Pematangsiantar, IDN Times - Kericuhan di Lapas Klas II A Pematangsiantar, Jumat (24/1) malam diduga karena razia yang dilakukan. Para warga binaan gak terima.

IDN Times coba menelusuri dengan konfirmasi kepada pihak Kalapas dan Kapolres Simalungun. Setelah menunggu hampir 1 jam, wartawan yang ingin melakukan peliputan akhirnya diperbolehkan masuk hanya sampai pintu 1. Di sana terlihat belasan Polisi berpakaian preman berkumpul.

Selang beberapa menit kemudian Kapolres Simalungun AKBP Heribertus Ompusunggu beserta pejabat utama dan Kalapas Porman Siregar keluar dari sebuah ruangan. Mereka langsung keluar pintu utama menuju parkiran.

Kapolres Simalungun AKBP Heribertus Ompusunggu ketika diwawancara mengatakan, kedatangan mereka ke Lapas Pematangsiantar hanya untuk koordinasi. Saat disinggung soal kericuhan yang terjadi, ia berusaha mengelak.

"Kan mereka dikurung itu, jadi dilihat dikira ada sesuatu itu, gak ada,"ujarnya.

Heribertus menjelaskan jika kedatangan mereka hanya koordinasi dengan Lapas Kelas II A Pematangsiantar. "Kepolisian dengan Lapas bekerjasama dengan baik. Jadi nanti informasi-informasi bahwa ada narkoba di Lapas, kita operasi besar-besaran,"katanya.

"Habis libur ini atau minggu depan kita operasi. Iya kan pak Kapalas," kata Kapolres melempar pertanyaan kepada Kalapas. Kalapas Porman Siregar secara spontan mengamini pernyataan Kapolres tersebut.

Perihal kedatangan satu unit armada Damkar, Kapolres Simalungun membantah sebagai pihak yang meminta. "Tidak ada kita meminta,"pungkasnya.

Senada dengan Kapolres Simalungun, Kalapas Kelas II A Pematangsiantar Porman Siregar juga membantah. Ia tidak mengetahui jika Damkar Pemko Pematangsiantar parkir di lokasi Lapas.

Selang beberapa menit kemudian, Humas Lapas Kelas II A Pematangsiantar Hiras Silalahi berlari kecil ke arah parkiran Damkar. Hiras pun menemui Kasi Ops Damkar yang kemudian armada Damkar itu pergi meninggalkan lokasi.

Baca Juga: [BREAKING] Diduga Gak Terima Dirazia, Lapas Kelas II A Siantar Ricuh