Seyit Tumturk: Banyak Muslim yang Tidak Percaya Kezaliman ke Uighur

Ketua Majelis Turkistan Timur puji dukungan Medan

Medan, IDN Times - Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur (Uighur), Seyit Tumturk hadir di Medan dalam rangka roadshow yang digelar AQL Peduli terkait masalah dan solidaritas muslim dunia Uighur, Selasa (31/12). Seyit Tumturk hadir bersama Seyit Abdul Qodir, Ustadz Azwir Ibnu Aziz sebagai Ulama Sumatera Utara, Firman sebagai pihak AQL peduli dan Faisal selaku Ta'mir Masjid Al-Jihad.

Dalam konfrensi pers yang digelar, Seyit Tumturk menjelaskan, pelecehan terhadap muslim Uighur merupakan kejadian fakta di Turkistan Timur (Uighur), dan sudah 67 tahun berlalu.

"Selama 67 tahun, pemerintah Tiongkok membuat kebijakan asmilasi, semua nilai-nilai kehidupan yang ada di Turkistan Timur mereka mencoba mengubahnya, mencoba mengganti atau bahkan mereka coba menghilangkannya," ujarnya.

Dirinya juga menambahkan, sehingga warga muslim Uighur yang ada di Turkistan Timur lupa akan sejarah mereka. Namun, walaupun 67 tahun sudah berlalu para warganya tetap berpegang teguh untuk percaya pada agama Islam.

1. Banyak negara muslim yang tidak percaya pada kejadian di Turkistan Timur

Seyit Tumturk: Banyak Muslim yang Tidak Percaya Kezaliman ke UighurSeyit Tümtürk menceritakan kejadian di Turkistan Timur (Uighur) kepada awak media di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurutnya, masih banyak negara muslim yang tidak percaya pada kejadian tersebut, sehingga banyak menganggap hal ini merupakan operasi agen.

"Sayangnya banyak negara muslim di dunia tidak percaya yg terjadi di sana, tapi menganggap operasi agen. Sayang sekali maka mereka yang tidak percaya bagian dari kezaliman," ungkapnya.

Dalam penjelasannya Seyit Tumturk mengucapkan terimakasih karena Medan salah satu yang memberikan dukungan terhadap etnis Uighur.

Baca Juga: Solidaritas untuk Muslim Uighur dan Palestina Bergema Lagi di Binjai

2. Amerika dan Jerman termasuk negara yang membela suku Uighur

Seyit Tumturk: Banyak Muslim yang Tidak Percaya Kezaliman ke UighurSeyit Tümtürk foto bersama dengan pihak AQL Peduli, dan para ulama, serta lainnya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain itu, Seyit Tumturk juga mengapresiasi langkah tegas yang pada 2 negara, yakni Amerika dan Jerman dalam membela suku Uighur, sehingga langkah tegas tersebut dapat menjadikan contoh bagi negara lain, khususnya negara muslim.

"Saya melihat di Kongres Amerika, mereka sudah memutuskan untuk mengatakan ya, memberikan sanksi kepada Tiongkok. Memang dalam hal ini belum dijelaskan sanksi apa yang diberikan. Namun kongres mereka sudah menyetujui dan akan diberikan ke Senator dan ditandatangani Presiden," jelas Seyit Tumturk.

Dirinya mengatakan begitu juga yang dilakukan oleh parlemen Jerman dengan menggalakkan kampanye tanda tangan meminta dukungan terakit hal tersebut, bahwa hal ini bukan agenda keagaamaan. Namun agenda kemanusiaan yang menjadi perhatian penting dalam kasus yang terjadi di Turkistan Timur.

3. Gubernur Sumut: Beliau sangat mencintai dan menyayangi umat muslim

Seyit Tumturk: Banyak Muslim yang Tidak Percaya Kezaliman ke UighurGubernur Sumut dalam pertemuan bersama Presiden Majelis Nasional Turkistan Timur, Seyit Tümtürk (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurut Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dirinya hadir sebagai bentuk silaturahmi Seyit Tumturk ini suatu bentuk silaturahmi. Sehingga ke depannya dapat melakukan sesuatu contoh dari Turki.

"Sesama manusia, akhwat ikhwan, silahturahim. Itu adalah kendaraan kita masuk di surga. Itu sabda Rasullulah. Hari ini saya bisa silaturahim, Alhamdulillah. Beliau sangat mencintai dan menyayangi umat muslim yang ada di Indonesia ini khususnya Sumatera Utara. Sehingga ke depan ya, paling bisa kita contoh dari Turki kita akan lakukan," kata Edy.

Baca Juga: [BREAKING] FPI dan PA 212 Geruduk Kedubes Tiongkok, Bela Muslim Uighur

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya