Besi Pembangunan Jembatan Sungai Wampu Hantam Kepala Bocah 10 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times - DS, terbaring lemas tak berdaya. Kepala bocah berusia 10 tahun ini mengalami luka serius. Sebuah besi proyek pembangunan jembatan Sungai Wampu, menghantam tepat di bagian kepalanya. Pelajar kelas IV SD pun harus mendapatkan perawatan serius di salah satu rumah sakit Stabat, Senin (30/12).
Peristiwa ini berawal saat DS, bermain dengan temannya. Tak jauh dari rumahnya sedang ada proyek pengerjaan jembatan dari PT Nur Ihsan Minasa Mulia. Nahas bagi DS, sebuah material besi yang diangkat crane menghantam kepalanya. Sontak, warga di sana berteriak histeris minta tolong. "Tolong, tolong," teriak Nur Ainun (60) salah satu saksi mata yang merupakan nenek bocah tersebut.
1. Sang nenek miliki firasat tak enak
Sebelum peristiwa naas itu. Nur, memang memiliki firasat tidak enak. Wanita paruh baya ini sempat membayangkan bagaimana jika crane pengangkut material besi itu jatuh. Ternyata benar, sesaat hayalannya melayang jauh. DS, yang merupakan cucunya berteriak sembari mengerang kesakitan.
"Ku liat crane itu mengangkat besi melintas di halaman belakang rumah kami. Sempat ada firasat gak enak dalam hatiku. Gak berselang lama, besi itu menghempas kepala cucu ku," beber Nur Ainun.
Setelah terhempas besi, jelasnya, seketika kepala korban mengeluarkan darah segar dan korban langsung meraung kesakitan. "Begitu ku liat cucuku menangis kesakitan, aku langsung memanggil warga untuk menghubungi ayah DS dan meminta pertanggungjawaban para pekerja proyek," kata Nenek tersebut.
Baca Juga: Jelang Nataru, Stok Makanan dan Harga Stabil di Pasar Langkat
2. Bocah 10 tahun itu sempat diisukan meninggal di medsos
Bersama warga dan pengawas proyek D Ginting. Korban langsung dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. "Lokasi proyek kami persis di sebelah belakang halaman rumah korban," kata D Ginting.
Dirinya menegaskan, atas peristiwa ini, pihak perushaan akan bertanggungjawab atas perobatan korban hingga sembuh. "Kita akui ini kelalaian kita. Dan kami selaku perusahaan akan bertanggungjawab hingga korban sembuh," katanya.
Peristiwa nahas inipun sempat menyebar ke media sosial. Hal ini tentunya membuat Kapolsek Stabat, AKP Binsar Naibahao SH angkat bicara. Dirinya sangat menyayangkan isu yang berkembang di medsos.
Pasalnya, sempat tersiar kabar di medsos bahwa korban meninggal dunia. "Bijaklah kita menggunakan medsos ini. Jangan gampang kali menyebarkan informasi yang kita sendiri belum mengetahui kebenarannya," beber AKP Binsar Naibaho SH.
3. Kepala robek, DS terima belasan jahitan
Terpisah Ramadhan (29) selaku ayah korban mengaku terkejut. Dia mengaku tidak mengetahui persis peristiwa tersebut. Dia hanya mengetahui dari tetangganya. Jika kepala anaknya terkena besi dan sudah dilarikan kerumah sakit. "Pas kejadian, aku gak di rumah. Sedang servis peralatan elektronik pelanggan tadi aku," sebutnya.
Sejauh ini, jelasnya, petugas medis sudah merawat anaknya dan tengah menunggu hasil CT Scan. "Saat ini kami masih nunggu hasil CT Scan. Kata perawat, tidak ada tanda seperti kejang, pingsan maupun muntah. Memang luka di kepala anak saya cukup besar dan mendapatkan sekitar belasan jahitan," terangnya berharap anaknya baik-baik saja.
Baca Juga: Kapolres Langkat: Tembak Pelaku Kriminal Jika Melawan