Pangdam I/BB: 95 Persen Kebakaran Hutan karena Ulah Manusia

Bersyukur turun hujan

Medan, IDN Times - Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan Mayjen TNI Fadhilah angkat bicara perihal kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Kebakaran itu mengakibatkan udara di hampir seluruh daerah di Sumut bercampur dengan asap.

Fadhilah mengatakan itu saat meresmikan jembatan gantung di Nagori Buntu turunan, Hatonduan, Kabupaten Simalungun, Selasa (24/9). Fadhilah menjelaskan, saat ini kondisi telah jauh lebih baik.

"Mulai kemarin dan hari ini hujannya sudah mulai masif. Terutama di Pekanbaru dan sekitarnya sudah turun hujan," jelasnya.

1. Sumut memiliki hutan yang berpotensi terbakar

Pangdam I/BB: 95 Persen Kebakaran Hutan karena Ulah ManusiaIDN Times/Gideon Aritonang

Sebelumnya beberapa lembaga, instansi terkait dan pemerintah daerah berupaya membuat hujan buatan. Alhasil hujan turun secara masif.

Fadhilah mengungkapkan, hutan di beberapa daerah Sumatera Utara memiliki potensi kebakaran. Untuk itu, kepada daerah diminta untuk bertindak mengantisipasi kebakaran hutan.

"Semua bupati dan Walikota, kita semua sudah sepakat untuk melakukan pencegahan," kata Fadhilah.

Baca Juga: Dampak Kabut Asap, Nelayan di Langkat Sudah 3 Pekan Tak Melaut

2. Kebakaran hutan diakibatkan ulah manusia

Pangdam I/BB: 95 Persen Kebakaran Hutan karena Ulah ManusiaANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kebakaran hutan yang terjadi, kata Fadhilah, 95 persen diakibatkan ulah manusia yang masih membuka lahan dengan cara tradisional.

"95 persen itu disengaja, ada 5 persen yang tidak sengaja. Contohnya karena buang puntung rokok, obat nyamuk masih hidup tapi langsung ditinggal,"ujarnya.

Kota Pekanbaru memiliki lahan gambut yang cukup banyak. Hal itu, kata Fadhilah, menjadi potensi besar untuk terbakar dan apinya cepat menjalar.

3. Kebakaran hutan di lahan gambut sulit dipadamkan

Pangdam I/BB: 95 Persen Kebakaran Hutan karena Ulah ManusiaANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Jika lahan gambut terbakar, api akan menyala di kedalaman hingga 7 meter. Api juga dapat menjalar di bawah dan akan sulit dipadamkan.

"Kesulitannya lagi, kita padamkan api yang di atas tapi di bawah tetap menyala. Kita tinggal sebentar, api akan hidup lagi selama api yang di bawah belum padam,"terangnya.

Mayjen TNI Fadhilah pun meminta media agar mengedukasi masyarakat untuk tidak ada lagi membuka lahan dengan cara membakar dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Mudah-mudahan hari ini jauh lebih baik," tutupnya.

Baca Juga: Kabut Asap Pekat di Tapteng, Bandara Berlakukan Status Buka Tutup

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya