Puskesmas di Medan Masih Minim APD, Baju Hazmat Terpaksa Dicuci

Komunitas jurnalis 4x4 Jakarta beri bantuan APD

Medan, IDN Times - Sejumlah wartawan freelance bersama komunitas jurnalis 4x4 Jakarta memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa puskemas yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/4). Puluhan APD yang terdiri dari masker, sarung tangan, pakaian pelindung (Hazmat Suit) dan pelindung wajah itu mereka beli dari hasil donasi mandiri yang dikumpulkan sesama anggota.

Salah satu perwakilan, Jefri Tarigan mengatakan, kegiatan ini berawal dari banyaknya kritikan masyarakat di media sosial (Medsos) ke pemerintah yang dinilai belum serius memfasilitasi APD kepada petugas medis yang bertugas di lapangan. Padahal mereka merupakan garda terdepan dalam menangani penyebaran virus corona atau COVID-19. Apalagi bagi petugas medis di puskesmas kecil yang tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah.

"Berdasarkan kegelisan itulah, kami bersepakat membuka donasi sesama anggota. Dana yang terkumpul kami beli APD dan diberi kepada petugas medis yang betul-betul turun ke lapangan," ucap pria yang akrab disapa Jefta ini kepada IDN Times.

1. Petugas medis di puskemas kurang mendapat bantuan APD

Puskesmas di Medan Masih Minim APD, Baju Hazmat Terpaksa DicuciJefri Tarigan (kiri) saat menyerahkan bantuan APD ke Kepala Puskesmas Tuntungan (Istimewa)

Jepta menjelaskan, hasil pendataan mereka, untuk Kota Medan ada delapan Puskemas, satu Unit Gawat Darurat (IGD) rumah sakit umum dan satu puskemas di Labuhan Batu yang akan diberi APD. Kenapa lebih memilih puskemas dari pada rumah sakit? Menurut pria berkacamata itu karena puskemas kurang bantuan APD. Malah bantuan lebih banyak diberikan ke rumah sakit yang terbilang mewah.

"Padahal petugas medis di puskemas juga turun ke lapangan. Apalagi yang berada di zona merah, mereka berpeluang besar terpapar virus jika APD-nya tidak dilengkapi," ujar Jefta.

Baca Juga: Dukung Percepatan Penanganan Corona, Tambang Martabe Beri Bantuan APD

2. Akibat minimnya persedian, Puskesmas Medan Tuntungan cuci Hazmat usai dipakai

Puskesmas di Medan Masih Minim APD, Baju Hazmat Terpaksa DicuciHazmat Suit yang dijemur usai dipakai agar bisa digunakan kembali oleh petugas medis puskesmas Tuntungan (Istimewa)

Hasil temuannya di lapangan, lanjut Jefta, puskemas di Medan Tuntungan masih masuk dalam kategori yang memprihatinkan. Betapa tidak, sangkin minimnya APD, mereka terpaksa mencuci dan menjemur Hazmat Suit yang telah digunakan agar bisa dipakai
kembali.

"Sangat prihatin kita melihatnya. Padahal Hazmat Suit itu untuk sekali pakai. Yang lebih memprihatinkan lagi, puskesmas ini masuk zona merah," ungkap Jefta.

"Melihat kondisi ini, kita mengajak seluruh elemen untuk berperan aktif dalam memberikan dukungan kepada petugas medis di setiap puskesmas," pungkas Jefta.

3. Selain memberi APD, komunitas ini juga membagi 100 paket sembako

Puskesmas di Medan Masih Minim APD, Baju Hazmat Terpaksa DicuciIlustrasi pembagian sembako untuk warga terdampak COVID-19. (IDN Times/Daruwaskita)

Selain Kota Medan, sambung Jefta, pekan lalu mereka juga membagikan sejumlah APD ke petugas medis di daerah Sumatera Barat, Jawa Barat, Jakarta, Semarang dan Palembang. Penyalurannya dilakukan oleh setiap perwakilan yang di daerah-daerah
tersebut.

Sebelum dibagikan setiap perwakilan di daerah melakukan pendataan. Tujuannya agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Khusus di Jakarta, selain APD, komunitas ini juga membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak COVID-19.

"Pekan lalu ada 100 paket sembako yang kita bagi ke masyarakat di Jakarta. Di daerah lain akan menyusul," kata Jefta.

Baca Juga: Korban Terbanyak di Sumut, Pemko Medan Belum Mau Terapkan PSBB 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya