa kesini supaya ada kerjaan," ucapnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya