Apotek-apotek di Binjai Pertanyakan Stok Masker dari Distributor

Harga hand sanitizer juga naik

Binjai, IDN Times - Sejumlah personil kepolisian Polres Binjai, dipimpin Kasat Narkoba AKP M Yunus Tarigan mendatangi sejumlah apotek-apotek di Kota Binjai, Kamis (5/3). Kedatangan mereka menyikapi kelangkaan masker yang diakibatkan merebaknya virus corona di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Tim bertanya terkait kelangkaan masker kepada petugas Apotek.

1. Stok masker ada, namun di sebagian apotek habis

Apotek-apotek di Binjai Pertanyakan Stok Masker dari DistributorCek masker di sejumlah apotik di Binjai (Dok.IDN Times/istimewa)

Menurut AKP Yunus, usai melakukan pengecekan di lapangan, pihaknya mengetahui pasokan masker di Kota Binjai, terbilang aman. Namun memang di beberapa apotek sudah mulai habis dan pihak pengelola harus memesan masker dari kota Medan dan sekitarnya.

"Pengecekan ke apotek di wilayah hukum Polres Binjai ini atas isu kelangkaan masker. Hasilnya di Kota Binjai bahwa stok masker di sebagian masih ada, namun stok terbatas sebagian apotek stok masker kosong," kata Yunus.

Berdasarkan keterangan beberapa pemilik apotek, jelas dia, bahwa harga eceran bekisaran Rp2 ribu hingga Rp5 ribu. Adapun kelangkaan stok masker di beberapa apotek di wilayah hukum Polres Binjai karena pasokan suplier Mega Exelene Medan (distributor) dari Medan sudah seminggu tidak masuk.

"Dari hasil pengecekan ke apotek-apotek di Binjai tidak ada ditemukan penimbunan terhadap masker. Ada lima apotek yang kami datangi," jelasnya.

Baca Juga: Pasokan di Siantar Habis, Warga yang Sehat Diimbau Gak Borong Masker

2. Sudah sebulan, pemesanan ke distributor tidak terpenuhi

Apotek-apotek di Binjai Pertanyakan Stok Masker dari DistributorCek masker di sejumlah apotik di Binjai (Dok.IDN Times/istimewa)

Kasubag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting menjelaskan, pemilik Apotek Kita Farma, Netti mengakui sudah satu bulan apoteknya tidak menjual masker. Katanya, pemesan ke distributor sudah sebulan tidak terpenuhi.

Adapun lima apotek yang didatangi yakni apotek Farma Jalan Sudirman Kelurahan Tangsi Binjai, apotek Rosani Jalan Sudirman Kelurahan Pekan Binjai, apotek Restu Jalan Sudirman Kelurahan Pekan Binjai. Selanjutnya di apotek Kita Farma Jalan Hasanuddin Kelurahan Satia Binjai Kota, dan terakhir di apotek Ayah Bunda Jalan Hasanuddin Kelurahan Kartini Binjai Kota.

"Sudah beberapa kali kami pesan. Kami juga tidak tahu apa masalahnya. Setiap kali kami tanya ke distributor selalu bilangnya enggak ada stok barang masker," kata dia.

3. Masker langka, mengalami peningkatan harga yang signifikan

Apotek-apotek di Binjai Pertanyakan Stok Masker dari DistributorCek masker di sejumlah apotik di Binjai (Dok.IDN Times/istimewa)

Lantaran langka dan permintaan pasar tinggi, papar dia, harga masker mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Biasanya harga per kotak Rp35 ribuan, sekarang per kotak sudah Rp200 ribuan.

"Biasa sekotak Rp35 ribu,sekarang bisa Rp 200 ribuan. Yang jadi persoalan sekarang harga mahal pun tapi barangnya tidak ada tersedia," ungkap dia.

"Tentunya penjualan disesuaikan dengan harga dari sitributor. Jika dari mereka naik, maka pihak pemilik apotek mau tidak mau harus juga menaikan harga," sambung dia.

4. Selain masker, obat dan sabun cuci tangan bakteri juga langka

Apotek-apotek di Binjai Pertanyakan Stok Masker dari DistributorPetugas kepolisian Polres Binjai, yang mendatangi sejumlah apotek guna mempertanyakan kesediaan masker (IDN Times/ istimewa)

Selain masker, jelasnya, obat atau sabun cuci tangan untuk menghindari bakteri juga mendadak langka. Kondisi ini pun terjadi di apotek lainnya.

Pihak apotek Rosani yang membuka usaha di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Binjai Kota sudah hampir dua bulan masker tidak dijual karena sulit didapat. Bahkan, masker tidak dapat dipesan dalam jumlah banyak.

"Di kami harga ecer Rp6 ribu per buah. Habis dua kotak ini kami juga belum tahu ke depan, apakah masih bisa jual atau tidak. Soalnya kami sudah pesan lagi barangnya tidak ada," pungkasnya.

Baca Juga: Sidak DPRD, Fasilitas RSUD Siantar Kurang Memadai untuk Pasien Corona

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya