Hati-hati! Ada Seratusan Informasi Hoaks Jelang Pilkada 2020

IPKIN minta para calon jangan sebar kebohongan saat kampanye

Medan, IDN Times – Ikatan Profesi Komputer Informatika Indonesia (IPKIN) Sumut menggelar diskusi dengan tema “Pilkada Tanpa Hoax”, Senin, (14/9/2020). Hal ini guna mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Serentak 2020.

IPKIN menegaskan kepada seluruh pihak, agar menghindari informasi kebohongan atau hoaks yang berkaitan dengan Pilkada yang akan berlangsung pada 23 daerah di Sumatera Utara. Hal ini disampaikan dengan harapan untuk proses berjalannya Pilkada 2020 di tengah pandemik COVID-19 berjalan baik dan masyarakat mendapatkan informasi yang baik tentang ajang politik lima tahunan tersebut.

Ketua IPKIN Sumatera Utara, Syahril Effendi mengatakan telah banyak persoalan yang muncul dalam bidang informatika. Sehingga berakibat dengan banyaknya informasi hoaks maka masyarakat yang tertipu, karena para pelaku berita bohong tersebut membuat informasi menjadi seolah-olah adalah informasi yang benar.

"Kewajiban bagi IPKIN untuk bisa meng-counter isu hoaks ini, karena kami bekerjanya di bidang IT," kata Syahril.

1. Tanpa informasi bohong, Pilkada jadi ajang demokrasi sehat

Hati-hati! Ada Seratusan Informasi Hoaks Jelang Pilkada 2020IPKIN tegaskan Calon Wali Kota jangan sebar kebohongan (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Sekretaris IPKIN Fauzan Rahmadi mengatakan bahwa, tanpa informasi bohong maka Pilkada akan menjadi ajang demokrasi yang sehat untuk membangun masyarakat. Dirinya juga menyampaikan, informasi hoaks saat ini menjadi hal massif yang bermunculan hampir setiap hari. Meski penegakan hukum terhadap para pelaku penyebarannya terus dilakukan, namun intensitas munculnya informasi hoaks tetap tinggi.

"Mungkin ini karena berkaitan dengan undang-undang ITE sehingga yang sering kita lihat sosok yang diproses hukum adalah yang mentransmisikan," ujar Fauzan.

Baca Juga: Pilkada Serentak, Jumlah DPS Kota Binjai Sebanyak 178.609 Pemilih

2. Informasi hoaks dengan konten buruk dilakukan anak muda tak berpengalaman

Hati-hati! Ada Seratusan Informasi Hoaks Jelang Pilkada 2020IPKIN tegaskan Calon Wali Kota jangan sebar kebohongan (Dok. Istimewa)

Konten hoaks yang terbagi dua yakni konten baik dan buruk. Masih dalam penjelasan, salah satu contoh konten baik tersebut, yakni, “Pengusaha yang dari nol tim Bobby, dan pemimpin yang berpengalaman. Inilah yang lagi naik. Dua konten ini yang lagi naik,’’ ucapnya.

Namun, berbeda dengan konten hoaks yang buruk, menjadi contoh yakni terkait salah satu Bakal pasangan calon kota Medan.“ Menyerang tentang masalah yang mungkin menyelintir pernyataan soal APBD Rp30 triliun,” lanjut Fauzan.

Dirinya menjelaskan bahwa informasi hoaks yang buruk tersebut, dilakukan oleh anak muda yang tak berpengalaman.

3. Informasi tak hanya benar dan salah, dalam konstruksi hukum memiliki etika dan moral

Hati-hati! Ada Seratusan Informasi Hoaks Jelang Pilkada 2020IPKIN tegaskan Calon Wali Kota jangan sebar kebohongan (Dok. Istimewa)

Menurut Pakar Hukum Univeristas Sumatera Utara, Mirza Nasution, dalam hal konstitusi memang diatur mengenai hak untuk memperoleh informasi, mengelola dan menyebarkannya. Namun, dari sisi penegakan hukum, hak tersebut menjadi tak mutlak lagi mengingat ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebagai efek dari informasi yang disebarkan.

"Tools untuk melihat apakah sebuah informasi itu benar atau tidak adalah aturan yang ada dalam hukum, dan kemudian persoalannya bukan hanya benar dan salah, namun dalam konstruksi hukum juga menyangkut etik dan moral," jelasnya.

Untuk saat ini dari hasil pemantauan IPKIN khususnya untuk Pilkada serentak 2020, ada sebanyak 120-an informasi hoaks yang telah didapat.

Baca Juga: Ini Strategi KPU Medan Hemat Anggaran Gelar Pilkada di Tengah Pandemik

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya