Akses ke Siantar Sulit karena Jalan Utama Tebing Tinggi Terendam Air

Banjir susulan akibat meluapnya Sungai Padang

Medan, IDN Times - Banjir belum juga surut di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara sejak Jumat (27/11/2020). Meluapnya Sungai Padang yang berhulu di Kabupaten Simalungun membuat kota perlintasan Medan menuju Pematangsiantar ini lumpuh.

Terutama akses lalu lintasnya. Tingginya air tidak hanya merendam rumah-rumah warga di bantaran sungai. Beberapa jalan utama kota Tebing Tinggi juga terendam banjir. Salah satunya Jalan Sudirman, yang merupakan jalur lintas utama dari Kota Siantar menuju Medan.

1. Beberapa ruas jalan ditutup akibat banjir

Akses ke Siantar Sulit karena Jalan Utama Tebing Tinggi Terendam AirBanjir merendam lima kecamatan di Kota Tebing Tinggi, Jumat (27/11/2020). (istimewa)

Salah seorang warga Tebing Tinggi, Sopian mengatakan, air sudah menggenangi jalan utama sejak pagi. Akibatnya lalu lintas menjadi macet. Polisi juga memberlakukan buka tutup jalan.

"Iya air kembali tinggi. Ada hampir 1 meter. Tadi beberapa jalan ditutup polisi karena volume airnya tinggi," kata Sopian.

Baca Juga: Banjir Rendam 5 Kecamatan di Kota Tebing Tinggi, 3.122 KK Kena Imbas

2. Kawasan Simpang Empat mulai ditutup

Akses ke Siantar Sulit karena Jalan Utama Tebing Tinggi Terendam AirBanjir di sejumlah ruas jalan Kota Tebing Tinggi (Dok.IDN Times/istimewa)

Warga pun terpaksa memutar untuk bisa melewati jalan yang tergenang air. Di kawasan Simpang Empat Kota Tebing Tinggi, juga sudah mulai ditutup karena akses jalan sudah tidak bisa dilalui.

Banjir hari ini merupakan banjir susulan setelah Jumat (27/11/2020). Menurut data, untuk sementara rumah warga yang terendam total berjumlah 3.122 Kepala Keluarga (KK). Pihak BPBD juga masih melakukan pendataan di lapangan.

3. Posko dan dapur umum untuk warga didirikan di sejumlah tempat terdampak banjir

Akses ke Siantar Sulit karena Jalan Utama Tebing Tinggi Terendam AirBanjir merendam lima kecamatan di Kota Tebing Tinggi, Jumat (27/11/2020). (istimewa)

Sementara itu posko dan dapur umum juga didirikan untuk penyediaan konsumsi warga yang terdampak banjir.

Dari lima Kecamatan yang terendam banjir, salah satunya Kecamatan Bajenis terdampak paling parah sebanyak 1.451 KK dari 6 Kelurahan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

"Ketinggian terparah terjadi di Kecamatan Bajenis dengan ketinggian sampai 1,5 meter dan ketinggian air sampai atap rumah warga,” ucap Kepala BPBD Tebing Tinggi, Wahid Sitorus sebelumnya.

Kawasan Tebing Tinggi memang kerap dilanda banjir jika debit air di Sungai Padang tinggi. Terakhir pada Desember 2019, banjir parah juga merendam empat kecamatan.

Baca Juga: Konsep Taman Rooftop untuk Atasi Banjir dari Akhyar Dikritik Pengamat

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya