Ratusan Ikan di Aliran Sungai Wampu Langkat Mabuk dan Mati

Dinas LH lakukan penelitian dengan sampel air

Langkat, IDN Times - Ratusan ikan di sepanjang aliran Sungai Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ditemukan mabuk dan mati. Fenomena ini pun membuat beberapa spekulasi bermunculan di tengah-tengah masyarakat.

Masyarakat menduga, kalau ikan-ikan yang mabuk dan mati mulai dari hilir hingga hulu sungai dikarenakan limbah beracun dari pabrik. Ada juga dugaan akibat pembangunan Pembangunan Listrik Tenaga Air (PLTA). Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

1. Beberpaa spekulasi bermunculan, mulai dari lumpur PLTA hingga air beracun

Ratusan Ikan di Aliran Sungai Wampu Langkat Mabuk dan MatiDinas LH yang melakukan peninjauan dialiran bendungan Sungai Wampu (IDN Times/ istimewa)

Seperti yang diutarakan salah satu warga Dusun Sogong, Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Ngakurken. Dirinya menduga, jika puluhan ton ikan dan udang mabuk akibat air sungai bercampur lumpur yang berasal dari bendungan dibangun PLTA.

Bendungan itu bisa buka tutup dan ketika pintu bendungan dibuka membuat lumpur yang mengendap dan diduga berdampak pada ikan. "Sebab, sejak ada bendungan PLTA itu ikan ditemukan mabuk atau mati," kata dia.

2. Air sungai wampu bercampur lumpur akibatkan ikan mabuk dan mati

Ratusan Ikan di Aliran Sungai Wampu Langkat Mabuk dan MatiAliran sungai wampu dibendungan terpantau normal (IDN Times/ istimewa)

Hal ini diperkuat dengan lumpur yang begitu tebal ketika pintu dibuka. Padahal kondisi sungai dalam keadaan normal dan tiba-tiba muncul lumpur yang bercampur air mengalir ke sungai. "Sungai dalam keadaan normal, tak ada banjir, namun lumpur yang diperkirakan jutaan ton kubik itu hanyut bercampur air di sepanjang hulu sampai ke hilir sungai Wampu," kata Ngakurken.

"Kami mengetahui persis dari pembangunan sampai beroperasinya PLTA itu. PLTA tersebut memiliki bendungan setinggi 60 meter, dan memiliki pintu buka tutup di dasar bendungan. Dan tujuan pintu buka tutup tersebut, untuk saluran keluarnya endapan yang tertahan di bendungan," beber dia kembali.

"Pemerintah Kabupaten Langkat dan Karo beserta pihak terkait lainnya, harus mencari solusi dari permasalahan ini. Jika perlu dituntut secara hukum," pintanya.

Baca Juga: Ratusan Ikan Mati di Sungai Deli, Diduga karena Zat Asam

3. Kadis Lingkungan Hidup Langkat sebut ada dugaan karena lahar dingin kiriman dari Gunung Sinabung

Ratusan Ikan di Aliran Sungai Wampu Langkat Mabuk dan MatiDinas LH yang memantau dan mengambil sempel air dibe dungan sungai wampu (IDN Times/ istimewa)

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Langkat, Iskandar Tarigan beserta beberapa staf turun ke lokasi.

Dari hasil yang ditemukan di lapangan menurut mereka, hal itu diduga kuat akibat kucuran lahar dingin yang mengandung belerang kiriman dari Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. 

"Penyebab ikan mabuk, dugan sementara akibat kiriman belerang dari Gunung Sinabung," kata Iskandar, Sabtu (27/2/2021).

4. Air akan diteliti di laboratorium dan menunggu 14 hari ke depan untuk langkah selanjutnya

Ratusan Ikan di Aliran Sungai Wampu Langkat Mabuk dan MatiDinas LH yang memantau dan meneliti air di bendungan sungai wampu (IDN Times/ istimewa)

Dugaan itu, tambah Iskandar, diperkuat dari laporan masyarakat kepada Dinas Lingkungan Hidup. Bahwa ikan mabuk di perairan Sungai Wampu, karena belerang. Meski demikian, pihaknya juga telah mengambil sempel air Sungai Wampu, untuk diteliti di Laboratorium Sucofindo Medan 22 Februari 2021 lalu. 

"Kita sudah ambil sampelnya, sekarang tinggal menunggu hasilnya dan hasilnya akan diketahui 14 hari kedepan. Setelah hasil uji labnya keluar, baru bisa kita dapat hasil pasti yang membuat ikan mabuk dan mati," terang dia. 

Setelah hasilnya keluar, kata Kadis LH, pihaknya baru akan dapat mengambil langkah-langkah penanganan selanjutnya. "Kita juga akan sampaikan hasil labnya kepada publik," ujarnya. 

Sebelumnya, sambung Iskandar, pihak Dinas LH Langkat, juga sudah mengambil sampel air Sungai Wampu, pada 3 Desember 2020 lalu. Hal ini dalam rangka menjalankan program tupoksi Dinas LH, per enam bulan sekali. Hasilnya, air Sungai Wampu memenuhi baku mutu. "Maksudnya, air Sungai Wampu tidak tercemar buang bahan atau limbah dari bahan kimia," tegas dia.

Baca Juga: 7 Penyebab Ikan Cupang Mati Mendadak, Cegah Sebelum Terlambat!

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya