Keluarga Besar PSSSI Kota Sibolga Minta Polisi Ungkap Kematian Patar 

Korban diduga meninggal dunia akibat dikeroyok

Sibolga, IDN Times - Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina (PSSSI) Kota Sibolga, Sumatra Utara menyayangkan aksi dugaan penganiayaan terhadap Patar Simanjuntak, Senin (11/10/2021). Menurut mereka, aksi kekerasan tidak perlu dilakukan.

"Kita mendukung kinerja Polisi dalam mengungkap kematian Patar Simanjuntak," jelas Ketua PSSSI Kota Sibolga, Nixon Pendi Simanjuntak.

1. Korban diduga meninggal dunia akibat dikeroyok

Keluarga Besar PSSSI Kota Sibolga Minta Polisi Ungkap Kematian Patar Ketua PSSSI Kota Sibolga, Nixon Simanjuntak bersama pengurus (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Dikatakan Nixon, keluarga besar Simanjuntak dengan tegas mengaku tidak terima aksi yang dilakukan dari terduga pelaku. Patar Simanjuntak diduga meninggal akibat pengeroyokan.

Untuk itu, kata Nixon, pihak Kepolisian harus bisa mengungkap motif terduga pelaku pengeroyokan terhadap korban yang berujung kematian tersebut.

"Kami percaya, pihak Kepolisian bekerja dengan profesional. Polisi akan mampu menangkap para terduga pelaku yang terlibat pengeroyokan," jelas Nixon didampingi Sekretaris, Sudarno Simanjuntak beserta wakil ketua PSSSI, Gordon Simanjuntak.

2. Tidak perlu aksi kekerasan dalam menyelesaikan persoalan

Keluarga Besar PSSSI Kota Sibolga Minta Polisi Ungkap Kematian Patar Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Nixon juga menambahkan, aksi kekerasan tidak seharusnya terjadi. Meskipun sebelumnya ada persoalan antara korban dan terduga pelaku.

Seharusnya, kata dia setiap persoalan dapat diselesaikan dengan baik dan secara kekeluargaan.

"Zaman sekarang tidak perlu lagi dengan kekerasan. Negara kita negara hukum. Dan Polisi juga saat ini tidak main-main untuk menekan aksi kejahatan," jelasnya.

3. Korban ditemukan terkapar oleh warga

Keluarga Besar PSSSI Kota Sibolga Minta Polisi Ungkap Kematian Patar Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, Patar Simanjuntak pertama kali ditemukan warga sekitar. Korban didapati sudah dalam kondisi tak berdaya dengan  bersimbah darah.

"Ditemukan sekitar pukul 01.30 WIB," kata warga yang sempat menyebutkan namanya.

Masih kata warga, upaya pertolongan sempat dilakukan terhadap korban. Namun takdir berkata lain, Patar dikabarkan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Sebelumnya korban dibawa ke RS Metta Medica menggunakan becak motor," tambahnya.

4. Sebelum kejadian, korban diketahui tidur di rumah

Keluarga Besar PSSSI Kota Sibolga Minta Polisi Ungkap Kematian Patar jberita.com

Ibu korban, Dermince Purba (65) mengaku tidak menyangka peristiwa yang dialami anak sulungnya itu.

Melihat kejadian tersebut, diapun berharap tabir kematian anaknya bisa diungkap oleh pihak Kepolisian.

Menurut Dermince, sebelum kejadian, Patar diketahui sudah tidur di rumah mereka. Namun, karena ada seseorang yang menghubungi lewat ponsel, korban pun terbangun.

"Dia (Patar) kemudian pergi masuk gang depan rumahnya menuju jalan Patuan Anggi," jelasnya.

5. Kabar nahas diketahui dari rekan korban

Keluarga Besar PSSSI Kota Sibolga Minta Polisi Ungkap Kematian Patar Ilustrasi Mayat (IDN Times/Mardya Shakti)

Dermince menjelaskan, kabar nahas yang menimpa anaknya itu didapati dari rekan korban. DS yang datang menggunakan sepeda motor mengatakan kalau Patar ditikam.

"Kena tikam si Patar, kena tikam si Patar," kata ibu korban menirukan ucapan DS.

Ibu korban mengatakan, sebelum kejadian, DS diketahui nongkrong di rumah mereka.

Patar dan DS disebut-sebut pergi ke arah jalan Patuan Anggi diwaktu yang bersamaan.

"Sama-sama perginya orang itu (Patar dan DS) dari gang ini. DS naik kreta," kata Dermince. 

Mendengar kabar dari DS, kata Dermince, diapun langsung pergi mencari Patar bersama temannya ke jalan Patuan Anggi. Namun tidak ketemu. 

Seorang warga kemudian menghampirinya dan mengabarkan kalau korban telah bersimbah darah di depan SPBU. 

"Katanya sudah di depan galon (SPBU) si Patar. Langsung lah aku kesana, kulihat sudah lemas, langsunglah dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

"Nggak ada sebenarnya di tikam. Hanya, badannya memar kayak bekas pukulan benda tumpul," tambah ibu korban.

Dermince menambahkan, nama anaknya sempat terbawa-bawa dalam sebuah kejadian perkelahian yang terjadi sekitar 3 hari lalu.
Beberapa anak muda terlibat pencurian pisang di jalan Pari. 

Saat itu, seorang pria yang diduga sebagai pemilik pisang datang membawa senjata tajam mengejar pencuri pisang. 

"Ada yang bawa parang, ada yang bawa cangkul," ungkapnya. 

Menurut Dermince, dalam perkelahian itu, Patar tidak terlibat pencurian. Hanya saja, korban mencoba melindungi temannya yang hendak dipukul.

"Saat pria itu mau memukul kawan nya, dibela si Patar ini. Dia (korban) memang nggak suka kalau kawan nya di pukuli," jelasnya.

Baca Juga: Diduga Korban Penganiayaan, Patar Simanjuntak Ditemukan Terkapar

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya