Tak Terima Ditertibkan, Warga Lempar Air Kencing ke Petugas & Wartawan

Ada juga yang tidur di jalan

MEDAN, IDN Times - Penertiban bangunan liar di dekat Gedung Warenhuis di Jalan Ahmad Yani VII, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, mendapat perlawanan dari warga yang menetap di sana, Jumat (13/9). Mereka menghadang puluhan petugas gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri yang tiba di lokasi.

Bahkan seorang ibu-ibu protes dan nekat tidur di aspal agar ekskavator yang di turunkan tidak bisa melintas untuk menghancurkan bangunan liar yang berada tepat di samping Supermarket pertama di Kota Medan itu.

"Yang mau kami tanyak sampai batas mana bangunan yang akan dirubuhkan, coba kalian jelaskan sama kami," teriak ibu bertumbuh tambun kepada petugas.

Baca Juga: Penghuni 'Warrenhuis' Menolak Digusur, Satpol PP Balik Kanan 

1. Warga juga melemparkan air seni ke arah petugas dan wartawan yang bertugas

Tak Terima Ditertibkan, Warga Lempar Air Kencing ke Petugas & WartawanIDN Times/Fadli Syahputra

Tidak hanya teriak dan berusaha memukul agar petugas mundur. Beberapa warga ada juga menyiramkan air seni yang tampung di wadah ke arah petugas dan wartawan yang berada di lokasi. Akibatnya petugas dan jurnalis televisi yang basah kuyup itu terlihat muntah-muntah.

Melihat itu, Kasat Pol PP Kota Medan, M. Sofyan yang memimpin kegiatan mendatangi warga yang keberatan bangunan liar tersebut ditertibkan. "Kami bukan membongkar bangunan yang ada di atas lahan warga," kata Sofyan.

2. Warga juga tidur di aspal untuk menghadang ekskavator

Tak Terima Ditertibkan, Warga Lempar Air Kencing ke Petugas & WartawanIDN Times/Fadli Syahputra

Meskipun sudah dijelaskan bahwa lahan yang mereka tempati itu adalah milik pemerintah, warga tetap belum menerima penertiban tersebut. Begitu melihat aksi lempar air seni tidak membuat mundur pasukan, seorang ibu kemudian berteriak-teriak memaki petugas sembari menidurkan badannya di aspal jalan.

Tujuannya melakukan hal itu agar alat berat yang sudah disiapkan tidak bisa melintas untuk menghancurkan bangunan liar yang diklaim sudah puluhan tahun di tempati. Satpol PP perempuan yang melihat itu bergerak cepat menenangkan wanita berdaster merah motif bunga tersebut. Namun, dia tak mau bergeser dari tengah jalan.

"Mentang-mentang aku rakyat kecil terus kalian pikir takut. Jangan sesuka hati kalian perlakuan kami," teriaknya.

Kalah kekuatan, akhirnya wanita itu berhasil dipinggirkan meski dalam kondisi masih berontak. Kondisi di lokasi masih mencekam, mereka tetap menolak penertiban itu. Seorang petugas Satpol PP mengalami luka di bagian kepalanya akibat dihantam benda tumpul.

3. Kasat Pol PP: Gedung Warenhuis akan dijadikan cagar budaya

Tak Terima Ditertibkan, Warga Lempar Air Kencing ke Petugas & WartawanIDN Times/Fadli Syahputra

Kasat Pol PP Kota Medan M Sofyan menyebut kalau kawasan Gedung Warenhuis tersebut akan di tata oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui dinas tata ruang.

"Bangunan ini nantinya akan dijadikan cagar budaya. Dan ini kewajiban Pomko Medan untuk melestarikannya," ucap Sofyan.

"Hasil koordinasi dengan Perkimtaru, seluruh bangunan liar yang ada di sini kita tertibkan," sambungnya.

Sofyan menambahkan, sebelum penertiban pihaknya sudah melakukan upaya pendekatan secara persuasif dan sudah beberapa kali surat pemberitahuan diberikan sesuai dengan SOP.

"Hari ini juga masih kita coba secara persuasif. Alhamdulillah sudah selesai," tuturnya.

Menanggapi perlawanan dari warga, Sofyan mengatakan hal itu adalah sesuatu yang wajar.

"Yang terpenting tujuan Pemko Medan menata kota ini agar lebih baik lagi kedepannya. Itu yang harus kita dukung," tutup Sofyan

Baca Juga: Lebih Waspada! 3 Fakta tentang Pencurian Motor di Kampus UMSU

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya