Jelang Paskah, Warga Sibolga Berharap Pengamanan Gereja Diperketat

Khawatir pengeboman gereja di Makassar terjadi di Sibolga

Sibolga, IDN Times - Aksi terorisme kembali menguncang Indonesia. Kali ini, aksi dari terduga teroris terjadi di sekitaran Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Ledakan bom yang dilakukan terduga teroris itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Salah satu warga pun dikabarkan menjadi korban. Polisi menyebutkan, ledakan bom dari terduga teroris dilakukan oleh dua orang. Terduga disebut menggunakan sepeda motor. 

Saat ini, penyelidikan pun masih terus dilakukan terkait peristiwa itu. Masyarakat dimbau agar tidak mudah percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas.

Dari penyidikan sementara, Polisi menyimpulkan bahwa ledakan bom yang terjadi di sekitaran Gereja Katedral adalah aksi bom bunuh diri.

Baca Juga: Sering Dikaitkan dengan Terorisme, Ini Makna Radikalisme Sebenarnya

1. Bom bunuh diri pernah terjadi di Kota Sibolga

Jelang Paskah, Warga Sibolga Berharap Pengamanan Gereja Diperketat(ANTARA FOTO/Jason Gultom)

Kabar ledakan bom di sekitaran gereja Katedral Makasar saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. 

Aksi bom bunuh diri dari dua terduga pelaku teroris itu diketahui melalui pemberitaan yang tayang di televisi.

Rasa panik warga pun timbul setelah mendengar peristiwa itu. Khususnya masyarakat beragama Nasrani di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Diketahui, aksi bom bunuh diri di Sibolga pernah terjadi sekitar 2 tahun lalu. Tepatnya 13 Maret 2019.

Dari peristiwa tersebut, belasan rumah diketahui rusak akibat ledakan bom. Dua orang terduga teroris juga dikabarkan tewas setelah bom bunuh diri dilakukan.

2. Jelang Paskah, warga Sibolga khawatir peristiwa pengeboman terjadi lagi

Jelang Paskah, Warga Sibolga Berharap Pengamanan Gereja DiperketatTangkapan layar rekaman video ledakan di depan Gereja Katedral Makassar/Screenshot

Salah satu warga Sibolga, Agus Naibaho mengaku prihatin atas kejadian yang terjadi di Makasar. Diapun dengan tegas mengutuk aksi bom bunuh diri yang dilakukan teroris.

"Beberapa organisasi keagamaan mengutuk keras aksi dari bom bunuh diri itu. Tidak ada agama manapun yang membenarkan melukai orang lain," sebutnya.

"Aksi bom bunuh diri di Sibolga adalah kali pertama yang terjadi dan kita berharap kejadian itu adalah yang terakhir," tambahnya.

Agus menyebut, rasa khawatir akibat kabar aksi yang dilakukan terorisme sangat rentan dirasakan oleh masyarakat. Khususnya warga yang beragama Nasrani. 

"Khawatir, pasti iya. Apalagi sebentar lagi umat kristiani akan merayakan Paskah. Ia berharap pengamanan gereja diperketat pada saat Paskah," jelasnya.

3. Polri Anjurkan Ibadah Virtual

Jelang Paskah, Warga Sibolga Berharap Pengamanan Gereja DiperketatSituasi di Jalan Kajaolalido, sekitar Gereja Katedral Makassar (IDN Times/Ashrawi Muin)

Sementara, Kapolres Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, AKBP Nicolas Dedy Arifianto saat dikonfirmasi terkait persiapan pengamanan gereja menjelang Paskah enggan berkomentar banyak. 

"Baik, nanti kita rilis dengan rekan-rekan media ya," kata Kapolres singkat melalui aplikasi WA nya.

Sedangkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menganjurkan ibadah kebaktian di gereja pada masa pandemik COVID-19 dilakukan secara virtual, termasuk saat Paskah, 4 April 2021.

"Intinya kita di situasi pandemi ini tidak full di dalam melakukan kebaktian sesuai protokol kesehatan yang lain menggunakan virtual, kita sampaikan nanti hanya virtual dalam melaksanakan ibadah," kata Argo, di Gedung Humas Polri, Jakarta, Minggu (28/3/2021).

Baca Juga: Bom di Gereja Katedral Makassar, Suara Ledakan Terdengar Hingga 1 Km

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya