Warga Binjai Demo, Tolak Pembangunan Pabrik Plastik

Merasa dibohongi, izin awal ingin membangun gudang

Binjai, IDN Times - Masyarakat yang berada di Jalan Madura, Lingkungan III, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Sumatra Utara, menolak rencana pembangunan pabrik plastik yang dilakukan PT Primadaya Plastisindo. Penolakan mereka tuangkan dalam aksi unjuk rasa damai.

Mereka membentang spanduk bertuliskan alasan penolakan. Salah satu alasan mendasar adalah jika kawasan tersebut merupakan pemukiman. Sehingga hal ini kedepannya disinyalir akan menimbulkan kekisruhan tersendiri. Karena lokasi akan dibangunnya pabrik dekat dengan pembibitan.

Salah satu pembibitan ini merupakan mata pencarian warga sekitar. Belum lagi masalah lain yang akan ditimbulkan jika berdirinya pabrik tersebut. Seperti pencemaran atau menimbulkan polusi udara serta air di sekeliling lingkungan. Karena di dekat lokasi pembangunan berdiri pengelolaan air bersih.

1. Warga merasa dibohongi Kepling

Warga Binjai Demo, Tolak Pembangunan Pabrik PlastikWarga yang sempat menggelar aksi penolakan pabrik plastik (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Namun sayang, hal ini seolah tidak diperhatikan pemerintah atau perangkat lingkungan. Malah perangkat lingkungan diduga akan memanipulasi data dengan cara membohongi warga agar pembangunan dapat terlaksana tanpa ada gangguan.Hal ini sempat diutarakan seorang warga bernama Kajiman Sihotang.

Diduga Kepala Lingkungan (Kepling) III berinisial MN, bermain dalam hal ijin pembangunan pabrik. Awalnya Kepling, mendatangi satu per satu warga disana mengutarakan rencana hanya membangun gudang pabri. Namun bukan pabrik plastik yang dibangun oleh pihak swasta.

"Surat-surat yang ditunjukan kepada saya itu untuk membangun gudang. Karena bangun gudang, saya tidak keberatan dan saya tandatangani," kata dia didampingi warga lainnya, Hendra Utama, Minggu (18/10/2020).

Baca Juga: KPU Binjai Sosialisasi Ajak Masyarakat Binjai Gunakan Hak Pilih

2. Sempat terhalang, aksi unjuk rasa digelar di depan rumah warga

Warga Binjai Demo, Tolak Pembangunan Pabrik PlastikWarga yang menolak pembangunan pabrik plastik didirikan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Belakangan, barulah diketahui MN telah membohonginya dan beberapa warga lain. Sihotang menyatakan demikian karena mendapat informasi dari warga lain bahwa tanah kosong tersebut bukan didirikan gudang. Melainkan akan dibangun pabrik plastik. 

"Warga lain yang bilang kepada saya bahwa mau bangun pabrik disitu. Itu diketahui karena ada dua orang pria keturunan Tionghoa, dilihat oleh warga yang melaporkan kepada saya bahwa sedang melakukan pengukuran," beber dia.

Mendengar ini, pensiunan Polri ini sontak terkaget-kaget. Karena awalnya Kepling MN melaporkan kepadanya mau berdiri sebuah gudang. Singkat cerita, warga Lingkungan III yang protes melakukan aksi unjuk rasa, Sabtu (17/10/2020) kemarin. Namun rencana unjuk rasa damai dari warga Lingkungan 3 gagal lantaran terendus kepolisian.

"Karena bocor ke polisi dan saya ditelepon, tidak jadi aksi di dekat rencana pembangunan pabrik tersebut. Jadi di halaman rumah saya saja aksinya," ujarnya.

3. Permintaan tidak diindahkan, masyarakat ancam akan kembali menggelar aksi

Warga Binjai Demo, Tolak Pembangunan Pabrik PlastikPetugas yang mencoba bernogosiasi kepada warga yang menggelar aksi unjuk rasa (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Karena permintaan jangan menggelar aksi, Sihotang pun melakukan tindakan kooperatif kepada Kepling MN. Setelah diketahui bukan mendirikan gudang, dia mendatangi Kepling untuk membatalkan segala sesuatu yang telah dibuat Kepling. Namun, kata dia, Kepling tidak dapat memberikan penjelasan.

"Lalu saya sarankan untuk buat surat pembatalan dan menarik kembali dukungan pabrik tersebut. Kemudian Kepling minta konsepkan surat. Sudah saya kasih konsepnya, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan," ujar dia, diamini beberapa warga. Mereka juga mengaku akan menggelar aksi jika penolakan warga tidak diindahkan.

Mendapat nomor telepon selular Kepling MN. Namun, tak dapat dihubungi. Pesan singkat yang dilayangkan ke nomor selular Kepling MN pun belum diterima.

Demikian juga dengan Camat Binjai Utara Camat Adri Rivanto, yang coba dihubungi. Berulangkali dihubungi via selularnya, dirinya tak kunjung menjawab telpon selular. Demikian juga saat dilayangkan pesan WhatsApp nya. Adri, juga tak kunjung menjawab pertanyaan yang dilayangkan.

Namun berembus kabar jika pihak Kecamatan, akan melakukan mediasi yang digelar di Kantor Camat Binjai Utara pada Rabu tanggal 21 Oktober 2020 mendatang. Dimana akan dilakukan pertemuan antar warga dan pihak perusahaan yang akan mendirikan pabrik.

Baca Juga: Bikin Nyesek, 10 Foto Absurd Ekspektasi Vs Realita Liburan ke Bali

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya