Seorang Siswa Meninggal Dunia Diduga Usai Dihukum Squat Jump oleh Guru

Pihak sekolah ingin tempuh jalur damai kepada keluarga RS

Deli Serdang, IDN Times - Seorang pelajar SMP Negeri 1 STM Hilir berinisial RS (14), meninggal dunia. Kematiannya itu menimbulkan tanda tanya dan kecurigaan pihak keluarga, bahwa ada dugaan RS meninggal setelah mendapat hukuman dari salah seorang gurunya.

Tangis keluarga tak terbendung saat mengantar jasad RS sampai ke pemakaman. Sebelum meninggal, siswa yang duduk di bangku sekolah menengah pertama itu tidak masuk sekolah karena mengalami sakit di bagian kakinya.

Ibu kandung RS bernama Yuliana Derma Padang membeberkan kecurigaan keluarga soal anak sulungnya yang meninggal dunia. Mereka menduga bahwa RS meninggal akibat dihukum oleh guru di sekolahnya.

"Hari Kamis 19 September (RS bilang) dihukum guru, dia mengeluh kakinya sakit. Kemudian hari Jumat dia demam tinggi, baru hari Sabtu dia gak sekolah lagi karena kesakitan," ujar Yuliana, Jumat (27/9/2024) siang.

Ibu RS membawa anaknya itu berobat ke klinik, namun RS tidak sembuh juga. Kakinya pada saat itu mulai membengkak.

"Jadi pada hari selasa saya pergi ke sekolah, permisi kepada guru bahwa anak saya sedang sakit gara-gara dihukum oleh guru agama. Pihak sekolah mengizinkan untuk libur," jelas Yuliana.

Yuliana kembali menjelaskan bahwa hari Rabu tanggal 25 September 2024 RS ngedrop. Saat dibawa ke klinik lagi, namun klinik merujuk ke Rumah Sakit karena tidak sanggup. 

"Hari kamis pagi pukul setengah 7, anak saya sudah tidak ada lagi, meninggal dunia.

1. Ibu korban: Anak saya disuruh squat jump 100 kali karena tidak hapal Alkitab

Seorang Siswa Meninggal Dunia Diduga Usai Dihukum Squat Jump oleh GuruMomen saat keluarga RS datang ke pemakaman (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Saat didatangi di pemakaman RS, Yuliana tidak urung menjelaskan bahwa anaknya sering mengeluh sakit di bagian kakinya. Menurut pengakuan RS, ia pada hari Kamis dihukum oleh gurunya dengan cara squatjump (lompat jongkok) sampai 100 kali.

"Anak saya waktu masih sakit bilang kalai kakinya sakit kali. Ia juga meminta untuk melaporkan gurunya yang telah memberikan hukuman itu. Jadi kami memohon kepada pihak berwajib tolong kasus ini diusut supaya ke depannya tak terjadi seperti ini lagi," jelas Yuliana.

Perempuan berusia 41 tahun itu mengatakan jika pihak sekolah belum ada menanggapi kematian anaknya, bahkan sampai hari ini.

"(anak saya) dihukum squat jump, sampai 100 kali anak saya cakap. Gara-gara dibilang anak saya dia disuruh menghapal Alkitab, tapi dia tidak hapal. Jadi dia dihukum (oleh gurunya)," terangnya.

2. Dinas Pendidikan Deli Serdang membenarkan bahwa RS disuruh squat jump

Seorang Siswa Meninggal Dunia Diduga Usai Dihukum Squat Jump oleh GuruRS sikuburkan di pemakaman keluarganya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Saat dikonfirmasi oleh IDN Times, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir enggan berkomentar banyak. Ia hanya mengarahkan untuk menghubungi Dewan Pendidikan Deli Serdang.

"Maaf izin Pak komunikasi aja sama Pak muriadi ya Pak," kata Suratman selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir.

Saat dikonfirmasi oleh IDN Times, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir enggan berkomentar banyak. Ia hanya mengarahkan untuk menghubungi Dewan Pendidikan Deli Serdang.

"Maaf izin Pak komunikasi aja sama Pak muriadi ya Pak," kata Suratman selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir.

Sementara itu, Muriadi selaku Ketua Dewan Pendidikan dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Persatuan Guru Republik Indonesia (LKBH PGRI) mengatakan jika pihak Dinas Pendidikan sudah mendengar insiden ini.

"Sejauh ini informasi dari sekolah menurut kejadiannya itu pada tanggal 19 September 2024, bahwa RS mengikuti pelajaran Agama Kristen. Dalam proses pembelajaran itu yang bersangkutan tak mengerjakan tugas belajar. Jadi 6 dari 27 siswa, mereka mendapat hukuman squat jump sebanyak 100 kali, kalau capek istirahat kemudian dilanjutkan lagi," terang Muriadi kepada IDN Times, Jumat (27/9/2024) malam.

Pada hari Sabtu sampai Rabu, pihak sekolah tidak mendapat kabar dari RS. Namun pada akhirnya mereka mengetahui jika RS dirujuk ke rumah sakit lalu meninggal dunia.

"Benar (ada dilakukan squat jump). Dan diakui secara tertulis oleh gurunya. Besok juga kami akan langsung berkunjung ke sekolah yang bersangkutan," bebernya.

3. Pihak sekolah berupaya menempuh jalur damai kepada keluarga korban

Seorang Siswa Meninggal Dunia Diduga Usai Dihukum Squat Jump oleh GuruJenajah RS saat hendak dikebumikan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Setelah pihak sekolah mendengar bahwa RS telah meninggal dunia, mereka melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan. Lalu dinas pendidikan melakukan koordinasi dengan LKBH PGRI untuk melakukan upaya persuasif dan menempuh jalur damai kepada keluarga korban.

"Karena keluarga dalam keadaan berduka, kami memerintahkan sekolah untuk menahan dulu. Dalam hal ini, kami mengungkapkan rasa belasungkawa," kata Muriadi.

Ia tidak menampik bahwa bahwa pihaknya juga terkecoh dengan pembinaan guru di lapangan. Namun demikian, pihak sekolah disebutnya akan melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga korban dan langkah perdamaian.

"Sampai saat ini kami belum tahu keluarga korban melaporkan ke pihak berwajib. Tapi kami akan berupaya melakukan pendekatan. Kami akan menempuh jalur mediasi. Tentu dalam hal ini pihak sekolah kita tidak melindungi, bahwa tidak dibenarkan ada tindakan fisik kepada siswa karena sekarang kurikulum merdeka," pungkasnya.

Baca Juga: Perbedaan Tes CPNS dengan PPPK, Awas Jangan Sampai Keliru

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya