Banjir Jadi Momok di Medan Setiap Hujan, Ini Saran untuk Pemko Medan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Curah hujan yang deras sejak Rabu (29/1) dini hari mengakibatkan beberapa kawasan Kota Medan terendam banjir. Permasalahan banjir ini kerap menjadi momok setiap hujan deras di Medan.
Hal itu ditanggapi anggota DPRD Kota Medan Antonius Devolis Tumanggor dan Ketua Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak. Mereka meminta agar Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution segera memfungsikan jalur hijau yang ada di Kota Medan.
1. Masalah banjir belum terakomodir
Selain itu, anggota komisi IV ini mengatakan ada solusi cepat yang diberikan oleh Akhyar agar kota Medan tidak cepat banjir ketika hujan turun.
"Kita ketahui, Plt Walikota Medan diketahui rajin melakukan peninjauan parit dan sungai di beberapa lokasi, termasuk sosialisasi tumbler, dan menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, kita apresiasi. Namun solusi yang diinginkan masyarakat tentang banjir saya kira belum terakomodir, malah banjir terus menjadi momok bagi masyarakat," ujar Antonius, Rabu (29/1).
2. Pemko Medan segera mencari solusi banjir
Sambungnya, Plt Walikota Medan harus melakukan pengorekan terhadap parit-parit yang diketahui masih sumbat dan harus seirama dengan alur parit menuju sungai ataupun gorong-gorong.
"Hujan malam tadi, kita menerima laporan pada pagi harinya dari warga, yang mengalami banjir, dan diketahui mereka meminta agar ada perhatian dari Pemko Medan dapat segera mencari solusi penanganan banjir di daerah mereka," katanya.
Baca Juga: Banjir Bandang di Tapteng, Sudah 6 Orang Meninggal dan 3 Hilang
3. Perlunya sinergitas masyarakat Kota Medan dalam menanggulangi banjir
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak, mengatakan selama ini Pemko Medan bersama Tim P3SU sudah bekerja maksimal dalam bekerja melakukan perbaikan infrastruktur jalan, drainase dan lain sebagainya.
"Namun semuanya itu tidak akan dapat terlaksana dengan baik jika tidak didukung oleh kita selaku masyarakat kota Medan. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan dan menghidupkan kembali gotong royong," ujar Politisi dari partai PDI Perjuangan Medan ini.
4. Pengerjaan drainase yang kurang diperhatikan dan perlunya Ruang Terbuka Hijau
Di Kelurahan Pulau Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur saat Paul meninjau juga ditemukan banjir yang meluap tinggi.
"Pengerjaan drainse juga selama ini kurang memperhatikan koneksi antara yang satu dengan lainnya, sehingga terkadang parit yang sudah dikerjakan malah jadi mampet," ujarnya.
Fungsi Ruang Terbuka Hijau (Ruang Terbuka Hijau) menurut Paul perlu menjadi perhatian sebab dampak dari pembangunan yang pesat di Kota Medan, berdampak terjadinya perubahan pada lingkungan itu sendiri.
"Mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan terhindar dari masalah banjir, dengan cara selalu peduli lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, serta melaksanakan budaya gotong royong," katanya.
Baca Juga: Banjir Surut, Warga Tapteng Mulai Bersihkan Rumah dari Lumpur