Aksi Bela Palestina di Medan, Massa Serukan Boikot Produk Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Ratusan warga Kota Medan ramai melebur dan mengikuti seruan aksi damai bela Palestina di depan Masjid Raya Al-Mahsun, Sabtu (1/6/2024). Aksi yang dihelat adalah bentuk protes masyarakat Sumut atas genosida yang dilakukan Israel kepada Palestina yang semakin hari dinilai semakin banyak menggugurkan warga sipil.
Baru-baru ini Israel membombardir camp pengungsian masyarakat Palestina. Banyak korban tewas termasuk perempuan, anak-anak, hingga orang tua.
Atas genosida itu, banyak masyarakat dunia yang geram. Termasuk masyarakat Sumatra Utara yang terhimpun dalam komunitas keagamaan. Mereka menghelat aksi damai dari pagi sampai siang hari.
1. Konflik yang terjadi di Palestina disebut koordinator aksi merupakan wujud gesekan akidah
Ustaz Indra Suheri selaku koordinator aksi mengutarakan rasa prihatinnya di depan awak media. Aksi damai ini disebutnya mengedepankan pendekatan persuasif, namun tidak akan mengurangi semangat luhur zihad.
"Persoalan pembataian bar-bar yang dilakukan oleh Israel bukan semata-mata persoalan politik. Pencerahan dengan ilmulah yang harus kita sampaikan kepada elemen masyarakat, bahwa itu murni merupakan persoalan gesekan akidah," kata Ustaz Indra.
Lebih lanjut ia menyampaikan soal asal mula bagaimana masyarakat Israel terlibat konflik dengan masyarakat Palestina. Meskipun diakuinya pula jika ada bangsa Yahudi beriman yang bersahabat baik dengan masyarakat Palestina saat ini.
"Yang memulai konflik ini adalah orang-orang kiri iman, imbas perang dunua kedua. Sebagian dari mereka juga kafir harbi yang berhuni di Palestina," klaimnya.
Baca Juga: Polrestabes Medan Tangkap Pelaku Begal yang Tebas Tangan Korban
2. Massa aksi serukan boikot produk Israel
Pada aksi yang diikuti ratusan massa ini, Indra menyampaikan tuntutannya untuk senantiasa memboikot produk-produk Israel. Semata Indra menganggap jika lewat cara itulah dapat memberi tekanan kepada Israel.
"Yang paling utama dari zihad kita ini adalah memahamkan kepada semua generasi Islam, baik lapisan aktivis sampai pada keturunan kita, boikotlah produk israel. Dampak ekonomi global itu memang begitu terasa ketika adanya kesadaran untuk memboikot produknya. Ini yang harus disosialisasikan melalui corong aksi damai untuk pembentukan opini publik ini," katanya.
Pemerintah Indonesia turut pula disorot oleh Indra dan massa aksi. Bagi mereka pemerintah menyikapi kasus ini hanya dengan setengah hati.
"Dalam tataran konstitusional, pemerintah selalu mengatakan mengecam dan mengutuk. Demi Allah itu bukan sikap, itu lagu lama! Memang pemerintah mengirimkan bantuan logistik relatif besar, tapi maunya adalah lobi-lobi komunikasi politik ke lembaga internasional supaya jelas sanksinya. Bahwa mereka melanggar segala kode etik PBB dan ini harus diberikan hukuman," pungkasnya.
3. Massa aksi soroti perilaku keji Israel yang serang camp pengungsian masyarakat Palestina
Ratusan massa aksi tak hanya dari kota Medan saja. Bahkan ada yang jauh-jauh datang dari Siantar, Deli Serdang, Binjai, hingga Langkat. Salah seorang peserta aksi dari Binjai, Salman Alfarisi, kepada IDN Times menyampaikan keresahannya.
Anak muda yang selalu aktif menyerukan bela Palestina ini menganggap jika apa yang dilakukan Israel sudah melewati batas. Di mana mereka baru-baru ini menyerang camp pengungsian masyarakat Palestina yang notabene digunakan pula sebagai tempat berlindung.
"Kita mengecam pasukan Israel untuk menarik diri menghentikan pembantaian di Palestina. Apalagi pembantaian yang dilakukan itu seringkali dilapisi oleh alasan yang tidak masuk akal. Seperti kemarin disampaikan mereka jika camp pengungsian adalah tempat persembunyian Hamas, sehingga harus diledakkan. Menurut kami itu alasan tak logis untuk jadi dalih penyerangan camp pengungsi, apalagi yang tewas kebanyakan warga sipil," kata Salman.
Dirinya berpesan meskipun keadaan Indonesia sepenuhnya belum baik dari konflik dan segala macamnya, namun membela Palestina merupakan kepedulian terhadap kemanusiaan.
"Banyak sekali manusia tak bersalah, anak-anak, perempuan, atau lansia itu dibunuh, dibantai, bahkan dianiaya. Itu adalah tindakan bengis dan sangat zolim . Kita minta masyarakat Indonesia untuk peka terhadap hal ini dan sadar bahwa apa yang dilakukan Israel adalah suatu kebengisan. Kita harus terus berisik dan bersuara. Israel bisa setakut ini karena memang media sosial sudah ramai memberitakan kezoliman mereka," pungkasnya.
Baca Juga: Medan akan Bikin Parkir Berlangganan per Tahun dalam Waktu Dekat