Ikut Tradisi Marpangir di Sungai Jelang Puasa, 2 Anak Tewas Tenggelam

Tenggelam di Sungai Batang Gadis, Madina

Medan, IDN Times- Nasib nahas dialami 2 orang warga Mandailing Natal, Sumatra Utara. Seorang remaja bernama Fahrul Anwar dan balita bernama Alwi ditemukan meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Kamis, 31 Januari 2022. Keduanya diketahui mandi di sungai karena Tradisi Marpangir yang rutin dilakukan jelang Ramadan. 

Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Jumat (1/4/2022) setelah dilakukan pencarian.

1. Keduanya terseret arus sungai yang deras

Ikut Tradisi Marpangir di Sungai Jelang Puasa, 2 Anak Tewas TenggelamIlustrasi Tenggelam (unsplash.com/Tim Marshall)

Petugas BPBD, Rajab Nasution mengatakan, keduanya terseret arus sungai yang deras. 

"Derasnya aliran sungai, keduanya terseret arus sungai hingga akhirnya hanyut. Mereka sempat minta tolong," kata Rajab. 

Korban Fahrul lebih dulu ditemukan 500 meter dari lokasi kejadian setelah BPBD bersama warga menyisir Sungai Batang Gadis. Tak lama kemudian, giliran jenazah Alwi yang ditemukan.

"Kedua jenazah sudah kami serahkan ke keluarga masing-masing untuk selanjutnya dikebumikan," tambahnya.

Baca Juga: Suasana Salat Tarawih Perdana Jemaah Muhammadiyah di Medan 

2. Korban diketahui tak bisa berenang

Ikut Tradisi Marpangir di Sungai Jelang Puasa, 2 Anak Tewas TenggelamIlustrasi jenazah, IDN Times/ istimewa

Sementara itu Camat Bukit Malintang, Roihan mengatakan Fahrul merupakan warga Desa Sidojadi, Bukit Malintang, Madina. Putra dari pasangan Ahmad Taher dan Marni ini terseret arus sungai. "Anaknya tidak bisa berenang. Akhirnya hanyut dan tenggelam terseret arus hingga ditemukan meninggal," beber Roihan, Sabtu (2/4/2022).

3. Warga diimbau tak bawa anak-anak saat tradisi Marpangir

Ikut Tradisi Marpangir di Sungai Jelang Puasa, 2 Anak Tewas TenggelamMandi Limau (IDN Times/Hendra Simanjuntak)

Tradisi Marpangir atau mandi air pangir memang rutin dilakukan warga sebagai pembersihan diri jelang Ramadan. Roihan juga mengimbau warganya untuk tak mengikutsertakan anak-anak saat tradisi Marpangir karena berbahaya. 

Baca Juga: Hilal 1 Ramadan Tidak Teramati, Ini Kata OIF UMSU Secara Keilmuan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya