Warga Binjai Timur Tolak Pemakaman PDP COVID-19, Ambulans Dilempari

Pemakaman terpaksa dipindahkan

Binjai, IDN Times - Sekitar seratusan warga Jalan Bangau, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara memadati pemakaman. Hal ini adanya kabar salah satu Pasien Dalam Pantauan (PDP) COVID-19, yang akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di sana. Merekapun berjaga-jaga dikampungnya guna menolak prosesi pemakaman pada Jumat (1/5) dini hari.

Sebab, mereka khawatir pemakaman tersebut berdampak buruk bagi kesehatan warga disana. "Disini sudah ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), belum lagi ada tempat kremasi jenazah. Kini kampung ini mau dijadikan pemakaman bagi penderita COVID-19 pula. Kami tidak terima," celoteh Sani, salah seorang warga disambut sorakan masyarakat melakukan penolakan.

1. Mendengar percakapan kepling dan camat melalui selular

Warga Binjai Timur Tolak Pemakaman PDP COVID-19, Ambulans DilempariWarga yang berjaga dan meminta iring-iringan mobil untuk memutar balik (IDN Times/ istimewa)

Diketahui jenazah ini berinisial J dengan usia 44 tahun dan tercatat merupakan warga Kecamatan Binjai Barat. Almarhumah sebelumnya meninggal di Rumah Sakit Arta Medika Kota Binjai sekitar pukul 20.00 WIB.

Kabar akan dimakamkannya PDP COVID-19 di kampung mereka bukan tanpa bukti. Salah seorang warga memergoki pembicaraan antar Kepala Lingkungan (Kepling) dengan Camat Binjai Timur, melalui telpon selular (HP). Kabar inipun menjadi pembicaraan warga di sana dan memutuskan untuk melakukan penolakan.

"Kami tahu dari Kepling IX, saat itu dia sedang berbincang dengan Camat. Jadi kami tidak terima jika kampung kami dijadikan pemakaman penderita COVID-19. Bukankah pemerintah daerah sudah menyediakan puluhan hektare sebagai lokasi pemakaman COVID-19 di Simalingkar B. Jadi, kenapa harus di sini dimakamkan?," tanya salah seorang warga.

2. Aksi penolakan karena warga mengaku tidak ingin tertular COVID-19

Warga Binjai Timur Tolak Pemakaman PDP COVID-19, Ambulans DilempariPetugas yang coba menenangkan warga agar tidak terjadi tindakan anarkis (IDN Times/ istimewa)

Tentunya kerumunan warga ini pun mengundang perhatian warga lain, sehingga kerumunan warga dari beberapa lingkungan di kecamatan itu terus berdatangan guna mendukung penolakan. Meski menggunakan masker, namun warga seolah tidak mengindahkan intruksi pemerintah tentang pelarangan untuk berkumpul dalam skala besar (social distancing).

Langkah ini diberlakukan guna mengantisipasi mewabahnya virus corona. Mereka mengotot untuk menolak PDP dikebumikan di kampung mereka, karena mereka merasa kampung mereka selama ini tidak ada yang terjangkit COVID-19.

"Kami tahunya pasien itu sempat dirawat di RSU Artamedika Binjai. Entah orang dari mana, kok mau dikebumikan di sini. Kampung kami ini sudah bersih, jadi tolong jangan kotori kampung ini dengan namanya penyakit COVID-19. Bapak-bapak yang di pemerintahan Binjai, jangan perlakukan kami seperti ini dong," sebut mereka.

Baca Juga: Operasi Ketupat, Kendaraan yang Masuk Binjai akan Diperiksa Ketat

3. Mobil ambulan dan iring-iringan memasuki lokasi TPU

Warga Binjai Timur Tolak Pemakaman PDP COVID-19, Ambulans DilempariWarga yang berjaga melakukan penolakan pemakawan pasien COVID-19 (IDN Times/ istimewa)

Beberapa saat bersiaga dikampung yang bersebelahan dengan lahan PTPN II. Mobil ambulan turun dibarengi dengan iring-iringan mobil diantaranya mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai. Melihat itu, masyarakat semakin riuh dan meresa benar jika ada PDP COVID-19 yang akan dikebumikan di TPU kampung mereka.

"Nah, ternyata benarkan akan ada PDP COVID-19 yang akan dikebumikan disini. Lebih baik kalian memutar saja. Balik kanan sana dan jangan sampai membuat kami semakin emosi. Sana putar kanan," teriak warga disambut sorakan warga lain.

Bahkan sempat terjadi ketegangan antar warga dengan petugas dari tim Satgas dan BPBD yang coba menjelaskan. Kalau mereka hanya menjalankan tugas saja. "Tenang-tenang semuanya, kami hanya menjalankan tugas dan jika ingin jelasnya. Bapak-bapak dan ibu bisa tanya langsung ke Pemko Binjai," terang salah seorang pria berkacamata mengenakan kemeja putih.

4. Pukuli mobil, cekcok antar warga dan petugas tak terelakan

Warga Binjai Timur Tolak Pemakaman PDP COVID-19, Ambulans DilempariPetugas TNI yang coba menenangkan warga agar tidak terjadi tindakan anarkis (IDN Times/ istimewa)

Namun penjelasan ini seolah tidak digubris warga. Mereka semakin kesal dan cekcok mulut tak terelakan. Bahkan kekesalan warga diluapkan dengan memukul-mukul mobil ambulans dan truk BPBD. "Tidak ada, pokoknya kalian balik kanan sana. Jangan dimakamkan disini, kami tidak terima dengan perlakuan kalian," teriak mereka.

Meski beberapa petugas kepolisian dan TNI turun dan mencoba menenangkan warga. Namun emosi warga seolah tidak terbendung dan dalam kondisi hujan. Mereka terus melakukan penolakan dimakamkannya PDP tersebut. "Sekali kami bilang tidak, ya tidak. Balik sana kalian sana," teriak mereka.

5. Pemakaman pindah ke pemakaman wilayah Binjai Barat

Warga Binjai Timur Tolak Pemakaman PDP COVID-19, Ambulans DilempariIlustrasi. Pemakaman PDP Sepaku (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Tidak ingin sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Akhirnya petugas tim Satgas dan BPBD dikawal kepolisian dan TNI memutarkan iring-iringan kendaraan. Mereka terpaksa mencari lokasi lain untuk mengebumikan jenazah PDP tersebut.

Baca Juga: Diduga Gelapkan Uang Perusahaan di Binjai, Perempuan Ini Diamankan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya