Jadi Tersangka, GM Waterpark Jabat Ketua Salah Satu Tim Relawan Bobby

Sekretaris pemenangan: Tak ada hubungannya dengan kampanye

Medan, IDN Times - General Manager (GM) Hairos Indah Waterpark berinisial ES ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Medan karena menggelar acara yang melibatkan kerumunan orang dengan pesta kolam. ES sendiri merupakan bagian dari relawan calon wali kota Medan dan wakilnya Bobby Nasution-Aulia. Dia menjabat Ketua tim Bobby Lovers.

Dirinya dijerat dengan Undang-Undang No 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Sekretaris tim pemenangan Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman, Alween Ong tak membantah hal tersebut. .

“Kita tidak menampik bahwa dia (ES) bagian dari relawan kita. Enggak perlu menyangkal karena kerelawanan dia itu tidak terkait dengan kejadian ini. Ini kan case (kasus) bukan case kerelawanan, tapi case dia sebagai profesional,” ucap Sekretaris Tim Pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman yakni Alween Ong, pada Sabtu (3/10/2020).

Tim pemenangan pasangan calon nomor urut 2 itu menyerahkan penuh kasus hukum ini ke pihak berwajib. Sementara itu, mengenai status kerelawanan ES diserahkan kepada pengurus Bobby Lovers.

1. ES merupakan relawan baru di tim pemenangan Bobby

Jadi Tersangka, GM Waterpark Jabat Ketua Salah Satu Tim Relawan BobbySatgas Pengendalian Protokol Kesehatan menutup resmi Hairos (Dok. Istimewa)

Namun, saat ditanya awak media terkait hubungan ES bersama Bobby, Alween mengaku tak mengetahuinya.

“Itu saya kurang tahu ya, dia relawan baru, kalau dikaitkan, ini kan tugas tim besar, malah Bang Bobby-nya mungkin nggak tahu,” ucapnya.

Sementara itu, hingga sampai saat ini telah ada 30 tim relawan yang mendukung pasangan calon nomor urut 2.

Baca Juga: Pesta Kolam Viral, GM Hairos Waterpark Ditetapkan Jadi Tersangka

2. Sekretaris tim pemenangan Bobby bantah keras terkait pengumpulan massa di kolam itu ada kaitannya dengan kampanye

Jadi Tersangka, GM Waterpark Jabat Ketua Salah Satu Tim Relawan BobbySalah satu Pasangan Calon Pilkada Kota Medan, Bobby Nasution dan Aulia Rachman (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Namun, Alween membantah keras saat ditanyakan ada tidaknya hubungan keramaian di Hairos Indah Waterpark dengan pengumpulan massa tim relawan Bobby-Aulia.

“Tentu tidak, sudah jelas pasti jawabannya enggak. Beliau tersandung kasus karena membuka diskon, tidak ada hubungan dengan kita. Tidak ada atribut kita. Tidak ada pula yang sebut itu kegiatan kita. Kalau kegiatan kita pasti kita sampaikan ke teman-teman,” tegas Alween.

3. Satgas Pengendalian Protokol Kesehatan resmi menutup tempat wisata Hairos

Jadi Tersangka, GM Waterpark Jabat Ketua Salah Satu Tim Relawan BobbySalah satu Pasangan Calon Pilkada Kota Medan, Bobby Nasution dan Aulia Rachman (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Tindakan hukum ini diambil setelah foto dan video kerumunan yang mengabaikan protokol kesehatan COVID-19 di Hairos Indah Water Park viral di media sosial. Dalam video terlihat para pengunjung berkerumun, sementara sejumlah orang berjoget di panggung depan kolam renang. Mereka bersorak diiringi musik.

Video viral itu kemudian menjadi pemberitaan dan perhatian. Satgas Pengendalian Protokol Kesehatan COVID-19 Sumatera Utara (Sumut) resmi menutup Hairos Indah Waterpark mulai hari ini, Jumat (2/10), hingga waktu yang tidak ditentukan.

4. Relawan yang telah bergabung mendukung Bobby-Aulia sudah tembus seratus relawan di Kota Medan

Jadi Tersangka, GM Waterpark Jabat Ketua Salah Satu Tim Relawan BobbyBapaslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan Bobby Nasution - Aulia Rachma usai lakukan tes kesehatan di RSUP HAM Medan pada Rabu (9/9/2020). (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sementara itu Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby-Aulia Sugiat turut prihatin terhadap kasus tersebut. 

"Kami prihatin atas kasus yang menimpa Bang ES tersebut. Walaupun kasus tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan pasangan Bobby-Aulia. Sebagai kawan seperjuangan, kami prihatin," ungkap Sugiat.

Sugiat juga mengatakan bahwa, untuk saat ini relawan yang telah bergabung mendukung Bobby-Aulia sudah tembus seratus relawan di Kota Medan.

Sugiat mengatakan Medan termasuk kota besar di Indonesia. Namun, masih berstatus zona merah dan menuju zona hitam terkait COVID-19. Dirinya menilai, Pemerintah Kota Medan terkesan tak bisa berbuat untuk menekan laju penyebaran virus corona. "Padahal ratusan miliar dana APBD telah dihabiskan untuk mengatasi persoalan ini," sebut Sugiat.

Baca Juga: Viral Pesta di Kolam Waterpark, Gubernur Edy Rahmayadi: Itu Menyalahi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya