Ketua MUI Sumut: Bulan Ramadan Memiliki Nilai Keberkahan Amat Besar
Muzakarah yang digelar MUI Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Binjai, IDN Times - Bulan suci Ramadan harus disambut dengan kegembiraan dan rasa sukacita. Sebab, Ramadan memiliki banyak keutamaan dan terkandung nilai keberkahan yang relatif lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, DR H Maratua Simanjuntak, saat tampil sebagai narasumber dengan materi "Tarhib dan Targhib Ramadan" pada kegiatan Muzakarah Ramadan II/1442 Hijriah MUI Kota Binjai di Kantor MUI Kota Binjai, Minggu (25/4/2021).
"Tarhib artinya menyambut secara suka ria. Sedangkan Tarhib Ramadan artinya menyambut Ramadan dengan senang dan gembira. Kenapa harus senang dan gembira? Karena Ramadan itu bulan yang memberikan banyak keberkahan," kata dia.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Gaib, Untuk Mendoakan Orang Meninggal
1. Islam dituntut menahan nafsu dan syahwat dalam menjalankan puasa ramadan
DP MUI Kota Binjai gelar muzakarah Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)Dalam acara dipandu Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Kota Binjai, Herry Dani SE MBA, yang juga moderator, serta dihadiri Ketua MUI Kota Binjai, DR HM Jamil Siahaan MA, jajaran pengurus, dan tokoh lintas organisasi kemasyarakatan, DR H Maratua Simanjuntak mengungkapkan beberapa keistimewaan Ramadan. Salah satunya ialah ibadah puasa.
Dikatakannya, puasa merupakan ibadah yang berat. Sebab saat puasa, Umat Islam dituntut untuk menahan nafsu dan syahwatnya, serta wajib mengendalikan emosi dan hal-hal negatif pada diri yang dapat mengurangi nilai pahala.
2. Pahala menjalankan ibadah di Bulan Ramadan akan dilipatgandakan
Muzakarah MUI Kota Binjai pada bulan Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)Selain itu Maratua menyatakan, ibadah selama Ramadan, baik yang bersifat wajib ataupun sunat, nilai pahala dan kebaikannya dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Taala. Bahkan terdapat satu malam yang sama nilainya dengan 1.000 bulan atau Lailatul Qadr.
"Makanya orang yang berpuasa itu harus diberikan motivasi, agar dia lebih semangat dalam menjalankan ibadahnya. Sebab banyak kebaikan dan keberkahan yang akan didapat. Ini yang disebut targhib, yang berarti dorongan atau motivasi," ucapnya
3. Tidak menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan akan diberikan ganjaran
DP MUI Kota Binjai gelar muzakarah Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)Namun hal yang sangat ironis menurut Maratua, banyak orang tidak menyadari nilai keutamaan Ramadan. Sebab masih saja ada orang yang dengan sengaja meninggalkan ibadah atau tidak maksimal melaksanakan ibadah Ramadan, khususnya puasa.
Tidak heran, dalam penjelasan Alquran dan hadist Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam, orang yang tidak berpuasa selama Ramadan akan diberikan ganjaran berupa dosa dan keburukan. Hal inilah yang disebut sebagai tarhib atau ancaman.
"Makanya di bulan suci Ramadan ini, mari kita saling ingat-mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Anggaplah Ramadan ini sebagai Ramadan kita yang terakhir, agar ibadah yang kita lakukan benar-benar sempurna," tukas Maratua.
4. Ramadan menghapus dan menutup dosa
DP MUI Kota Binjai gelar muzakarah Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)Sementara itu, Ketua MUI Kota Binjai, DR HM Jamil Siahaan MA, dalam sambutan penutupnya menyatakan, ada dua tujuan utama seorang Muslim menjalankan ibadah selama Ramadan, yakni menghapus dosa dan menutup dosa.
"Tapi tetap saja ibadah yang kita lakukan itu bermuara kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Apakah itu akan menghapus dosa atau hanya menutup dosa. Kalau saya dan mungkin kita semua yang hadir di sini, harapannya ialah penghapusan dosa," terang Jamil.
Baca Juga: Kisah Haru Nelayan Alim, Divonis Mati karena Dijebak Bawa Narkoba
