Geger di Binjai, Ada Pria Ditemukan Tewas Tergantung di Rumahnya

Jasad dibawa keluarga ke kampung halaman untuk dikebumikan

Binjai, IDN Times - Warga yang menetap Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, geger. Seorang pria berinisial BH (28), ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya, Rabu (8/4) pagi. Diduga BH mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Pertama ditemukan kondisi tubuh pria ini sudah tergantung dengan seutas tali tepat di depan pintu masuk, kuat dugaan korban nekat mengakhiri hidup usai bertengkar dengan istri.

1. Korban kali pertama ditemukan kakak kandungnya

Geger di Binjai, Ada Pria Ditemukan Tewas Tergantung di RumahnyaIlustrasi bunuh diri. IDN Times/Mia Amalia

Dari keterangan beberapa warga disana, korban  merupakan warga pendatang dari Desa Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Mayat BH ditemukan pertama kali sekira pukul 07.30 WIB, oleh kakak iparnya, Seri.

Tanpa sengaja, kakaknya yang merasa curiga tidak mendapat kabar dari adiknya mendatangi kediaman korban. "Saksi-saksi kita periksa, termasuk kakaknya yang kali pertama mengetahui jasad tersebut tergantung," kata Kapolsek Binjai AKP Rubenta Tarigan.

Saat melihat melalui jendela, tubuh korban sudah ditemukan tergantung. Terkejut dengan temuan itu, spontan saja Seri berteriak meminta pertolongan warga sekitar. "Tolong, tolong," teriak Seri, saat itu.

Baca Juga: Dalam 8 Hari, Ada 3 Kasus Bunuh Diri Terjadi di Simalungun

2. Tidak ditemukan tanda penganiayaan dan kekerasan lain

Geger di Binjai, Ada Pria Ditemukan Tewas Tergantung di Rumahnya(IDN Times/Mia Amalia)

Sontak mendengar teriakan Seri, warga sekitar berhamburan keluar rumah dan memadati lokasi. Oleh warga, peristiwa ini segera dilaporkan kepada perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian. "Mendapat laporan, kita langsung turun ke lokasi guna melakukan identifikasi," kata dia.

Dari hasil identifikasi awal, tidak ditemukan bekas luka atau lebam akibat tanda-tanda kekerasan. Petugas hanya menemukan tanda-tanda awam orang gantung diri seperti mengeluarkan kotoran, air seni dan lainnya. "Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Jadi bisa disimpulkan sementara korban murni bunuh diri," terang dia.

Selanjutnya, jasad dievakuasi oleh petugas guna proses lebih lanjut. "Memang ada itu. Kejadiannya tadi pagi. Kebetulan kita juga baru kembali setelah selesai cek TKP. Jenazah korban sendiri rencananya mau dibawa keluarga ke kampung halaman mereka untuk dimakamkan di sana," ungkap dia.

3. Motif diduga karena bertengkar dengan istri dan dilaporkan ke polisi

Geger di Binjai, Ada Pria Ditemukan Tewas Tergantung di RumahnyaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Secara khusus Rubenta menduga, motivasi BH nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri dipicu rasa frustasinya karena persoalan rumah tangga. Apalagi sebelum ditemukan tewas, pada malam harinya korban dan istrinya, PU, sempat terlibat keributan.

"Pemicunya diduga karena persoalan rumah tangga. Kemungkinan juga ada kaitannya dengan laporan si istri ke Polres Binjai, atas kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dituduhkan kepada korban," jelasnya.

"Bisa jadi karena dirinya tidak tahan dengan kondisi selema ini. Intinya, kita tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dari dari tubuh korban yang gantung diri," tambah Rubenta.

4. Layanan telepon konseling untuk kesehatan jiwa

Geger di Binjai, Ada Pria Ditemukan Tewas Tergantung di Rumahnyaunsplash.com/William Hook

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 672256
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri, dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Baca Juga: Pahami Soal Rasa, Ini 3 Upaya untuk Mencegah Bunuh Diri 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya