PPKM di Binjai, Satpol PP dan Pedagang Nyaris Baku Hantam

Kota Binjai saat ini masuk dalam zona merah

Binjai, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau pemberlakuan jam operasional di Kota Binjai, Sumatera Utara, guna memutus penyebaran COVID-19 berujung ricuh.

Nyaris terjadi baku hantam antara pedagang dan pengelola wahana permainan di Lapangan Merdeka, Jalan Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara dengan petugas Satpol-PP, Selasa (17/8/2021) malam.

Kejadian inipun sempat viral di media sosial. Di mana, para petugas Satpol-PP saling bentak dan sorong dengan pedagang dan pengelola.

Baca Juga: 38 Orang Terpapar Corona, Paskibra Langkat Batal Kibarkan Merah Putih

1. PPKM diberlakukan hingga tanggal 23 agustus mendatang

PPKM di Binjai, Satpol PP dan Pedagang Nyaris Baku HantamTaman di lapangan merdeka binjai yang terlihat ditutup (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol-PP Kota Binjai Wan Riski mengaku, selama diberlakukanya PPKM level 3, pihaknya telah meminta agar para pedagang untuk berjualan. Untuk itu juga, pihak Pemerintah Kota (Pemko) Binjai telah melakukan penyekatan dan penutupan taman di lapangan Merdeka Binjai, guna mengantisipasi timbulnya kerumunan.

"Kita sudah mengimbau kepada seluruhnya agar tidak membuka tempatnya, lantaran dapat mengundang banyak orang," kata dia, melalui sambungan telepon, Rabu (18/8/2021).

Diakui dia, pemberlakuan ini akan diberlakukan sampai 23 Agustus mendatang. "Karena saat ini Kota Binjai dalam status PPKM Level 3, kita minta seluruhnya agar tidak membuat keramaian di seputaran Lapangan Merdeka," timpal dia kembali.

2. Video aksi baku hantam antar pedagang dan Satpol PP viral di medsos

PPKM di Binjai, Satpol PP dan Pedagang Nyaris Baku HantamPedagang dan Satpol PP yang nyaris baku hantam (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Merasa tidak terima dengan penutupan ini, para pedagang terlihat di dalam video pukul paksa petugas Satpol PP, untuk pergi dari lokasi. Peristiwa ini sontak menjadi tontonan warga yang sedang melintas. Warga juga tidak mau ketinggalan mengabadikan momen keributan ini.

Beredar informasi adanya pedagang yang terkena pukulan dari petugas saat penertiban di lokasi itu. Riski membantah adanya tudingan tersebut. Menurutnya, petugas Satpol-PP yang menjadi bulan-bulanan pedagang.

"Tidak benar kalau ada pedagang dipukul. Malahan yang dipukul itu petugas saat di lapangan," jelasnya.

3. Pedagang: Keluarga kami mau makan apa jika kami tutup

PPKM di Binjai, Satpol PP dan Pedagang Nyaris Baku HantamPetugas kepolisian menghentikan kendaraan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Dengan adanya kebijakan ini, jelasnya, para pedagang dan pengelola wahana permainan di Lapangan Merdeka, dapat menerimanya. Sebab, dengan langkah ini, pemerintah dapat menurunkan angka penyebaran wabah.

"Kami hanya ingin memberikan yang terbaik agar angka COVID-19 dapat segera menurun," tegas dia kembali.

Disisi lain, pedagang dan pengelola mainan yang selama ini mengais rezeki diseputaran lapangan merdeka mengaku kesal. Sebab, penutupan yang diberlakukan bukanlah solusi terbaik. Karena dengan hal ini dapat membunuh mereka secara perlahan.

"Kalau kami tutup, dari mana penghasilan kami untuk menghidupi anak-anak. Maunya adalah solusi terbaik dari pemerintah. Tutup boleh tutup, tapi gimana nasib kami untuk memberikan makan anak-anak. Apa bisa batu menjadi makanan," kata Ujang, salah satu pedagang.

Baca Juga: Mengenal Ardelia Zahwa, Gadis Medan Pembawa Baki Bendera di Istana

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya