WOW Keren, Pelajar Asal Medan Ukir Prestasi di NASA Amerika Serikat

Dapat beasiswa dari wakil gubernur sumut

Medan, IDN Times - Patut kita acungi jempol guys.

Siswa dari SMU Chandra Kumala Medan berhasil menempati posisi lima besar tingkat internasional dalam penelitian di National Aeronautics and Space Administration atau NASA di Amerika Serikat.

Penelitian para siswa yang disampaikan ke NASA adalah mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D Maze.

1. Sudah beberapa kali proposal ditolak NASA

WOW Keren, Pelajar Asal Medan Ukir Prestasi di NASA Amerika SerikatDok. NASA

Kepala SMU Chandra Kumala, Rita mengatakan program penelitian yang dilakukan para siswa tersebut sudah dilakukan sejak 2016. 
     
"Proposal yang disampaikan beberapa kali ditolak NASA. Tapi kami tidak pernah menyerah, hingga akhirnya penelitian siswa diterima dan berhasil masuk lima besar," ujarnya.
     
Rita menjelaskan, penelitian para siswa yang disampaikan ke NASA adalah mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D Maze.
     
Slime Mold atau yang nama latin ilmiahnya adalah Physarum polycephalum adalah suatu makhluk hidup berjenis protista yang sensitif terhadap cahaya dan bereaksi terhadap rangsangan seperti makanan dan air, dimana ia akan tumbuh dan membuat cabang-cabang untuk mencapai sumber makannya.
     
"Makhluk itu seperti seolah memiliki kebersatuan otak yang primitif dalam tumbuh dan bergerak bersama-sama mencapai tujuannya, khususnya mencari sumber makanan," ujar dr Diyah Purwarini, mentor pada penelitian ini.

Baca Juga: Gubernur Sumut tak Mau Tanggalkan Jabatan Ketua Umum PSSI

2. Harumkan nama Sumut di kancah internasional

WOW Keren, Pelajar Asal Medan Ukir Prestasi di NASA Amerika SerikatDok. Chandra Kusuma School

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengapresiasi prestasi siswa SMU Chandra Kumala yang berhasil menempati posisi lima besar tingkat internasional dalam penelitian di National Aeronautics and Space Administration atau NASA.
     
"Keberhasilan meraih lima besar dalam penelitian di NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu sungguh mengagumkan," ujarnya, Jumat (7/12).
     
Apalagi, tim SMU Chandra Kumala mampu mengalahkan siswa SMU dari berbagai negara.
     
"Siswa SMU Chandra Kumala itu mengharumkan nama Sumut bahkan Indonesia karena menang dalam perlombaan tingkat internasional," ujarnya.
     

3. Dapat beasiswa ke luar negeri dan mengabdi di Pemprov Sumut

WOW Keren, Pelajar Asal Medan Ukir Prestasi di NASA Amerika SerikatDok. SMU Chandra Kumala School

Musa Rajeckshah menegaskan, keberhasilan siswa Sumut itu semakin menguatkan niat Pemprov Sumut untuk memberikan beasiswa belajar ke luar negeri kepada siswa yang berprestasi.
     
Program beasiswa ke luar negeri itu sudah dibahas dengan Pemerintah Rusia saat melakukan lawatan ke negara itu dan mendapat respons positif.
     
Bagi siswa yang dapat  beasiswa itu akan diwajibkan mengabdi selama dua tahun ke Pemprov Sumut dengan tentunya mendapat gaji.

Setelah masa tugas dua tahun, penerima beasiswa boleh mencari pekerjaan lain.
     
"Tidak sedikit pemuda-pemudi yang sudah berhasil memilih mengabdi ke negara lain. Itu terjadi karena tidak adanya perhatian dari pemerintah," katanya.

4. Penelitian sudah dimulai sejak tahun 2017

WOW Keren, Pelajar Asal Medan Ukir Prestasi di NASA Amerika SerikatDok. SMU Chandra Kumala School

Penelitian ini sudah dimulai sejak tahun 2017. Saat itu Sekolah Chandra Kuma­la menerima undangan berharga dari Center Innovative Learning, (Indonesia) dan Quest Institute, (Amerika Serikat) untuk melaku­kan riset microgravity di luar angkasa yang kemudian akan diluncurkan ke International Space Station (ISS) melalui roket NASA.

Atas undangan itu, CKS membuat prog­ram penelitian yang dinamakan Chandra Ku­mala School Space Research Programme (CKS­SRP) yang berangotakan siswa-siswi CKS yakni Fira (Group Leader and Project Ma­nager), Pras (Engineer), Ryo (Program­mer), Russel (Biology Expert), Nadya, Joanne and Venny (Marketing and Docu­men­­­tary Team).

Program penelitian ini dimentori oleh pe­neliti, Suwandi, S.Si M.Pd, ahli biologi dr Diyah dan ahli teknologi Andrew Watts yang juga pengajar di Sekolah Chandra Kumala. Program penelitian ini dilakukan untuk dikirim ke ISS guna mengetahui apakah penelitian ini mampu bekerja pada kondisi tanpa adanya gravitasi.

Dalam experiment ini, CKSSRP memfo­kuskan untuk mengamati pertumbuhan Sli­me Mold di dalam 3D-Maze. Slime Mold (physarum polycephalum) protista yang sensitif terhadap cahaya dan bereaksi terhadap rangsangan seperti makanan dan air, ia akan tumbuh dan membuat "cabang" untuk mencapai sumber makanan.

"CKSSRP menggunakan Slime Mold se­bagai model untuk sel-sel induk yang di­gunakan dalam rekayasa transplantasi, se­perti pertumbuhan jaringan dan evolusi or­ganisme molekuler," ujar Fira, pemimpin ke­lompok peneliti tersebut.

Gimana, keren kan guys!

Baca Juga: Di Medan Ada Komunitas Korea Lo, Gini Nih Cara Gabungnya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya