Mengenal Mayjen Achmad Daniel Chardin, Panglima Kodam I/BB yang Baru

Pernah bujuk Mantan pemimpin GAM Din Minimi

Medan, IDN Times- Mayjen Hassanudin dipastikan tak lagi menjabat Panglima Kodam I Bukit/Barisan. Namanya termasuk dalam 100 perwira tinggi (Pati) TNI yang dimutasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/179/II/2022 tertanggal 25 Februari 2022. Hassanudin mendapat jabatan baru sebagai Wairjenad.

Selanjutnya Mayjen Achmad Daniel Chardin yang ditunjuk sebagai Pangdam I Bukit Barisan. Berikut hal yang perlu kamu tahu soal Mayjen Achmad Daniel Cardin.

1. Lulusan Akmil 1990 Sesarcabif

Mengenal Mayjen Achmad Daniel Chardin, Panglima Kodam I/BB yang BaruMayjen TNI Achmad Daniel Cardin (kiri) (Dok.istimewa)

Mayjen Achmad Daniel Chardin merupakan jenderal TNI bintang dua kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan 4 Maret 1967. Sebelumnya Achmad Daniel menjabat Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat.

Ia adalah lulusan Akademi Militer (1990) Sesarcabif. Dia juga termasuk lulusan terbaik Lulusan Terbaik Susreg XLII 2004.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Penimbunan Minyak Goreng Curah di Aceh

2. Darah militer dari orangtuanya

Mengenal Mayjen Achmad Daniel Chardin, Panglima Kodam I/BB yang BaruMayjen TNI Achmad Daniel Cardin (kiri) (acehtengahkab.go.id)

Achmad Daniel memiliki darah militer dari orang tuanya. Ayahnya seorang prajurit bintara TNI dengan pangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu).

Achmad Daniel adalah salah satu petinggi Kopassus. Dia pernah menjabat sebagai Wadanyon 23 Grup 2 dan Danyon 33 Grup 3 Kopassus.

Achmad Daniel mendapat kenaikan pangkat bintang dua pada 2020 saat menjabat sebagai Wadanpussenif Kodiklatad. Dia juga pernah menjabat Kodam Iskandar Muda di Aceh.

3. Cerita Mayjen Achmad bujuk pemimpin militan GAM Din Minimi agar anaknya masuk TNI

Mengenal Mayjen Achmad Daniel Chardin, Panglima Kodam I/BB yang BaruJuha Christensen, fasilitator perundingan damai Gerakan Aceh Merdeka-RI bersama Din Minimi dan pasukannya di kamp perlawanan di hutan Aceh. (Dokumen Juha Christensen)

Ada cerita menarik saat Mayjen Achmad Daniel masih bertugas di Aceh. Saat itu dia masih menjabat Danrem 011/Lilawangsa dengan pangkat kolonel.

Daniel berhasil membujuk Mantan pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Nurdin Ismail alias Din Minimi untuk menjaga keutuhan RI. Saat itu Din masih memimpin pasukannhya bergerilya di hutan Aceh Utara dan Timur. 

Lewat sambungan telepon, Din akhirnya sepakat menjadikan anaknya yang bernama Rizki Maulana untuk menjadi prajurit TNI sesuai permintaan Achmad Daniel.

"Itu disampaikan Pak Daniel saat saya masih di gunung melalui telepon. Beliau(Daniel) juga datang ke rumah saya," ujar Din.

Saat itu Rizki masih kelas 2 MTsN Julok Aceh Timur. Saat itu Din pun menyerahkan diri bersama 120 anggotanya. Tahun 2020, Rizki berhasil lolos seleksi TNI sekolah calon bintara (Secaba) PK TNI AD tahun 2020.

Baca Juga: Langka di Pasar, Mendag Sebut Sumut Harusnya Surplus Minyak Goreng

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya