Banjir di Langkat Kian Meluas, Warga Keluhkan Bantuan Minim

Banjir meluas hingga ke 5 kecamatan

Langkat, IDN Times - Banjir yang menggenangi seribu lebih rumah warga di sejumlah wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, semakin meluas. Intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan air sungai meluap.

Awalnya banjir menggenangi empat kecamatan. Kini menjadi lima kecamatan yang terdampak banjir. Adalah Kecamatan Besitang, Kecamatan Tanjung Pura, Kecamatan Hinai, Kecamatan Sei Lepan, dan Kecamatan Babalan.

"Desa Halaban, Kecamatan Besitang, masih melaksanakan kegiatan pembukaan dapur umum dan pendistribusian makanan dan pelayanan kesehatan bagi pelintas jalan Langkat-Aceh yang macet akibat banjir di Aceh Tamiang," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalaska) BPBD Langkat Irwan Sahri, Senin (7/11/2022).

1. Berikut total rumah warga yang masih terendam banjir di Langkat

Banjir di Langkat Kian Meluas, Warga Keluhkan Bantuan MinimWarga terdampak banjir di langkat yang mengungsi (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sedangkan di Kecamatan Tanjung Pura, yang terdampak banjir sebanyak 838 Kepala Keluarga (KK), dengan ketinggian air 30-50 sentimeter. "Warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga. Warga masih dapat beraktivitas terbatas di Kecamatan Tanjung Pura," jelas Irwan.

Kemudian Kecamatan Hinai, yang terdampak banjir sebanyak 429 KK. Tinggi air antara 30-100 sentimeter. Beberapa warga juga banyak mengungsi dan masih dapat beraktivitas terbatas.

"Kecamatan Sei Lepan yakni Kelurahan Harapan Jaya sebanyak 70 KK dengan ketinggia air 30-80 cm. Dan terakhir, Kecamatan Babalan sebanyak 167 KK, dengan ketinggian air antara 30-70 cm. Masyarakat masih dapat beraktivitas seperti biasa," ujar Irwan.

Baca Juga: Banjir di Langkat, Warga Mulai Terserang Penyakit Kulit

2. Warga diminta waspada, intensitas hujan masih tinggi dan air sungai dikhawatirkan meningkat

Banjir di Langkat Kian Meluas, Warga Keluhkan Bantuan MinimPersonil brimob yang membantu warga membersihkan rumah dan melakukan evakuasi (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Karena masih tingginya intensitas hujan belakangan ini, dirinya berharap agar masyarakat terus berjaga. Sebab, bisa saja sewaktu-waktu air sungai akan terus mengalami peningkatan. Sementara untuk Kecamatan Tanjung Pura disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan.

Sehingga air masih menggenangi pemukiman warga. "Debit air sungai Batang Serangan saat ini juga masih tinggi," tegas Irwan.

Saat ini BPBD Langkat melaksanakan penyedotan air di Kecamatan Tanjung Pura dan dibackup oleh BPBD Provinsi Sumatera Utara dan BPBD Kota Medan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan melalui puskesmas kecamatan untuk pelayanan kesehatan di pos pengungsian.

3. Belasan personel brimob diturunkan bantu bersihkan dan evakuasi warga

Banjir di Langkat Kian Meluas, Warga Keluhkan Bantuan MinimPersonil brimob yang membantu warga membersihkan rumah dan melakukan evakuasi (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Di sisi lain, bantuan terus dilakukan kepada warga yang terdampak banjir. Baik Polri, TNI dan BPBD Langkat, berjibaku membantu warga melakukan evakuasi. Kini belasan personel Brimob Polda Sumut, tampak terlihat di lokasi banjir yang merendam puluhan rumah di Gang Lestari, Dusun VII, Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Personel membantu membersihkan rumah warga yang terendam banjir. "Hari Ini kami melaksanakan evakuasi dan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak banjir," kata Danton I Kompi 4 Yon A, Ipda Ferianus Zebua.

Pada kegiatan evakuasi ini, sebanyak 15 personel diturunkan dan disiagakan di lokasi. Dengan harapan dapat meringankan dan membantu warga yang terdampak banjir. "Kegiatan hari ini berjalan dengan aman dan baik. Sampai saat ini situasi aman dan baik," tegas Ferianus.

4. Seminggu rumah terendam, warga Desa Cempa mohon bantuan pemerintah daerah

Banjir di Langkat Kian Meluas, Warga Keluhkan Bantuan MinimBanjir yang kian meluas dan mengakibatkan sebagian warga meski mengungsi (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sayangnya beberapa korban banjir mengaku hingga saat ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah setempat. "Banjirnya sudah ada sebulan lebih, cuma yang parah ini sudah ada satu pekan. Belum ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat," kata Ersubalinoto (50) warga Dusun V, Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kebupaten Langkat, Sumatra Utara.

Padahal rumah pria ini dan beberapa warga lain berada tepat di samping Kantor Desa Cempa. Dan diakui dia, akibat dampak banjir yang melanda membuat beberapa anggota keluarganya sudah mengalami gatal-gatal. "Kalau yang mulai mengalami sakit sudah ada, seperti gatal-gatal," terang Ersubalinoto.

Dampak banjir yang terjadi, juga mengakibatkan warga tidak bisa beraktivitas keluar rumah, seperti mau berternak, pergi ke ladang. "Saya masih bertahan di rumah. Harapan saya kepada pemerintah, mohon bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir ini. Bahan pangan lah salah satunya, kalau obat-obatan dari puskesmas sudah ada," tegas Ersubalinoto.

Baca Juga: Banjir Aceh Tamiang, Jalur Aceh ke Medan Nyaris Lumpuh

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya